Jangan Pernah Tunda Taubatmu

islamindonesia.id – Benarkah bahwa kebiasaan menunda-nunda taubat itu termasuk dosa tersendiri yang juga butuh untuk ditaubati?

Bukankah orang yang suka menunda taubat itu ibarat seorang yang ditawarkan kepadanya hidangan yang lezat, namun saat ditawari makan gratis tersebut, ia bilang nanti aja. Kemudian ditawari lagi, ia masih menolak, dan tetap bilang, “Nanti saja…”?

Sampai saat ia benar-benar butuh, ternyata makanan itu sudah habis dan tidak lagi dihidangkan.

Sebagai manusia, bukankah kita tidak tahu kapan pastinya ajal yang telah Allah tetapkan akan mendatangi kita? Maka jangan tunda taubat sebelum kesempatan itu hilang. Jangan sampai saat kita butuh dan ingin sekali untuk taubat, sementara pintu taubat telah tertutup. Yaitu saat tibanya sakaratul maut.

Allah berfirman: “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubatnya orang-orang yang mengerjakan dosa lantaran kejahilan (kebodohan), yang kemudian mereka bertaubat dalam waktu dekat. Mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An Nisa:14)

Mujahid dan ulama tafsir lainnya, menafsirkan makna “jahil” pada ayat di atas sebagai “Semua orang yang bermaksiat kepada Allah, baik sengaja maupun tidak, maka dia itu jahil.” (Lihat: Tafsir Ibnu Katsir)

Imam Ad-Dhahak menafsirkan makna “qorib” (dalam waktu dekat)” pada ayat tersebut dengan kalimat: “Setiap taubat yang dilakukan sebelum tibanya kematian, itu adalah dekat.”

Artinya, selama ajal belum tiba, maka taubat seseorang pasti akan diterima oleh Allah SWT. Kapan pun, sudah seberapa bulan, tahun, atau puluhan tahun dosa itu dia lakukan, asal dia mau bertaubat sebelum maut datang, maka taubatnya akan diterima.

Namun masalahnya adalah: kita tidak tahu pasti kapan ajal itu bakal datang menjemput!

Oleh karena itu, mari kita biasakan untuk bersegera dalam bertaubat. Karena sesungguhnya ampunan Allah itu lebih luas dari lautan dosa yang kita lakukan. Bahkan meskipun dosa itu memenuhi langit dan bumi, yakinlah bahwa ampunan Allah melebihi semua itu.

EH/Islam Indonesia