Guru Ulama Bogor Tutup Usia

BOGOR-Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Tubagus Hasan Basri tutup usia, kemarin. Ketua MUI era 1970-an itu menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam sekitar pukul 11:30 pada usianya yang ke-90 tahun. Sebelumnya, Hasan sempat dirawat selama tiga hari karena daya tahan tubuhnya mulai melemah sehingga harus menjalani perawatan di ruang ICU. Almarhum meninggalkan seorang isteri, Rukimah (82), 12 anak dan 40 cucu.

Jasad salah satu pendiri Universitas Ibn Khaldun (UIKA) itu disemayamkan di rumah duka Jalan Purbasari RT 01/03, Kelurahan Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat dan akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pukul 09.00, hari ini.

Semasa hidupnya, pria kelahiran Bogor 9 Desember 1921 itu, dikenal sebagai ulama besar yang menjadi salah satu murid KH. Tubagus Muhammad Falak saat menimba ilmu di Pondok Pesantren Pagentongan. Selain itu, ia juga menjadi guru sejumlah ulama di Kota Bogor. Di antaranya Ketua MUI Kota Bogor periode sekarang, Adam Ibrahim.

“Kita sangat kehilangan beliau. Sosoknya yang kharismatik dan memiliki ilmu yang begitu luas seringkali menjadi rujukan bagi yang muda,” kata Adam saat ditemui Radar Bogor di rumah duka, kemarin.

Menurutnya, banyak yang telah dilakukan Hasan untuk kemajuan Kota Bogor, khususnya di di bidang pengembangan akhlak keislaman melalui berbagai programmya saat memimpin MUI. “Almarhum mengedepankan pendidikan karakter beragama. Makanya, ia juga aktif sebagai tenaga pengajar di pondok pesantren maupun di UIKA,” imbuhnya.

Salah satu anak Hasan, Iwan Hasan mengenang ayahnya sebagai sosok yang baik namun tegas dalam hal agama. Banyak pemikiran-pemikirannya menjadi rujukan bagi ulama Bogor. Tak heran, saat wafat pun banyak orang bersedia menyediakan lahan sebagai tempat pemakaman jasad almarhum.

“Banyak permintaan baik dari Bogor maupun luar Bogor  untuk memakamkan beliau. Tetapi, setelah keluarga berunding, akhirnya diputuskan bawa almarhum akan dikebumikan di Ciherang, Dramaga,” tukasnya.