Satu Islam Untuk Semua

Monday, 28 July 2014

Ketika Mandi Jadi Begitu Mahal


Electronic Resistence

Beruntung sekali kita. Saat perlu air, kita hanya perlu memutar kran. Air bersih akan mengalir deras. Tapi nasib kaum Muslimin dikota Aleppo, Suriah sangat berbeda. Sejak awal Ramadan, mereka harus berjibaku mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari karena pasokan air terputus. 

Antrian warga, tak terkecuali anak-anak kecil, mengular panjang di depan sumber-sumber air umum. Atau di depan selang sebuah sumur pribadi yang pemiliknya berbaik hati berbagi pada sesama. Atau di belakang tangki-tangki air pemerintah. 

Nasib Aleppo sebenarnya masih mendingan. Setiap lima hari sekali, pemerintah akan mengalirkan air ke kawasan itu. Di kota Achrafieh lebih naas. Karena letaknya di dataran yang cukup tinggi, kota ini baru bisa mendapat suplai air setelah 50 hari. 

Raeda Abdel Kari, seorang ibu rumah tangga di Aleppo bilang, “Kami tidak menyia-nyiakan setetes pun air yang kami peroleh. Air dari wastafel kami kumpulkan di ember untuk membersihkan balkon dan menyiram toilet. Hanya dua ember air yang kami pakai untuk mandi. Dan kami mengurangi kegiatan memasak, khususnya makanan berlemak biar piring yang dicuci lebih sedikit.”

Mereka yang konsumsi airnya lebih banyak dan tak mampu membeli air yang harganya lumayan mahal,  sekitar 600 rupiah per liter, berusaha menyiasatinya. Seperti Fadi Tannous, yang sudah menganggur sejak setahun lalu. Ia dan keluarganya memerlukan air hampir 240 liter setiap hari. Akhirnya, ia membeli tong plastik yang volumenya sekitar  159 liter dan sebuah pompa kecil. Tong itu diletakkan di halaman rumah. Setiap hari, dibantu istri dan anak-anaknya, ia mengambil 300 liter air dari sumur-sumur dekat rumah dengan botol-botol bekas untuk dituang ke tong tadi. 

Padahal setengah abad lalu, Aleppo terkenal dengan puluhan pemandian umum yang kemudian menjadi tempat-tempat wisata. Tapi kini semua berbalik 180 derajat. Mandi menjadi barang yang cukup mewah bagi warga Aleppo. Mereka harus cerdas mengkalkulasikan berapa liter air yang harus mereka habiskan saban hari.

Bahkan pilihan makan di kafe atau restoran akan tergantung pada apakah toilet kafe atau restoran itu punya air atau tidak.[A/Electornic Resistence]

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *