Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 06 August 2014

Kabar Singkat dari Kampung


majalahtim.com

Permasalahan, berat-ringannya bergantung kekuatan jiwa kita menerimanya. Kekuatan jiwa yang didasari keimanan bahwa Tuhan mustahil memberi cobaan yang tak bakal kuat kita menanggungnya. Keyakinan yang memampukan kita tak mudah mengeluh kepada sesama, karena toh mereka punya masalahnya sendiri.

Menghadapi Ujian Hidup: Pilih Pasrah atau Berbagi Derita?

HP bututku berdering. Aku ragu mengangkatnya karena nomor yang muncul sama sekali asing dan tak kukenal. Setelah dua kali panggilan, akhirnya kuputuskan kuterima saja.

“Aku tahu, hampir pasti kau tak bakal bisa pulang. Tapi tak apa kukabarkan saja, adikmu, tanggal 9 bulan depan akan menikah,” ujar suara di ujung telepon yang ternyata Bibi, adik dari Ibuku.

Belum selesai kaget dan hanya jawaban “Ha?” yang keluar dari mulutku, dia pun melanjutkan.

“Beras sih sudah ada. Sedikit sisa hasil panen bulan lalu. Cukuplah buat dimasak nanti. Hanya saja…”

“Baiklah. Syukurlah kalau berasnya sudah ada, doakan saja, siapa tahu nanti aku ada rejeki,” sambutku, saat suara Bibi terhenti.

“Terus terang aku bingung. Baru siang tadi kedatangan utusan dari pihak kemanten laki, eh gak tahunya sudah sekalian rundingan soal hari H nikahnya. Mereka bilang lamaran sekalian langsung nikah saja, biar gak ribet dan dua kali sibuk acaranya,” lanjut Bibi. “Jadi, ya mau gimana lagi? Padahal kalau dihitung-hitung, waktunya sudah kurang dua minggu lagi. Sudah sangat dekat itu.”

Aku menghela napas. “Iya. Sudah sangat dekat itu. Dan mestinya, soal belanja bahan olahan, sudah harus diurus dari sekarang, kalau bisa,” ujarku.

“Itulah.. Kalau ada sih, bagusnya sudah harus belanja dari sekarang. Tapi kau tahu lah.. Mana pamanmu masih sama seperti dulu, sakit-sakitan dan penghasilannya tak tentu,” kurasakan suara Bibi antara sedih dan tawa. Dan agaknya juga sedikit bercampur malu.

“Sementara sabar saja dulu. Saling doakan saja. Siapa tahu aku ada rejeki,” timpalku coba menghibur kegalauannya, berupaya memahami apa sebenarnya yang Bibi ingin sampaikan, tanpa terlalu lagi banyak bertanya.

Padahal tanpa setahu Bibi, kondisiku sendiri, sudah dua tahun belakangan ini sakit-sakitan juga, tak jauh beda dengan pamanku. Tapi, buat apa derita dibagi kepada orang lain yang sudah sama menderitanya?

Tidak. Lebih baik kuputuskan, biarlah aku memilih berpasrah saja. Yakin bahwa Tuhan pasti Mahatahu apa yang terbaik bagi kami semua. Bagi Bibi, Paman, dan aku sendiri.

***

Kisah di atas adalah sebuah ilustrasi yang mewakili fakta hidup keseharian. Peristiwa biasa yang setiap orang tak mustahil mengalaminya. Fakta yang menunjukkan betapa sebagai makhluk Tuhan, masing-masing diri kita mengalami bermacam permasalahan yang mesti dihadapi.

Permasalahan, yang soal berat atau ringannya bergantung pada kekuatan jiwa kita menerimanya. Kekuatan jiwa yang didasari oleh keyakinan dan keimanan kita bahwa Tuhan mustahil memberikan sebentuk cobaan yang kita tak bakal kuat menanggungnya. Keyakinan itulah yang memampukan kita untuk tak mudah mengeluh kepada sesama, karena kita sadar sepenuhnya bahwa mereka pun pasti sudah memiliki masalah yang mesti dipecahkannya sendiri. Kesadaran itulah yang pada akhirnya akan membuat kita mudah memutuskan untuk menanggung sendiri segala macam beban hidup, sembari berupaya seoptimal mungkin mengatasinya hingga tuntas, tanpa buru-buru membaginya dengan orang lain yang boleh jadi justru akan membuatnya terbebani.

Saat itulah keyakinan dan kepasrahan kita pada pertolongan Tuhan akan bertambah. Kepada-Nya kita buktikan bahwa kita bukan makhluk pengeluh, bukan makhluk yang mudah menyerah. Namun demikian, kita juga tak terjerumus pada posisi menjadi makhluk yang terlampau percaya diri, merasa mampu mengatasi segala macam persoalan tanpa bantuan siapapun. Melainkan berada di posisi tengah-tengah: tetap mengandalkan upaya sendiri, dan pada saat yang sama, yakin sepenuhnya pada pertolongan dan kuasa Tuhan. [Esha]

Sumber: Islam Indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *