Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 27 August 2023

4 Pesan Imam Al-Ghazali untuk Para Salik


islamindonesia.id – Abu Hamid Imam Al-Ghazali memberikan tips untuk para salik yang sedang meniti jalan menuju Ilahi.

Imam Al-Ghazali berpesan empat hal kepada mereka agar mudah dan selamat selama perjalanan sampai di tujuan, yaitu Allah. Pesan ini dipandang penting mengingat banyaknya godaan dan rintangan di sepanjang perjalanan.

Empat hal yang dipesankan oleh Imam Al-Ghazali adalah:

1. Akidah yang benar

2. Taubat

3. Bebas sangkutan dari hak anak Adam

4. Ilmu syariat sesuai kebutuhan kewajiban.

Pesan ini disampaikan oleh Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ayyuhal Walad. Menurutnya, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh para salik. Semua itu sudah ditulis secara rinci di karya lainnya, Ihya Ulumiddin. Akan tetapi empat hal ini, kata Imam Al-Ghazali, sudah memadai sebagai pegangan praktis bagi para salik.

“Seorang salik wajib memiliki empat hal. Pertama, akidah yang benar, tidak mengandung akidah bid’ah. Kedua, taubat nasuha yang tidak kembali pada kekhilafan sesudah itu. Ketiga, menyelesaikan pertikaian dengan pihak lain sehingga tidak ada hak orang lain lagi terhadap dirimu. Keempat, memahami ilmu syariat sebatas menunjang pelaksanaan perintah-perintah Allah, kemudian sejumlah ilmu lain yang menunjang keselamatan.” (Ayyuhal Walad)

Pada buku kecil tersebut, Imam Al-Ghazali membawa riwayat As-Syibli yang telah berguru kepada 400 orang guru. As-Syibli berkata: “Aku telah mempelajari 4000 hadis. Dari semua itu, aku memilih dan mengamalkan satu hadis, serta mengabaikan hadis lainnya. Setelah kurenungkan, aku menemukan keselamatanku pada satu hadis tersebut. Hadis itu mengandung ilmu orang-orang terdahulu dan orang yang terkemudian. Aku merasa cukup dengan satu hadis itu.”

As-Syibli, tulis Imam Al-Ghazali, membaca hadis berikut ini: “Rasulullah s.a.w berkata kepada sebagian sahabatnya, ‘Beramallah untuk duniamu sekadar lama mukimmu di dalamnya. Beramallah untuk akhiratmu sekadar lama kekalmu di dalamnya. Beramallah karena Allah sekadar banyak hajatmu kepada-Nya, dan beramallah untuk nerakamu sekadar kesabaranmu padanya’.”

Uraian Imam Al-Ghazali ini bukan anjuran untuk meninggalkan dunia ilmu pengetahuan, termasuk pelbagai macam cabang ilmu pengetahuan agama yang begitu banyak, sebagaimana tuduhan sekelompok akademisi selama ini terhadap Imam Al-Ghazali sebagai aktor pemicu kemunduran peradaban Islam.

Uraian Imam Al-Ghazali ini justru memberikan tips ringan atau semacam jalan pintas yang juga tidak dapat dibilang ringan untuk diamalkan para salik. Imam Al-Ghazali menyeleksi banyak hal agar aktivitas para salik menjadi fokus dan efektif.

Adapun ilmu pengetahuan dengan pelbagai macam cabangnya, Imam Al-Ghazali tidak menutup pintu sebagaimana ia pun mempelajari banyak disiplin pengetahuan.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *