Contoh Takdir yang Bisa Diubah

islamindonesia.id – Percaya kepada takdir Allah SWT termasuk rukun iman dalam Islam. Takdir setiap manusia terbagi ke dalam dua jenis. Salah satunya takdir muallaq.
Muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan. Adapun, menurut istilah, takdir muallaq adalah ketentuan Allah SWT yang mengikutsertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Dengan kata lain, takdir ini merupakan ketetapan Allah yang juga disertai dengan ikhtiar manusia.
Pelaksanaan takdir muallaq dilakukan sesuai dengan hukum sebab-akibat yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Jadi, takdir muallaq adalah takdir yang ketetapannya bisa diubah berdasarkan hasil usaha atau doa manusia.
Dalil takdir muallaq tertulis dalam QS. Ar-Ra’d ayat 11: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah SWT menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Berikut ini beberapa contoh takdir muallaq.
1. Orang miskin menjadi kaya
Karena orang miskin memiliki dorongan batin untuk menjadi kaya, maka orang tersebut kemudian menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang benar. Misalnya, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas siang malam, tekun menjalankan bisnis, dan hemat uang. Sehingga pada akhirnya kondisinya yang semula miskin berubah menjadi kaya.
2. Berubah dari bodoh menjadi pintar
Dalam contoh lain, beberapa orang bodoh, seringkali gagal secara akademis. Nilai mereka selalu ada di peringkat bawah. Namun, dengan motivasi batin untuk mendapatkan nilai bagus, mereka benar-benar belajar dan mengambil kelas di sana-sini. Sehingga mereka yang semula bodoh menjadi pintar.
3. Dari tidak punya kemampuan menjadi terampil
Ada orang yang sama sekali tidak punya kemampuan atau keterampilan, namun setelah menyadari keterbatasannya, kemudian orang tersebut ingin menjadi orang yang memiliki kemampuan khusus. Misalnya, ingin menjadi penulis. Meski awalnya tidak memiliki keterampilan sekali pun, jika dia menyadarinya dan memahami bagaimana mengatasinya, maka hal tertentu bisa dia kuasai dengan berlatih dan belajar.
4. Ikhtiar menjaga kesehatan diri
Meski kematian adalah mutlak, tetapi jalan hidup sebelum kematian umumnya berada dalam kendali kita. Inisiatif atau upaya untuk menjaga kesehatan termasuk mengatur pola makan, berolahraga, dan menjaga kebersihan adalah salah satu ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan diri kita sendiri.
5. Menjadi manusia yang bijaksana
Kebijaksanaan adalah kualitas yang dapat diperoleh dengan waktu dan usaha. Ini bukan sekadar menyerah untuk menerima takdir atau menyerah pada arus kehidupan. Artinya, manusia harus mencoba belajar dari kesalahan dan memiliki pola pikir yang baik. Selain itu, kemampuan untuk jujur pada diri sendiri dan orang lain juga memegang peranan penting untuk menjadikan diri manusia lebih bijaksana.
EH/Islam Indonesia
Leave a Reply