Satu Islam Untuk Semua

Monday, 13 November 2023

Janji Allah Soal Palestina dalam Al-Qur’an


islamindonesia.id – Bumi Palestina, khususnya al-Quds atau Baitul Maqdis, di dalam agama Islam diyakini sebagai kiblat pertama kaum Muslimin, tanah suci, dan salah satu dari syiar-syiar Allah yang harus diagungkan dan disucikan. Hal ini menjadi tugas keagamaan bagi setiap Muslim, dan janji Allah berupa pahala bagi yang melaksanakannya.

Menyaksikan kondisi Palestina yang hingga kini ditindas oleh Israel, sudah selayaknya memantik kesadaran tentang adanya tugas kemanusiaan bagi setiap Muslim dan seluruh umat manusia bahwa yang ditindas harus dibela dan yang menindas harus dilawan.

Hal ini pun adalah bagian dari ajaran agama, bahwa penindasan adalah kezaliman dan pelakunya dikutuk oleh agama dalam kalimatnya: la’natullah alazh zhâlimîn. Demikian merupakan janji Allah dalam arti ancaman-Nya, bahwa Dia akan membalas orang-orang yang lalim.

Lalu apa saja janji Allah berkenaan dengan Palestina, yang tercantum dalam Al-Qur’an?

Berikut beberapa di antaranya.

Pertama, dalam surah Al Anbiya ayat 105, Allah SWT berfirman: “Sungguh, Kami telah menuliskan di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam aż-Żikr (Lauhulmahfuz) bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menurunkan kitab kepada para rasul, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Alquran. Dalam kitab-kitab itu diterangkan bahwa bumi ini adalah kepunyaan Allah, diwariskan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah telah menetapkan juga dalam ayat ini, bahwa hamba-hamba yang mewarisi bumi itu ialah hamba-hamba yang sanggup mengolah bumi dan memakmurkannya, selama dia mengikuti petunjuk Allah.

Jika diperhatikan sejarah dunia dan sejarah umat manusia, maka orang-orang yang dijadikan Allah sebagai penguasa di bumi ini, ialah orang-orang yang sanggup mengatur dan memimpin masyarakat, mengolah bumi ini untuk kepentingan umat manusia, sanggup mempertahankan diri dari serangan luar dan dapat mengokohkan persatuan rakyat yang ada di negaranya.

Kedua, dalam surah Al Isra ayat 1, Allah SWT berfirman: “Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Masjidil Aqsa dan daerah sekitarnya diberkahi Allah SWT, di antaranya, dengan diutusnya banyak nabi di sana dan dengan kesuburan tanahnya.

Masjidil Aqsa berada di Baitul Makdis. Masjid itu disebut Masjidil Aqsa yang berarti ‘terjauh’, karena letaknya jauh dari kota Makkah.

Allah SWT menjelaskan bahwa Masjidil Aqsa dan daerah-daerah sekitarnya mendapat berkah Allah karena menjadi tempat turun wahyu kepada para nabi. Tanahnya disuburkan, sehingga menjadi daerah yang makmur. Di samping itu, masjid tersebut termasuk di antara masjid yang menjadi tempat peribadatan para nabi dan tempat tinggal mereka.

Ketiga, dalam surah Al Anbiya ayat 71, Allah SWT berfirman: “Kami menyelamatkannya (Ibrahim) dan Luth ke tanah (Syam) yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.”

Keempat, dalam surah Al Araf ayat 137, Allah SWT berfirman: “Kami wariskan kepada kaum yang selalu tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. (Dengan demikian,) telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Kami hancurkan apa pun yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya serta apa pun yang telah mereka bangun.”

Seiring runtuhnya kerajaan Fir’aun, negeri Syam, Mesir, dan sekitarnya yang dahulu dikuasai Fir’aun kini diwarisi oleh Bani Israil. Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir’aun yang dihancurkan Allah SWT adalah bangunan-bangunan yang mereka dirikan dengan memperbudak Bani Israil, seperti kota Ramses, menara yang dibangun Haman atas perintah Fir’aun.

Dalam ayat ini dijelaskan nikmat Allah yang terbesar kepada Bani Israil setelah ditindas dan diperbudak oleh Fir’aun dan kaumnya. Nikmat tersebut adalah mewarisi kawasan barat dan timur yang subur dan diberkahi Allah. Dengan demikian janji Allah terhadap Bani Israil telah terlaksana dengan sempurna, kenikmatan ini merupakan imbalan dari kesabaran mereka mengikuti ajaran Nabi Musa dan agama Allah yang benar.

Kelima, dalam surah Al Maidah ayat 21, Allah SWT berfirman: “Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Baitulmaqdis) yang telah Allah tentukan bagimu dan janganlah berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi.”

Maksudnya, tanah Palestina ditentukan Allah SWT bagi kaum Yahudi selama mereka beriman dan taat kepada Allah. Namun ketika Nabi Muhammad s.a.w. sudah diutus Allah, sementara mereka menolak untuk beriman kepadanya, ketentuan itu pun pupus bagi kaum Yahudi tersebut.

Hal ini sebagaimana yang Allah firmankan: “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS. Al-Israa’:4)

Sungguh hal tersebut telah terjadi di masa kita saat ini. Israel yang merupakan keturunan dari Bani Israil telah berada pada tingkat kesombongan yang besar dan nyata. Mereka bangga dengan apa yang mereka lakukan. Ditambah lagi dengan dukungan dari negara-negara besar seperti Amerika dan Inggris yang terus membuat mereka merasa di atas. Namun, Allah telah menjanjikan kepada mereka bahwa akan adanya hamba-hamba Allah yang perkasa yang dapat mengalahkan Israel.

Allah SWT berfirman: “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.”
(QS. Al-Israa’:5)

“Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang besar.” (QS. Al-Israa’:6)

Lebih lanjut, Allah berfirman: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” (QS. Al-Israa’:7)

Itulah kebenaran dari apa yang telah Allah sampaikan kepada kita. Untuk itu kita tak perlu ragu akan kebenaran firman Allah SWT. Karena, segala apa yang telah dan yang akan terjadi telah Allah tulis di Lauhul Mahfudz. Kalaupun, Bani Israil itu kembali melakukan kejahatan, Allah pasti akan tempatkan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya. Yakni neraka Jahanam, yang merupakan penjara bagi orang-orang kafir.

Berkenaan dengan hal ini, Allah SWT berfirman: “Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat (Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-Israa’:8)

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *