Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 25 April 2024

Ingin Kesehatan Jantung Tetap Terjaga? Menikahlah!


islamindonesia.id – Seperti kita ketahui, Islam menganjurkan umatnya untuk menikah. Hal ini seiring dengan firman Allah Swt: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.” (QS.An Nuur:32), juga Firman-Nya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS.Ar Ruum:21)

Rasulullah saw juga telah berwasiat sekaligus mengajak para pemuda yang telah mampu dalam hal kemapanan dan nafkah, untuk segera menikah. Lazim dipahami bahwa di antara faktor internal yang mendorong agar remaja menikah adalah supaya mereka tidak terjerumus ke perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.

Sabda Nabi saw yang pun mensinyalir tentang ini, yaitu: “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian sudah mampu secara materi dan jasmani maka menikahlah karena hal itu bisa menjaga mata dan kemaluan, maka barang siapa tidak mampu hendaknya ia berpuasa karena pada puasa terdapat obat.” (H.R. Muttafaqun Alaih)

Singkat kata, menikah merupakan elemen yang paling penting dalam tatanan kehidupan, di samping satu kewajiban yang signifikan. Nikah juga sebagai pagar bagi komunitas manusia dari kepunahan dan juga sebagai pondasi nilai seseorang di lingkungan sosial.

Namun di sisi lain, khususnya jika ditinjau dari kacamata medis, tahukah Anda bahwa ternyata, menikah bukan hanya bisa membuat sepasang suami-istri merasakan kebahagiaan, tapi juga bisa membuat jantung mereka berdua terjaga sehat?

Sebuah penelitian yang dilakukan Michael Mc Farland, seorang sosiologis dari Princeton University mengatakan bahwa khususnya bagi wanita, pernikahan dapat memberikan dampak baik bagi kesehatan kardiovaskuler merekaa. Artinya, menikah bisa membuat kesehatan jantung tetap terjaga.

Menurut McFarland, pernikahan yang memasuki usia 10 tahun bisa menurunkan risiko penyakit jantung sekitar 13%. Namun bila yang terjadi adalah yang sebaliknya, yaitu apabila wanita mengalami sakit hati dalam pernikahan, perceraian dan sebagainya, maka sistem metabolisme tubuh wanita akan menurun hingga 40%.

Alasannya mungkin sederhana, karena cinta kasih. Cinta kasih ditengarai meningkatkan pelepasan hormon oksitosin, salah satu hormon bahagia, ke dalam tubuh. Ketika rumah tangga dijalani dengan baik, penuh rasa sayang dan saling melengkapi, setiap harinya tubuh akan menerima hormon cinta dan menjaga kesehatan secara alami.

Peneliti menyarankan bagi para pasangan untuk terus menjalin komunikasi yang baik dan memiliki quality time yang proporsional, baik dengan suami maupun anak-anak. Dari sini lah rasa cinta terbentuk dan rasa bahagia timbul, yang nantinya akan bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental mereka beserta seluruh keluarga.

Ala kulli hal, meski banyak yang bilang ikatan pernikahan bisa jadi hal yang membatasi kebebasan dan timbul ketakutan akan perceraian, tapi kenapa kita tidak berfokus berdoa bisa menjalani pernikahan yang bahagia dan langgeng selamanya? Jadi, jangan ketakutan dan berpikiran buruk soal pernikahan, karena ternyata menikah membuat kita lebih sehat jiwa dan raga.

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *