Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 01 January 2023

Tahun Baru dan Muhasabah Diri


islamindonesia.id – Setiap pergantian tahun, dengan membuat semacam resolusi, hampir setiap orang mempunyai daftar keinginan, khususnya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Berbagai cara dilakukan untuk menentukan apa saja yang dipandang perlu untuk dimasukkan dalam daftar resolusi tersebut, salah satunya dengan melakukan introspeksi untuk mengetahui kekurangan dalam diri, sehingga dapat diperbaiki pada tahun-tahun berikutnya.

Dalam agama Islam introspeksi diri dikenal dengan muhasabah. Arti muhasabah diri yaitu menyadari bahwa diri kita memiliki banyak sekali kesalahan dan belum menjadi hamba yang sempurna di hadapan Allah SWT.

Dengan melakukan muhasabah diri, seorang Muslim dapat menilai kepribadiannya lebih dalam. Setelah mengenali dan mengetahui kekurangan dalam diri, kita jadi lebih tahu apa saja yang kemudian harus diperbaiki. Muhasabah diri juga bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini arti muhasabah diri dan cara yang baik dalam melakukannya.

Pengertian Umum Muhasabah Diri

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muhasabah adalah bahasa Arab dari introspeksi. Muhasabah adalah peninjauan atau koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan sebagainya pada diri sendiri. Arti muhasabah diri adalah salah satu cara membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat.

Selain itu secara etimologis, arti muhasabah diri adalah bentuk mashdar atau bentuk dasar dari kata “hasaba-yuhasibu” yang kata dasarnya “hasaba-yahsibu” atau “yahsubu” yang berarti menghitung.

Sementara itu, menurut Ahmad Warson Munawir dalam Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, muhasabah adalah perhitungan atau introspeksi.

Dapat disimpulkan bahwa arti muhasabah diri adalah introspeksi, mawas, atau meneliti diri. Muhasabah juga bisa berarti menghitung-hitung perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari, bahkan setiap saat. Oleh karena itu muhasabah tidak harus dilakukan pada akhir tahun atau akhir bulan. Namun perlu juga dilakukan setiap hari, bahkan setiap saat.

Pengertian Muhasabah menurut para Ahli

Selain arti muhasabah diri secara umum, ada pula arti muhasabah diri menurut para ahli. Arti muhasabah diri dari para ahli ini akan memperkuat pengertian dari muhasabah diri, dan menjadi sebuah nasihat untuk kita ingat bahwa muhasabah diri merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang manusia.

1. Imam Al-Ghazali

Menurut Imam Al-Ghazali, muhasabah adalah upaya i’tisham dan istiqamah, seperti dikutip dalam buku yang berjudul Rekonsiliasi Psikologi Sufistik dan Humanistik karangan Abdullah Hadziq. I’tisham merupakan pemeliharaan diri dengan berpegang teguh pada aturan-aturan syariat. Sedangkan istiqamah adalah keteguhan diri dalam menangkal berbagai kecenderungan negatif.

2. Isa Waley

Isa Waley dalam Meditasi Sufistik oleh Sudirman Tebba mengartikan istilah muhasabah sebagai pemeriksaan (atau ujian) terhadap diri sendiri dan mengemukakan kaitannya yang sangat penting dengan Haris bin Asad al-Muhasibi (781-857 M) dari Bagdad.

Dia juga mengingatkan seseorang tentang ucapan sufi yang sering dikutip, yang sudah diterapkan kepada khalifah keempat yaitu Ali bin Abi Thalib, yang menyatakan bahwa orang harus memanggil dirinya untuk memperhitungkan sebelum Allah SWT mengundang orang untuk memperhitungkan.

3. Al-Muhasibi

Al-Muhasibi percaya bahwa motivasi-motivasi manusia untuk melakukan pemeriksaan terhadap diri sendiri merupakan harapan-harapan dan kecemasan, dan pemeriksaan semacam itu merupakan landasan perilaku yang baik dan ketakwaan.

4. Nurbaksh

Menurut Nurbaksh yang dikutip dari buku yang berjudul Dunia Spiritual Kaum Sufi, pengertian muhasabah pada awalnya adalah suatu pertimbangan terhadap perhitungan antara tindakan-tindakan negatif dan positif. Pada akhirnya, ia merupakan aktualisasi kesatuan (ittihad), yang murni.

Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Muhasabah Diri

Selain pengertian atau arti muhasabah diri dari para ahli, ada pula dalil dan hadis tentang muhasabah diri yang perlu diketahui.

Berikut ini beberapa dalil dan hadis tentang muhasabah diri tersebut:

1. Al-Qur’an Surah Al Hasyr ayat 18

Dalam Al-Qur’an surah Al Hasyr ayat 18, Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

2. Al-Qur’an Surah At Taubah ayat 126

“Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?” 

3. Al-Qur’an Surah Al Haqqah ayat 18

“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).”

4. Al-Qur’an Surah Al Hasyr ayat 18-19

Dari Surah Al Hasyr ayat 18-19, Allah SWT memerintahkan kita untuk bermuhasabah diri:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”

5. HR. Ibnu Majah

Kemudian dalam hadis riwayat Ibnu Majah, dengan melakukan muhasabah diri, manusia akan membuka hati dan menyadari segala dosanya. Setelah itu, Muslim yang taat akan bertaubat dan tak mengulangi kesalahannya. Sebab taubat adalah bentuk penyesalan seorang Muslim. Sebagaimana dalam hadis, Rasulullah bersabda, “Menyesal adalah taubat.”

6. HR. Tirmidzi

Dari Syadad bin Aus r.a, Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Orang yang pandai ialah orang yang mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang lemah ialah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.” 

Cara Muhasabah Diri

Setelah mengetahui arti muhasabah diri, beserta dengan dalil dan hadisnya, maka penting pula untuk kita mengetahui bagaimana cara untuk muhasabah diri tersebut.

Berikut ini beberapa cara untuk kita agar lebih mudah dalam muhasabah diri:

1. Meluruskan niat dan memantapkan hati

2. Mengevaluasi soal niat, amalan, dan dosa-dosa

3. Melaksanakan Shalat Taubat

4. Bertanggung jawab atas suatu tindakan yang telah diambil

5. Melakukan perbuatan baik

6. Evaluasi diri dengan meminta saran atau pendapat dari orang-orang yang mengenal diri kita

7. Menenangkan hati dan mendapatkan petunjuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Itulah arti muhasabah diri dan bagaimana cara terbaik dalam melakukannya.

Semoga kita menjadi hamba Allah SWT yang selalu bisa melakukan muhasabah diri sehingga menjadi pribadi yang makin lebih baik dari waktu ke waktu.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *