Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 21 May 2015

KISAH–Tiga Nasehat Burung


Pada suatu hari seorang petani menangkap burung. Burung itu berkata kepadanya, “Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan.
Lepaskan saja aku, nanti kuberi kau tiga nasehat.”

Si burung berjanji akan memberikan nasehat pertama ketika masih berada dalam genggaman. Yang kedua akan
diberikannya kalau ia sudah berada di cabang pohon. Dan terakhir saat ia sudah mencapai puncak bukit.

Petani itu pun setuju, dan meminta nasehat pertama.

Kata burung itu, “Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun kau menghargainya
seperti hidupmu sendiri, janganlah menyesal.”

Orang itupun melepaskannya, dan burung itu segera melompat ke dahan.

Di sampaikannya nasehat yang kedua, “Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti.”

Kemudian burung itu terbang ke puncak gunung. Dari sana ia berkata, “O manusia malang! Dalam badanku terdapat dua permata besar, kalau saja tadi kau membunuhku, kau akan memperolehnya!”

Orang itu sangat menyesal memikirkan kehilangannya. Namun katanya, “Setidaknya, katakan padaku nasehat yang ketiga itu!”

Si Burung menjawab, “Alangkah tololnya kau, meminta nasehat ketiga sedangkan
yang kedua pun belum kaurenungkan sama sekali! Sudah kukatakan padamu agar jangan kecewa kalau kehilangan sesuatu yang berharga, dan jangan mempercayai hal yang bertentangan dengan akalmu. Kini
kau malah melakukan kedua-duanya. Kau percaya pada hal yang tak masuk akal dan menyesali kehilanganmu. Tubuhku toh tidak cukup besar untuk bisa menyimpan dua permata besar!

“Kau tolol. Oleh karenanya kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang disediakan bagi manusia.”

 

MH/Kisah-kisah Sufi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *