Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 26 December 2015

TAFSIR – Rauf dan Rahim Sang Rasul


Menjelang setiap pembacaan maulid, entah itu dari kitab Simtudduror, Barzanji, Maulid Habsyi atau kitab lainnya, biasanya dibacakan terlebih dahulu surat At Taubah ayat 128. Yaitu ayat yang menerangkan siapa sebenarnya Rasulullah Muhammad saw menurut Alquran. Ayat itu berbunyi:

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

Inilah ayat istimewa bagi Sang Rasul. Di dalamnya ada dua sifat Allah yang hanya disematkan ke Rasulullah dan tidak diberikan ke nabi lainnya. Allah meletakkan dua nama-Nya, yaitu Rauf (penyantun) dan Rahim (penyayang).

Ayat merinci sifat pemimpin langit sejati, namun ia berada di tengah-tengah penghuni bumi, dan menjadi poros semesta (para sufi sering mengumpamakan demikian). Muhammad saw bukan hanya pemimpin langit yang tidak pernah turun, namun pemimpin langit yang membumi. Dialah manusia Ilahi, yang dirindukan dan dicintai, karena dialah manispestasi sejati Ilahi di bumi. Ia contoh terbaik kesempurnaan langit bagi penghuni bumi.

Ada beberapa poin penting yang bisa diambil dari ayat di atas:

1. Rasulullah berasal dari jenis manusia, bukan dari jenis jin atau lainnya. Artinya secara fisik Nabi tidak jauh beda dengan masyarakat dan umatnya, namun sifat dan keagungannya adalah khas langit. Hal ini tersingkap dari kalimat ‘Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri.’

2. Namun sifat penting dari Nabi adalah dia merasakan betul penderitaan sesamanya dan tidak pernah diam berpangku tangan kala melihat derita di sekitarnya, dan inilah sifat manusiawi dalam seorang diri manusia, ‘berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami.’

3. ‘Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami,’ adalah sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin, manunggal dengan derita rakyat yang dipimpinnya. Dalam riwayat banyak menyebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah merasa sebagai manusia utama sehingga minta dilayani, malah beliau yang melayani umatnya. Nabi lebih banyak bergaul dengan fakir miskin, melayani mereka, menghibur mereka dan makan bersama mereka. Rasul lebih banyak bergaul dengan kaum papa daripada dengan orang-orang kaya.

4. Alquran menyebutkan nabi-nabi sebelumnya sering berputus asa dengan kondisi dan perilaku umatnya, seperti Nabi Nuh as atau Nabi Yunus as, sehingga mereka berdoa supaya menimpakan azab yang pedih akibat ulah pembangkangan umatnya itu. Beda lagi dengan baginda Muhammad, alih-alih meminta azab, Nabi Muhammad malah berharap ada yang beriman kepadanya dari anak keturunan para musuh-musuhnya itu, sehingga beliau tidak berdoa untuk kebinasaan musuh-musuhnya kala itu. ‘Dia sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu.’

5. ‘Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.” Ayat ini mengungkap kunci keberhasilan dakwah begitu juga amalan ibadah apapun, yaitu ikhlas. Artinya tidak berharap balas dan sepi dari puja puji.

Sebab di antara faktor yang menjadikan suatu ajakan berpengaruh pada orang lain ketika niatnya hanya menginginkan kebaikan, bermodalkan kasih sayang, penuh santun, tidak ada udang di balik batu dan memiliki sifat tawadu.

6. Namun kasih sayang pun tidaklah cukup di jalan dakwah dan dalam meniti jalan kebenaran, karena harus ada ketegasan dan keberanian kala menghadapi musuh. Kasih sayang dan santun bagi orang-orang beriman saja, kala menghadapi perusuh dan pengobar perang harus tegas dan berani. Inilah sikap sang Nabi dalam Alquran, ‘Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.’

Ayat lain menggambarkan sifat nabi yang demikian ini, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka….” (QS. Al Fath:29)

MA/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *