Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 31 January 2023

Kisah Raja Zalim dan Sufi yang Mustajab Doanya


islamindonesia.id – Alkisah, Amr Ibn Al-Laits, raja generasi kedua dinasti Saffariah, pada suatu hari ia terkena penyakit yang sulit untuk disembuhkan.

Amr Ibn Al-Laits pun memanggil semua dokter kerajaan untuk mengobatinya, namun tidak ada satu pun dokter kerajaan yang berhasil menyembuhkan penyakitnya.

Hari demi hari penyakitnya semakin parah dan tidak ada tanda-tanda untuk sembuh. Akhirnya, ada seorang dokter kerajaan yang memberi nasihat kepadanya, “Carilah orang yang cepat terkabul doanya, dan mintalah doa kepadanya, siapa tahu Allah akan mengangkat penyakitmu.” 

Kemudian Amr Ibn Al-Laits memberi perintah kepada bawahannya untuk mencari informasi ke seantero pelosok negeri, untuk menemukan seseorang yang cepat dikabulkan doanya.

Terdengar kabar bahwa ada seorang ulama yang tenar dan ternama yang cepat dikabulkan doanya. Ulama itu bernama Syekh Sahl At-Tustari.

Setelah mendengar kabar itu, Amr Ibn Al-Laits memerintahkan kepada para ajudannya untuk menemui Syekh Sahl At-Tustari.

Ketika mereka bertemu dengan Syekh Sahl At-Tustari, dengan segala hormat mereka meminta kepada Syekh Sahl At-Tustari untuk mendoakan kesembuhan Amr Ibn Al-Laits.

Syekh Sahl At-Tustari berkata kepada mereka: “Doa itu dikabulkan apabila orang yang didoakan bertaubat kepada Allah, dan menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat, sedangkan kalian termasuk orang-orang yang zalim yang merampas hak orang lain. Aku bersedia mendoakan rajamu asalkan ia bersedia untuk bertaubat.”

Setelah mereka mendengarkan nasihat Syekh Sahl At-Tustari, mereka bertaubat dan menyesali perbuatan yang selama ini mereka lalukan.

Demikian pula Amr Ibn Al-Laits  menyanggupi permintaan Syekh Sahl At-Tustari untuk segera bertaubat.

Sesuai dengan janjinya Syekh Sahl At-Tustari pun mengangkat tangannya seraya berdoa, dan doa Syekh Sahl At-Tustari diabadikan oleh Syekh Fariduddin Attar, dalam karyanya Tadzqiratul Auliya (Juz, 1 Hlm. 329).

Adapun doanya adalah: “Wahai Tuhanku, sebagaimana engkau memperlihatkan kepadanya (Amru Ibn Laits) hinanya kemaksiatannya, maka perlihatkanlah kepadanya kemuliaan ketaatannya. Dan sebagaimana Engkau memakaikan bathinnya dengan pakaian taubat, maka pakaikanlah dhahirnya dengan pakaian kesehatan yang sempurna.”

Setelah Syekh Sahl At-Tustari selesai berdoa, Amr Ibn Al-Laits yang sedang terbaring sakit, tiba-tiba ia bisa duduk. Dengan pertolongan Allah, Amr Ibn Al-Laits pun sembuh total, dan sehat seperti sediakala.

Semenjak kejadian itu, Amr Ibn Al-Laits  menaruh hormat kepada Syekh Sahl At-Tustari, bahkan ingin memberi hadiah berupa harta yang sangat banyak, tetapi Syekh Sahl At-Tustari menolaknya.

Hikmah dari kisah di atas: kesengsaraan tubuh kita dalam menanggung penyakit, bisa saja disebabkan oleh perbuatan dosa yang kita lalukan. Untuk itu, diperlukan introspeksi diri dan keputusan cepat untuk segera bertaubat.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *