Satu Islam Untuk Semua

Monday, 10 August 2015

KISAH – Dua Dirham Kelalaian


shalat-berjamaah

Ada seorang lelaki di antara pengikut Rasulullah yang bernama Sa’ad. Dia amat miskin dan termasuk ashab al-shafah, yakni mereka yang melaksanakan shalat lima waktu di belakang Nabi Muhammad saw.

Rasulullah amat prihatin pada kemiskinan Sa’ad. Suatu hari, beliau berjanji. “Jika saya memiliki cukup harta, saya akan cukupi kekuranganmu.”

Setelah beberapa lama, Rasulullah belum memiliki sesuatu untuk Sa’ad. Sementara itu, rasa kasihan beliau atas kemiskinan Sa’ad semakin besar.

Saat itu, Jibril datang menemui Rasulullah dengan membawa dirham dan berkata, “Allah berfirman: Kami mengetahui kesedihanmu atas kemiskinan Sa’ad. Jika engkau ingin agar dia terbebas dari kondisi tersebut, berikanlah padanya dua dirham untuk dipergunakan sebagai modal dagang.”

Rasulullah mengambil dua dirham itu. Tatkala keluar dari rumah dan hendak melaksanakan salat Zuhur, beliau melihat Sa’ad tengah berdiri di salah satu pintu masjid. Rasulullah bertanya, “Apakah engkau dapat melakukan jual-beli?” Sa’ad menjawab, “Demi Allah, saya tak punya modal.”

Rasulullah memberikan kepadanya dua dirham itu dan bersabda, “Jadikanlah sebagai modalmu dan berdaganglah.” Sa’ad mengambil uang itu lalu masuk ke masjid. Setelah shalat Zuhur dan Asar, dia sibuk mencari rezeki.

Usahanya yang kian besar menjadikannya tak segera bersiap-siap melaksanakan shalat ketika Bilal telah mengumandangkan azan.

Sebelumnya, dia biasa bersiap-siap sebelum azan dikumandangkan. Rasulullah bersabda, “Wahai Sa’ad, engkau telah disibukkan oleh urusan dunia, sehingga menghalangimu dari menunaikan ibadah.”

Sa’ad menjawab, “Apa yang harus saya lakukan. Jika saya tinggalkan begitu saja, saya akan merugi. Saya berusaha menjual barang-barang ini dan menerima uangnya, lalu saya pergunakan untuk membeli barang lain.”

Rasulullah merasa sedih tatkala menyaksikan keterikatan Sa’ad pada harta kekayaannya, yang menghalanginya untuk melaksanakan ibadah.

Jibril lalu datang menemui beliau dan berkata, “Allah Swt berfirman: Kami mengetahui kesedihanmu; manakah kondisi Sa’ad yang lebih engkau sukai?’

Rasulullah menjawab, “Kondisinya yang lalu jauh lebih baik baginya.”

Jibril berkata, “Benar, cenderung pada dunia menjadikan manusia lalai akan akhirat; sekarang mintalah kembali dua dirham yang pernah engkau berikan kepadanya.”

Rasulullah menemui Sa’ad dan berkata, “Tidakkah engkau akan mengembalikan dua dirham yang kuberikan padamu?”

Sa’ad menjawab, “Jika Anda menginginkan 200 dirham, saya akan memberikannya.”

Rasulullah menjawab, “Tidak, berikanlah dua dirham yang telah engkau pergunakan.”

Setelah itu, Sa’ad memberikan dua dirham kepada Rasulullah, dan tak lama kemudian kondisi ekonominya kembali seperti semula.

 

Zainab/Islam Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *