Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 16 September 2023

Sekilas tentang 3 Mazhab Besar Tasawuf


islamindonesia.id – Secara garis besar mazhab tasawuf, berdasarkan kecenderungan dan karakteristiknya, dapat dibagi menjadi tiga mazhab, yakni tasawuf falsafi, tasawuf salafi, dan tasawuf Suni (akhlaqi/amali).

Tasawuf Falsafi

Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang bercampur dengan ajaran filsafat, mengompromikan atau memakai terma-terma filsafat yang maknanya disesuaikan dengan tasawuf. Mazhab ini juga sering dikenal dengan mazhab “Mistikisme Islam” atau mazhab yang sangat dekat dengan “Gnostisisme”. Tokoh-tokoh yang masuk dalam kategori ini antara lain Abu Yazid al-Bustami, Abu Mansur al-Hallaj, Ibn ‘Arabi, Ibnu Sina, Ibnu Sab’in, Ibnu al-‘Afif, Ibn al-Faridl, al-Najm al-Israili, dan yang senada dengan mereka.

Kemudian ajaran-ajaran atau istilah-istilah yang sering dimunculkan ialah wahdat al wujud, wahdat al adyan, wahdat asyuhud, hulul, fana’, liqa’, ittishal, ittihad, isyraqiyyah, Nur Muhammad dan cinta. Lantas, metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, mazhab ini menggunakan metode maqamat, ahwal, riyadhah, mujahadah, zikir, mematikan syahwat, tazkiyatun nafs wa qalb dan lain-lainnya sebagaimana mazhab tasawuf Suni.

Tasawuf Salafi

Tasawuf salafi adalah tasawuf yang selalu melandaskan ajaran- ajarannya dengan Al-Qur’an dan al-Sunah secara ketat. Apa yang tidak diperintahkan atau diamalkan oleh Nabi bukan tasawuf Islam. Tasawuf ini berusaha memurnikan tasawuf dari bid’ah, khurafat dan tahayul. Tokoh yang termasuk dalam mazhab ini mayoritas mereka yang dalam fiqih mengikuti Mazhab Hanbaliyah, seperti Ibn Taimiyah, Ibn Qayyim al-Jauziyah, Syeikh Waliyullah al-Dihlawi dan Muahmmad Abduh.

Inti ajaran tasawufnya ialah menghayati ajaran Islam dan melakukan apa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah s.a.w, seperti shalat sunah, puasa sunah dan lain sebagainya, yang terpenting ada sumber atau nash yang menerangkan hal itu.

Tasawuf Suni (Amali/Akhlaqi)

Tasawuf Suni adalah tasawuf yang mengikatkan diri dengan Al-Qur’an dan al-Hadis, namun diwarnai pula dengan interpretasi-interpretasi baru dan menggunakan metode-metode baru yang belum dikenal pada masa generasi awal, salaf. Tujuan akhir dari praktik tasawuf mazhab ini adalah terbentuknya moralitas yang sempurna dan menuai Ma’rifat Allah. Oleh sebab tujuan inilah mazhab ini juga dikenal dengan tasawuf akhlaqi/amali. Kemudian, jika dilihat berdasarkan karakteristik bentuknya, mazhab ini bisa pula dikatakan sebagai mazhab moderat atau penengah antara mazhab tasawuf falsafi yang cenderung bebas dan mazhab tasawuf salafi yang cenderung kaku.

Tokoh fenomenal mazhab ini ialah Imam al-Ghazali, dan diikuti oleh mayoritas penganut teologi Asy’ari dan Maturidi. Inti ajarannya ialah keseimbangan antara syari’ah dan hakikah, ma’rifat, akhlak, fana’, maqamat, tauhid, dan taqarrub ila Allah. Metode pencapaiaannya antara lain mujahadah, zikir, tazkiyah an nafs wa qalb, riyadhah, kontemplasi, tafakkur, dan lain-lain.

EH/Islam Indonesia – Referensi: Abu al-‘Ala ‘Affifi, At-Tasawwuf ar Ruhiyyah fi al-Islam, (Kairo: tp., 1962)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *