Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 12 March 2016

KISAH – Wanita Cantik yang Penyabar


Syahdan, perdana menteri Harun Ar Rasyid yang bernama Al Asma’i mengarungi gurun pasir untuk berburu. Di bawah terik matahari yang panas, kehausan menyerang Al Asma’i yang sedang berpisah dengan kafilahnya. Ketika berusaha mencari air, Al Asma’i melihat sebuah kemah di tengah hamparan padang pasir. Al Asma’i mendekati kemah itu dengan harapan mendepatkan air minum.

Melihat suasana kemah yang terlihat berpenghuni, Al Asma’i mengucapkan salam. Tidak lama kemudian keluarlah, wanita muda yang berparas cantik. Seolah telah mengenal wajah sang pejabat, wanita yang sedang seorang diri itu mempersilahkan tamunya masuk ke kemahnya. Wanita itu pun masuk dengan tetap membuka tirai pintu kemahnya. Setelah tamunya dipersilahkan duduk, wanita itu mengambil posisi duduk cukup jauh dari Al Asma’i.

“Saya  sedang kehausan dan mencari air minum. Jika Anda berkenan, tolong beri saya air,” pinta Al Asma’i

Mendengar permintaan Al Asma’i raut wajah wanita itu seketika berubah dan berkata, “sebenarnya saya tidak bisa memberi Anda air. Suami saya memberi amanat untuk tidak memberikan air kepada orang lain.”

Tidak ingin mengecewakan tamunya, wanita itu segera berkata, “tapi saya memiliki sisa sarapan tadi pagi berupa susu dan saya belum menyentuhnya. Jika Anda ingin, minumlah…”

Al Asma’i lalu meminum susu dan pergilah rasa haus yang mencekik tenggorokannya. Tidak lama kemudian, raut wajah wanita berubah lagi. Al Asma’i lalu mengikuti arah pandangan wanita itu yang membuat matanya tak berkedip. Dari kejauhan, wanita itu melihat dengan seksama titik hitam yang semakin mendekati kemahnya.

“Suamiku datang,” katanya tanpa ragu sembari berdiri dari tempat duduknya.

Wanita berparas cantik itu bergegas mempersiapkan air dan membawa ke arah suaminya. Dari dekat, tampaklah oleh Al Asma’i wajah seorang pria tua, berwajah jelek, pendek dan berkulit hitam. Wanita itu dengan sigap membantu suaminya yang terlihat seperti kakeknya itu turun dari untanya. Tangan dan kaki suaminya langsung dibasuh oleh wanita itu sebelum mengantarnya masuk ke kemah dengan penuh khidmat.

Ketika masuk kemah, pria tua itu tidak sedikit pun menyapa tamunya. Bahkan selama di dalam kemah, ia mengabaikan Al Asma’i dan sibuk dengan dirinya sendiri. Di mata Al Asma’i, prilaku suami wanita muda itu semakin tampak buruknya. Bahkan ia melihat sendiri bagaimana ia memperlakukan istrinya dengan kasar.

Al Asma’i akhirnya berpamitan kepada wanita itu dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Sang wanita yang juga berkahlak mulia itu mengantar tamunya keluar dari kemah.

“Saya menyesalkan keadaanmu,” kata Al Asma’i kepada wanita itu di luar kemah. Sang perdana menteri  melanjutkan, “Anda, dengan usia muda dan kecantikan yang Anda miliki, sangat bergantung pada orang seperti dia. Untuk apa bergantung pada orang seperti dia? Apakah ia orang kaya?  Padahal ia orang miskin. Apakah karena akhlaknya? Saya tidak melihat akhlak baik sama sekali dari dia. Apakah karena wajahnya yang tampan? Sama sekali ia tidak tampan. Lalu mengapa Anda tertarik dengan dia?”

Wajah wanita itu tampak kecewa mendengar kata-kata Al Asma’i. Dengan suara cukup tinggi, wanita itu berkata, “saya lah yang menyesali ucapan Anda. Saya tidak menyangka seorang perdana menteri Harun Ar Rasyid berusaha menghapuskan kecintaanku pada suamiku dengan menjelek-jelekkan suamiku.”

Al Asma’i  yang kaget dan tidak percaya dengan apa yang didengar dari wanita itu masih diam terpaku. Dengan menerunkan sedikit suaranya, wanita itu kembali berkata, “wahai Tuan Al Asma’i mengapa saya melakukan semua ini? Saya pernah mendengar nabi yang mulia, Muhammad Saw telah bersabda; Iman itu setengahnya kesabaran dan setengahnya lagi adalah syukur.”

“Saya bersyukur karena Allah yang memberikan saya anugrah kecantikan, akhlak baik dan usia yang masih muda. Saya ingin menyempurnakan setengah dari imanku lagi dengan kesabaran dalam berkhidmat kepada suamiku,” katanya. []

 

Edy/ mci/ Islam Indonesia

0 responses to “KISAH – Wanita Cantik yang Penyabar”

  1. chairizal says:

    subhanalloh,,

Leave a Reply to chairizal Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *