Satu Islam Untuk Semua

Monday, 04 September 2017

Rilis Citra Satelit, HRW: Militer Myanmar Sengaja Bakar Rumah Warga Rohingya


islamindonesia.id – Rilis Citra Satelit, HRW: Militer Myanmar Sengaja Bakar Rumah Warga Rohingya

 

Tidak hanya mengungsi karena menjadi korban kekerasan, etnis Muslim Rohingya juga harus kehilangan tempat tinggal yang habis terbakar. Ratusan rumah warga Rohingya diduga dibakar secara sengaja oleh militer Myanmar.

Citra satelit terbaru yang dirilis Human Rights Watch (HRW) menunjukkan ratusan rumah warga di negara bagian Rakhine, Myanmar hangus terbakar sejak akhir Agustus. Diketahui bahwa militer Myanmar melancarkan operasi memberantas militan lokal atau ARSA di Rakhine sejak 25 Agustus, usai rentetan serangan terjadi.

“Citra satelit terbaru ini menunjukkan kehancuran total sebuah desa muslim, dan memicu kekhawatiran serius bahwa level kehancuran di Rakhine bagian utara mungkin jauh lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya,” ucap Wakil Direktur HRW untuk Asia, Phil Robertson, dalam pernyataannya seperti dilansir news.com.au, Senin (4/9/2017).

“Ini hanya salah satu dari 17 lokasi yang kami deteksi menjadi lokasi pembakaran. Pemantau independen diperlukan di lapangan untuk segera menyingkap apa yang sedang terjadi,” imbuhnya.

HRW mengidentifikasi ada sedikitnya 700 bangunan yang hancur di Chein Khar Li, dari analisis citra satelit yang tertangkap pada 31 Agustus 2017. Citra satelit itu menunjukkan 99 persen isi desa tersebut hancur parah. Bentuk kerusakan di kawasan tersebut konsisten dengan insiden kebakaran, dengan adanya bekas-bekas terbakar dan hancurnya kawasan hutan di sekitarnya.

Citra satelit yang dipublikasi HRW pada situs resminya itu mendukung data-data yang dikumpulkan HRW yang mengindikasikan aksi pembakaran terjadi di sedikitnya 17 area terpisah di sepanjang Rakhine bagian utara, antara 25-30 Agustus 2017. Pembakaran itu diduga terjadi setelah rentetan serangan dari militan Rohingya ke pos-pos polisi dan militer Myanmar pada 25 Agustus lalu.

Citra satelit itu, sebut HRW, awalnya mendeteksi api mulai aktif berkobar pada 25 Agustus sore hari di Koe Tan Kauk, Rathedaung, yang menjadi lokasi desa Chein Khar Li. Dua desa lainnya yang berlokasi di utara dan selatan Chein Khar Li terlihat masih utuh dalam citra satelit yang sama.

Analisis HRW mengindikasikan, kemungkinan besar pembakaran itu disengaja. HRW merujuk pada kondisi musim penghujan yang sedang melanda Rakhine, sehingga sangat sulit bagi kebakaran tak disengaja untuk menghanguskan sejumlah besar bangunan. Ditambah, lanjut HRW, skala kehancuran dalam citra satelit itu menunjukkan aksi pembakaran dilakukan sejumlah besar orang atau dalam periode waktu yang cukup lama.

Otoritas Myanmar sebelumnya mengakui ada 2.635 rumah yang hangus dibakar di beberapa desa di Rakhine. Mereka menyalahkan ARSA atas aksi pembakaran itu. Namun sejumlah besar warga Rohingya yang berhasil kabur ke Bangladesh, menyebut aksi pembakaran dan pembunuhan di Rakhine didalangi oleh militer Myanmar sendiri. Menurut warga Rohingya, hal ini dilakukan untuk mengusir mereka keluar dari Rakhine.

“Pemerintah (Myanmar) tidak memberikan bukti apapun untuk mendukung tudingan-tudingan ini, mereka juga tidak membuktikan tudingan serupa pada aksi pembakaran area Rohingya antara Oktober 2017 dan Desember 2016. Human Rights Watch dan pihak lain memastikan pasukan keamanan Burma dengan sengaja melakukan pembakaran,” tegas HRW dalam pernyataannya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *