Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 13 June 2020

Hikayat si Belang, si Botak, dan si Buta


islamindonesia.id – Hikayat si Belang, si Botak, dan si Buta

Dari Abu Hurairah ra, dia mendengar Nabi saw bersabda :

Ada tiga orang Bani Israil yang mempunyai penyakit belang, botak, dan buta. Kemudian Allah hendak menguji mereka, maka Allah mengutus malaikat kepada mereka.

Malaikat itu datang kepada si Belang dan bertanya, “Apakah yang paling engkau inginkan?”

Si Belang menjawab, “Aku menginginkan paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilang penyakitku yang menjadikan orang-orang jijik melihatku.”

Malaikat itu kemudian mengusap si Belang, maka hilanglah penyakit yang menjijikannya, dia juga diberi paras yang tampan dan kulit yang bagus.

Malaikat itu bertanya lagi, “Harta apakah yang paling engkau senangi?”

Si Belang menjawab, “Unta,” ada yang mengatakan, “Sapi.”

Kemudian dia diberi unta yang sedang mengandung sepuluh bulan, dan Malaikat tadi berkata, “Semoga Allah memberi berkah atas rahmat yang engkau terima.”

Kemudian malaikat mendatangi si Botak, dan bertanya, “Apakah yang paling engkau inginkan?”

Si Botak menjawab, “Rambut yang rapi dan hilangnya penyakitku, yang menyebabkan orang-orang jijik kepadaku.”

Malaikat itu lalu mengusap si botak dan hilanglah penyakitnya, serta tumbuhlah rambut yang rapi.

Malaikat itu bertanya lagi, “Harta apakah yang paling engkau senangi?”

Si Botak menjawab, “Sapi.”

Malaikat pun memberinya sapi yang sedang mengandung, dan dia berkata, “Semoga Allah memberi berkah atas rahmat yang engkau terima.”

Selanjutnya Malaikat itu mendatangi si Buta dan bertanya, “Apakah yang paling engkau inginkan?”

Si Buta menjawab, “Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang.”

Malaikat itu lantas mengusap si buta dan Allah mengembalikan penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi, “Harta apakah yang paling engkau senangi?”

Si Buta menjawab, “Kambing.”

Kemudian dia diberi kambing yang sedang mengandung.

Selang beberapa tahun, unta, sapi, dan kambing berkembang biak yang akhirnya unta itu memenuhi suatu lapangan, demikian pula dengan sapi dan kambing.

Kemudian Malaikat tadi datang kepada si Belang dengan menyerupai orang yang berpenyakit belang seperti keadaan si Belang waktu itu, dan berkata, “Aku adalah orang miskin, yang kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan.

“Sampai hari ini tidak ada yang mau memberi pertolongan kepadaku kecuali Allah, aku harap engkau mau memberi pertolongan. Aku benar-benar minta pertolongan kepadamu dengan menyebut yang telah memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang halus serta harta kekayaan, dan aku minta seekor unta untuk bekal di dalam melanjutkan perjalananku.”

Si Belang berkata, “Hak-hak yang harus aku berikan masih banyak aku tidak bisa membekali apa-apa.”

Malaikat itu berkata, “Kalau tidak salah aku kenal denganmu. Bukankah engkau dulu orang yang berpenyakit belang sehingga orang-orang lain merasa jijik kepadamu. Bukankah engkau dulu orang yang miskin kemudian Allah memberi rahmat kepadamu?”

Si Belang berkata, “Harta kekayaanku ini adalah dari nenek moyang.”

Malaikat itu berkata, “Jika engkau berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaan semula.”

Kemudian malaikat itu datang kepada si Botak seperti keadaan si Botak waktu itu, dan berkata seperti yang dikatakan pada si Belang. Si Botak juga menjawab seperti jawaban si Belang.

Kemudian malaikat itu berkata, “Jika engkau berdusta semoga Allah mengembalikanmu seperti semula.”

Malaikat tadi terus ke tempat si Buta dengan menyerupai orang yang buta seperti keadaan si Buta waktu itu, dan berkata, “Aku adalah orang miskin yang kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan dan sampai hari ini tidak ada yang mau memberi pertolongan kepadaku kecuali Allah, aku berharap mudah-mudahan engkau mau memberi pertolongan.

“Aku benar-benar minta pertolongan kepadamu dengan menyebut yang telah mengembalikan penglihatanmu dan aku minta satu ekor kambing untuk bekal di dalam melanjutkan perjalananku.”

Si Buta berkata, “Aku dahulu adalah orang buta kemudian Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang engkau inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak engkau senangi. Demi Allah, sekarang aku tidak akan memberatkan sesuatu kepadamu yang engkau ambil karena Allah Yang Maha Agung.

Malaikat itu berkata, “Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya engkau hanyalah diuji dan Allah benar-benar ridha kepadamu dan Allah telah memurkai kedua kawanmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

*Dikutip dari Imam Nawawi, Kitab Riyadhus Shalihin, Bab Muraqabah, Hadis No. 6.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Lukisan karya Brian Jekel (lahir 1951)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *