Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 16 February 2023

Dosa Besar Durhaka Anak kepada Kedua Orangtuanya Terutama Ibu


islamindonesia.id – Sebagaimana tingginya keutamaan dan urgensi birrul walidain (berbakti kepada orangtua), maka konsekuensinya betapa besar dan bahayanya hal yang menjadi kebalikannya yaitu durhaka kepada mereka.

Bahkan durhaka kepada orang tua adalah dosa besar. Berkenaan dengan hal ini, secara tegas dinyatakan oleh Rasulullah s.a.w: “Dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam hadis lain, Nabi s.a.w bersabda: “Maukah aku kabarkan kepada kalian mengenai dosa-dosa besar yang paling besar?” Beliau bertanya ini 3x. Para sahabat mengatakan: “Tentu wahai Rasulullah.” Nabi bersabda: “Syirik kepada Allah dan durhaka kepada orangtua.” (HR. Bukhari -Muslim)

Begitulah, ternyata Rasulullah s.a.w berkali-kali memperingatkan para sahabat mengenai besarnya dosa durhaka kepada orangtua.

Dan perhatikan, sebagaimana perintah untuk birrul walidain disebutkan setelah perintah untuk bertauhid, Allah SWT berfirman: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua.” (QS. An Nisa:36).

Maka di hadis ini dosa durhaka kepada orangtua juga disebutkan setelah dosa syirik. Hal ini menunjukkan betapa besar dan fatalnya dosa durhaka kepada orangtua.

Namun perlu diketahui, sebagaimana dosa syirik itu bertingkat-tingkat, dosa maksiat juga bertingkat-tingkat, maka dosa durhaka kepada orang tua juga bertingkat-tingkat.

Lalu benarkah bahwa durhaka kepada ibu, lebih besar lagi dosanya?

Sebagaimana kita ketahui dari dalil-dalil bahwa berbuat baik kepada ibu lebih diutamakan daripada kepada ayah, maka demikian juga durhaka kepada ibu lebih besar dosanya. Selain itu, ibu adalah seorang wanita, yang ia secara tabiat adalah manusia yang lemah. Sedangkan memberikan gangguan kepada orang yang lemah itu hukuman dan dosanya lebih besar dari orang biasa atau orang yang kuat.

Oleh karena itu Nabi s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan sikap durhaka kepada para ibu, pelit dan tamak, mengubur anak perempuan hidup-hidup. Dan Allah juga tidak menyukai qiila wa qaala, banyak bertanya dan membuang-membuang harta.” (HR. Bukhari-Muslim).

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *