Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 17 November 2018

Jadilah Pemimpin Zuhud dan Empatik Laksana Ali


islamindonesia.id – Jadilah Pemimpin Zuhud dan Empatik Laksana Ali

 

Simaklah pembicaraan antara Akhnaf bin Qais dengan Muawiyah perihal sikap dan perilaku zuhud dan empatik dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.

Akhnaf bin Qais bertutur kepada kita: “Saya menemui Muawiyah, dan disuguhkan kepadaku manisan dan makanan-makanan lezat yang belum pernah aku lihat selama ini. Kemudian Muawiyah berkata pula kepada pembantunya, ‘Ambilkan makanan anu.’ Mereka kemudian menyuguhkan sejenis makanan yang aku tidak tahu apa namanya.

Karena itu, aku bertanya, ‘Apa ini?’ “Muawiyah menjawab, ‘Ini adalah paha itik dan otak yang dibumbui fistaq dicampur anggur.’ Melihat itu, aku pun menangis. Muawiyah bertanya kepadaku, ‘Apa yang membuatmu menangis? Ada apa?’ tanya Muawiyah. ‘Suatu malam, ‘kata Akhnaf, ‘aku berada di rumah Ali bin Abi Thalib ketika mereka sedang makan. Kemudian Ali bin Abi Thalib berkata kepadaku, ‘Ayo makanlah bersama Al-Hasan dan Al-Husain.’ Lalu beliau berdiri beranjak untuk shalat.

Dan ketika selesai shalat, beliau minta diambilkan wadahnya yang tertutup rapat. Dari dalamnya beliau mengambil sepotong tepung kering, lalu menutupnya kembali.

“Aku bertanya, ‘Ya Amirul Mukminin, mengapa Anda demikian ‘bakhil’ dengan cara menyimpan makanan seperti ini?’

“Aku menyimpannya rapat-rapat bukan karena bakhil, tapi takut kalau-kalau Al-Hasan dan Al-Husain mencampurinya dengan minyak atau lauk pauk mereka,‘ jawab beliau.  

‘Apakah minyak itu haram?’ tanyaku pula.

‘Tidak, tapi adalah kewajiban bagi para pemimpin umat untuk hidup dengan makan makanan dan mengenakan pakaian seperti rakyatnya yang paling melarat. Dengan itu orang-orang miskin melihat dirinya tidak berbeda dari mereka (para pemimpin), sehingga mereka ikhlas menerima apa yang diberikan Allah. Sedangkan orang-orang yang kaya bisa melihatnya pula, dan mereka akan menjadi lebih bersyukur dan tawadhu’ terhadap kekayaan yang mereka miliki,’ jawab beliau.

 

EH / Islam Indonesia

One response to “Jadilah Pemimpin Zuhud dan Empatik Laksana Ali”

  1. aswaja blitar says:

    Dalam aswaja, Muawiyah juga dihormati, beliau adalah salah satu manusia mulia penghuni surga,. Muawiyah juga berjasa dalam perkembangan Islam.
    Alhamdulillah, saya juga bertawasul kepada Muawiyah, beliau sangat baik, saya pernah punya kesulitan, dan bertawasul kepada Muawiyah, dan syukur perlahan tapi pasti kesulitan saya terlewati. Beliau manusia mulia penghuni surga, berkat bertawasul kepada beliau, Allah menolong saya. Mungkin bagi orang Syiah beliau hina, tapi bagi Aswaja beliau manusia mulia, .
    Saya pernah bermimpi didatangi orang berwajah putih mengkilap, dan berpakaian biru dan berkata “Aku Muawiyah” dan sambil lewat begitu saja, Masya Allah

Leave a Reply to aswaja blitar Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *