Satu Islam Untuk Semua

Monday, 20 March 2023

Agar Tidurmu Bernilai Ibadah


islamindonesia.id – Manusia dalam hidupnya memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Bukan hanya makan, minum dan bernapas, tapi juga tidur. Bahkan tidur bisa jadi lebih penting daripada makan dan minum.

Allah menciptakan tidur sebagai mekanisme alamiah agar manusia bisa beristirahat. Saat tubuh lelah beraktivitas di siang hari maka Allah ciptakan malam hari untuk beristirahat. Lama waktu tidur juga diatur. Normalnya untuk orang dewasa antara 4-8 jam.

Pergantian malam dan siang jika kita amati juga penuh keajaiban. Ada waktu sekitar 1 jam antara sore hari menuju malam hari dan subuh hari menuju pagi hari. Waktu transisi ini Allah ciptakan agar manusia memiliki masa penyesuaian diri. Secara perlahan dari gelap ke terang atau dari terang ke gelap membuat manusia tidak kaget.  Bayangkan jika seperti gelap dan terang di lampu kamar. Tentu saja tidak nyaman bagi manusia.

Demikianlah Allah menciptakan kehidupan ini dengan penuh keteraturan dan perhitungan. Itu semua adalah tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berakal seperti termaktub dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 190: ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”

Tidur yang dapat memulihkan tubuh adalah tidur yang berkualitas. Itu terjadi saat kita dalam keadaan “deep sleep”. Jadi bukan asal tidur atau asal tidur yang lama. Suasana pribadi dan lingkungan sangat menentukan kualitas tidur seseorang. 

Jika aktivitas tidur seseorang tiap hari rata-rata 6 jam maka itu setara dengan 25% umurnya. Jika umurnya 40 tahun maka dia telah tidur selama 10 tahun. Bisa dipastikan tidur adalah aktivitas yang paling banyak mengambil waktu kita.

Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Artinya seluruh aktivitas manusia termasuk tidurnya harus bernilai ibadah.

Apa syaratnya agar tidur bernilai ibadah?

Mari kita perhatikan hadis Nabi yang dapat jadi petunjuk. Tentu pertama secara umum adalah niat. Sebelum tidur, niatkan untuk ibadah. Makanya diajarkan doa sebelum tidur yaitu bismika Allahumma ahya wa bismika amut (dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati).

Jika ingin lebih lengkap maka dianjurkan membaca ayat Kursi, surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas lalu meniupkan ke tangan dan menyapukan ke seluruh badan yang dapat dijangkau. Hal itu untuk menjaga diri dari gangguan jin selama tidur. 

Aktivitas pendahuluan sebelum doa akan tidur yaitu berwudhu dan membersihkan tempat tidur. Berwudhu sebagaimana akan shalat agar saat tidur dalam keadaan suci lahir dan batin.

Membersihkan tempat tidur dengan membaca “Bismillah” selain menjaga kebersihan fisik tempat tidur juga membersihkannya dari jin yang dapat mengganggu.

Kemudian dianjurkan untuk tidur dengan badan menghadap ke kanan dan tangan di bawah pipi. Secara medis posisi ini sangat bagus untuk jantung dan lambung.

Saat bangun tidur diperintahkan untuk membaca doa alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihinnusyur (segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan setelah mati di saat tidur). Bersyukur kepada Allah atas nikmat masih bisa bangun.

Demikianlah beberapa petunjuk agar aktivitas tidur kita bernilai ibadah sehingga berpahala. Apalagi di bulan Ramadhan yang segala pahala akan berlipat ganda. Meski demikian, jangan juga tidur berlebihan dan bermalas-malasan dengan alasan sedang berpuasa. Mari tetap produktif pada saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *