Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 20 March 2022

Mati Hati Gara-gara 10 Perkara yang Bisa Menjadi Penyebab Doa Tak Diterima


islamindonesia.id – Syekh Ibrahim bin Adham (718-782) merupakan seorang sufi yang berpengaruh besar dalam sejarah Islam. Tokoh yang berdarah Arab itu lahir di Khurasan, tepatnya Kota Balkh—kini bagian dari Afghanistan. Keluarganya menetap di wilayah tersebut setelah bermigrasi dari Kufah, Irak.

Syaqiq al-Balkhi mengisahkan, suatu ketika Ibrahim bin Adham berjalan-jalan di Pasar Bashrah. Serentak, orang-orang mendekat lalu mengelilinginya. Mereka bertanya kepadanya, “Apa maksud firman Allah, “Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan perkenankan doamu.” (QS Ghafir:60).

Mereka berkata, “Kami sebenarnya telah berdoa, namun setidaknya hingga hari ini tak kunjung dikabulkan Allah.”

Menanggapi keluhan itu, Ibrahim pun berkata, “Karena kalian mati hati. Maka, bagaimana doa kalian akan dikabulkan dan diterima?”

Mereka bertanya lagi, “Mengapa kami dikatakan mati hati?”

Ibrahim menjawab, “Terdapat 10 perkara yang menyebabkan mati hati.”

Kemudian dia sebutkan satu per satu 10 perkara yang dimaksudnya.

Pertama, kalian mengaku mengetahui Allah sebagai pencipta kalian tetapi kalian tidak menunaikan hak-hak-Nya. Allah berhak ditaati perintah-Nya. Mengapa, perintah-Nya itu kadang-kadang dilaksanakan dan kadang-kadang tidak dilaksanakan?

Kedua, kalian membaca kitab Allah, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya. Allah memerintahkan agar menyembah Allah semata tanpa menyekutukan-Nya. Mengapa, Allah (langsung atau tidak langsung) kerap disekutukan dengan selain-Nya?

Ketiga, kalian mengaku memusuhi setan, tetapi kalian mengikuti perintahnya. Allah melarang mengikuti langkah-langkah setan. Mengapa langkah-langkah setan itulah yang kerap dijadikan rujukan dalam kehidupan sehari-hari?

Keempat, kalian mengaku mencintai Rasulullah s.a.w, tetapi kalian meninggalkan sunahnya. Rasulullah s.a.w menjelaskan, orang yang memelihara anak yatim akan mendapat tempat istimewa di surga. Mengapa, tidak sedikit orang yang membiarkan banyak anak yatim tak terurus dan tanpa masa depan cerah?

Kelima, kalian mengaku mendambakan surga, tetapi kalian tidak mengerjakan hal-hal yang akan mengantarkan kalian masuk ke dalamnya. Mendirikan salat dengan khusyuk, mengeluarkan zakat, menjaga kemaluan adalah sebagian kecil contoh-contohnya. Mengapa, tidak sedikit orang yang melalaikannya?

Keenam, kalian mengaku takut neraka, tetapi kalian tidak menghindari perbuatan dosa dan maksiat. Misalnya, Allah melarang keras perbuatan zalim. Mengapa, banyak orang yang merasa dizalimi sesamanya?

Ketujuh, kalian mengaku kematian itu niscaya datangnya, tetapi kalian tidak bersiap-siap menghadapinya. Contohnya, Allah menjelaskan di akhirat setiap orang akan dibalas sesuai dengan amalnya masing-masing. Mengapa, banyak orang yang tidak sungguh-sungguh mengerjakan amal saleh semasa hidupnya?

Kedelapan, kalian sibuk mempersoalkan cela, kekurangan, dan kesalahan orang lain sementara kalian abai terhadap cela, kekurangan, dan kesalahan diri kalian sendiri. Allah melarang keras membuka aib orang lain. Mengapa, masih banyak orang tidak menghiraukan larangan tersebut?

Kesembilan, kalian mendapatkan rezeki dari Allah, tetapi kalian lupa bersyukur kepada-Nya. Allah menitipkan harta yang banyak. Mengapa, tidak sedikit orang yang mengklaim harta itu miliknya sendiri? Lalu, mereka tidak mau berbagi dengan orang lain.

Kesepuluh, kalian mengebumikan jenazah saudara kalian, tetapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya. Allah SWT berfirman, “Setiap yang bernyawa niscaya bakal merasakan kematian.” Mengapa banyak orang yang seakan-akan tidak memercayainya?

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *