Satu Islam Untuk Semua

Friday, 01 April 2022

Ramadan Sebentar Lagi, Berikut 6 Teladan Nabi Saat Menyambut Bulan Suci


islamindonesia.id – Nabi kita, Muhammad s.a.w telah memberikan contoh dan teladan paripurna tentang bagaimana seharusnya setiap Muslim menyambut datangnya Ramadan dan mempersiapkan diri dengan baik saat menyambut bulan suci ini.

Salah satunya ialah dengan menyemarakkan amalan-amalan sunah. Seperti yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, dikatakan, “Rasulullah s.a.w melakukan puasa sepanjang bulan Sya’ban atau melakukan puasa pada bulan itu kecuali beberapa hari saja beliau tidak melakukannya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah dan para sahabatnya bahkan telah mempersiapkan diri menyambut Ramadan sejak bulan Rajab. Baik persiapan fisik dengan memelihara kesehatan, maupun persiapan rohani, yakni dengan meningkatkan ibadah-ibadah sunah sebelum masuk Ramadan.

Kemudian, beliau juga memperbanyak doa. Di antara munajat beliau adalah: “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku pada bulan Rajab dan Sya’ban dan panjangkanlah usiaku agar aku sampai ke bulan Ramadan.”

Begitu pun para sahabat. Mereka menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh suka-cita dan keharuan. Bergembira sebab kesempatan untuk memperbanyak pahala dan menggapai ridha Ilahi amat terbuka lebar. Terharu, lantaran Allah memanjangkan usia mereka untuk berjumpa dengan Ramadan.

Dikatakan para ahli sejarah, dahulu para salafus shalihin mempersiapkan diri sejak lima bulan setengah sebelum masuknya Ramadan. Kemudian, lima bulan setengah pasca-Ramadan pun mereka selalu mengharapkan bertemu kembali dengan Ramadan dan selalu memohon agar ibadah Ramadan yang telah lalu diterima Allah SWT.

Dengan cara demikian, mereka mampu mempertahankan suasana Ramadan bahkan kala melalui sebelas bulan sisanya.

Pernah dilukiskan pula bahwa para sahabat menunggu kedatangan Ramadan, tak ubahnya bagai sepasang calon pengantin yang tengah menunggu hari pernikahan.

Lebih dari itu, keutamaan Bulan Ramadan bagi Muslim sangat besar karena di bulan suci itu semua amal ibadah dilipatgandakan pahalanya.

Bulan Ramadan adalah anugerah dan nikmat yang agung yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad s.a.w. Di dalamnya terdapat keutamaan- keutamaan dan hikmah khusus yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang ikhlas dan tulus menjalankan ibadah puasa, serta ibadah-ibadah lainnya.

Dalil diwajibkannya puasa di Bulan Ramadan termaktub dalam Alquran. Allah SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa.” (QS. al-Baqarah:183)

Rasulullah s.a.w bersabda: “Siapa yang melaksanakan puasa Ramadan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Bukhari-Muslim)

Lalu apa saja amalan menjelang Ramadan yang dicontohkan Rasulullah?

Berikut 6 di antaranya.

1. Banyak Berdoa

Selain memperbanyak ibadah-ibadah sunah demi kelancaran aktivitas ibadah di bulan Ramadan nanti, hal yang juga patut dirutinkan adalah terus berdoa kepada Allah SWT agar kita benar-benar dipertemukan dengan bulan yang penuh dengan kemuliaan ini.

Doa yang masyhur, khususnya yang sering dibaca oleh masyarakat Indonesia, dan umumnya oleh umat Islam dunia, adalah sebuah doa yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik dari Nabi Muhammad s.a.w bahwasanya beliau, bahkan ketika memasuki bulan Rajab sudah berdoa: “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.”

2. Puasa Sunah

Menyambut bulan Ramadan, setiap Muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa sunah seperti Puasa Rajab, Puasa Sya’ban, Puasa Senin-Kamis, Puasa Daud maupun Puasa Ayyamul Bidh. Hal ini bertujuan melatih diri sebelum menyongsong bulan Ramadan yang diwajibkan berpuasa penuh sebulan. Dengan banyak berpuasa sunah, tubuh akan terbiasa dan tidak kaget saat menjalani puasa Ramadan.

3. Niat Kuat Puasa Ramadan

Setiap Muslim harus memiliki tekad untuk lebih baik dan sempurna dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tahun ini. Sebab, bisa saja Ramadan tahun ini merupakan puasa terakhir karena tidak ada yang tahu kapan ajal menjemput. Karena itu, di bulan Ramadan kali ini, dengan persiapan dan perencanaan yang baik tentunya, aktivitas Ramadan tahun ini harus menjadi lebih maksimal.

4. Penuh Suka Cita

Suka cita menyambut Ramadan juga merupakan salah satu tanda keimanan. Ibarat tamu, Ramadan senantiasa dinanti. Dalam hadis Nabi s.a.w disebutkan: “Barang siapa yang bergembira akan hadirnya bulan Ramadan, maka jasadnya tidak akan tersentuh sedikit pun oleh api neraka.” (HR. an-Nasa’i)

5. Ziarah Kubur

Di beberapa daerah di Tanah Air khususnya di Jawa, masyarakat Muslim menyambut datangnya Ramadan dengan padusan atau mandi besar di sungai. Sebagian lagi melakukan ziarah kubur atau nyekar ke makam orang tua dan kerabat. 

Secara eksplisit memang tidak disebutkan untuk ziarah kubur ketika menjelang puasa Ramadan. Namun, melakukan ziarah kubur pada dasarnya baik dan bukan bid’ah termasuk saat menyambut bulan suci Ramadan seperti yang lazim dilakukan sebagian masyarakat Muslim di Indonesia. Adapun di antara hikmah memperbanyak ziarah kubur adalah agar kita dapat mengambil pertimbangan dan peringatan sehingga senantiasa teringat pada kehidupan akhirat.

6. Saling Meminta Maaf

Secara umum, saling bermaafan itu bisa dilakukan kapan saja, tidak harus menunggu momen Ramadan atau Idulfiri. Karena memang tidak ada hadis atau atsar yang menunjukkan hal tersebut. Namun, agar puasa Ramadan bisa dijalani lebih khusyuk dan tanpa hambatan, terlebih jika kita masih punya salah kepada orang lain, maka seyogianya kita segera meminta maaf.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w, “Siapa yang menegakkan Ramadan dengan iman dan ihtisab, maka Allah telah mengampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).


EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *