Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 20 December 2017

Gubernur NTB: Muhammadiyah Bapak Organisasi Islam Indonesia


islamindonesia.id – Gubernur NTB: Muhammadiyah Bapak Organisasi Islam Indonesia

 

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi mengatakan, Muhammadiyah adalah organisasi  paling sepuh karena lebih awal didirikan dari organisasi lainnya. Muhammadiyah diibaratkan sebagai Abun (bapak) dari organisasi-organisasi lain di Indonesia, seperti Nahdatul Ulama (NU) dan Nahdatul Wathan (NW) yang lahir setelahnya.

“Sebagai organisasi Islam yang lahir jauh dari kelahiran organisasi Islam lain di Indonesia, maka pantaslah jika Muhammadiyah diibaratkan sebagai Abun (Bapak) dari organisasi lain di Indonesia yang memiliki tugas berat dalam mengayomi anak-anaknya,” paparnya saat memberi sambutan pada Milad Muhammadiyah di Gedung Islamic Center NTB, Senin (18/12).

Muhammadiyah lahir pada taggal 8 November 1912 M atau 8 Zuhijjah 1330 H. Artinya lahir 33 tahun sebelum NKRI berdiri, 12 tahun lebih dahulu lahir dari NU yakni 1926 M dan 41 tahun lebih awal dari NW pada tahun 1953.

Gubernur yang akrab dengan sapaan Tuan Guru Bajang (TGB) ini mengimbau agar generasi muda Muhammadiyah selalu bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dari organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini.

Sebab menurut TGB, suatu organisasi dapat mencapai usia yang sangat sepuh seperti Muhammadiyah ini, bukanlah sesuatu hal sederhana dan mudah dicapai. Maka di usia tersebut, dalam konteks manusia, akan kembali bersifat seperti generasi baru.

“Di usia menginjak 1 abad ini organisasi Muhammadiyah kembali tampil belia dengan nilai-nilai hebat, sebagai spirit dalam menjalankan tugas-tugas mulia membangun dan memperkokoh nilai-nilai kebersamaan NKRI,” harapnya.

Gubernur dua periode ini berharap kedepan keberadaan Muhammadiyah terus berada di garda terdepan dalam mempertahankan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin. Guna mewujudkan generasi penerus Muhammadiyah yang bangkit bersama mewujudkan cita-cita pendirinya untuk menyatukan dan mendekatkan umat dengan agama.

Ia  juga mengingatkan kontribusi besar Muhammadiyah dalam membangun Indonesia pada tataran konteks kebersamaan harus terus dirawat, diperkuat dan ditingkatkan. Oleh sebab itu sesungguhnya khazanah yang dimiliki bangsa jauh lebih besar dari distruktif-distruktif yang akan merusak bangsa Indonesia ini.

 

 

YS/ IslamIndonesia/ Sumber: kicknews.today

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *