Harapan Yordania terhadap Kunjungan Paus ke Tanah Suci

Paus akan bertemu dengan Raja Abdullah II.

Pemerintah Yordania berharap, kunjungan Paus Fransiskus ke Tanah Suci akan membantu terciptanya perdamaian, khususnya stabilitas regional, termasuk kemajuan perundingan perdamaian Timur Tengah yang sempat terhenti.

“Kunjungan Paus pada 24-26 Mei mendatang akan membawa banyak makna perdamaian,” kata juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Momamni dalam sebuah konferensi pers, seperti dilansir Al Arabiya (22/05).

“Kami berharap kunjungan ini akan mendorong untuk terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, termasuk proses perdamaian Israel-Palestina,” kata Momamni, yang juga menteri informasi.

Sementara itu, Perdana Menteri Abdullah Nsur mengatakan kepada sekelompok wartawan bahwa “Kunjungan Paus akan menunjukkan sosok yang beradab dan akan menunjukkan bahwa kerajaan adalah sebuah oase perdamaian dan keamanan di wilayah yang saat ini sedang bergolak dengan lautan darah, perang dan penindasan.”

Paus akan mengunjungi Yordania pada Sabtu (24/05) selama beberapa jam di awal perjalanannya ke Timur Tengah untuk pertama kalinya.

Dia akan bertemu dengan Raja Abdullah II, menemui massa di stadion dan pengungsi Suriah, serta memberinya kesempatan untuk berbicara terkait bahaya perang di sana dan untuk mengimbau umat Kristen agar migrasi dari Timur Tengah.

Yordania adalah rumah bagi sekitar 600.000 pengungsi Suriah.

Kerajaan akan membuat perangko khusus guna menandai kunjungan Paus Fransiskus serta untuk memperingati 50 tahun kunjungan Paus Paulus VI ke negara itu pada tahun 1964.

Setelah dari Yordania, Paus akan melakukan perjalanan ke Betlehem, Tel Aviv dan Yerusalem, mengakhiri kunjungan pada Senin (26/05) dengan mengunjungi tempat-tempat di mana umat Kristen meyakini bahwa Yesus mengadakan perjamuan terakhir dengan murid-muridnya.

Paus Fransiskus akan bertemu dengan semua pemimpin utama Israel, Yordania dan Palestina, tapi hanya sebentar. [LS]

Sumber: Al Arabiya.