6 Bahaya Perbuatan Maksiat

islamindonesia.id – Maksiat merupakan perbuatan melawan perintah Allah SWT. Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan maksiat.
Perbuatan maksiat membahayakan kehidupan seseorang, baik di dunia maupun akhirat. Maksiat dapat menggelapkan dan menutup hati manusia, karenanya orang yang sering berbuat maksiat sangat sulit untuk disentuh hatinya dengan nasihat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “maksiat” diartikan sebagai ‘perbuatan yang melanggar perintah Allah atau perbuatan dosa’. Kata maksiat berasal dari serapan bahasa Arab, yaitu ma’siyah.
Kata ma’siyah digunakan untuk segala yang keluar dari ketaatan. Sehingga maksiat menjadi lawan dari istiqamah, takwa, dan taat.
Lalu, apa saja bahaya perbuatan maksiat?
Berbuat maksiat memiliki dampak negatif baik di dunia maupun akhirat. Berikut ini 6 bahaya dari perbuatan maksiat yang akan dirasakan oleh pelakunya.
1. Menghalangi Datangnya Rezeki
Rezeki biasanya datang ketika seseorang berusaha mendapatkannya. Dalam hal ini, tak jarang manusia melakukan segala cara dan tindakan yang justru dilarang oleh Allah demi mendapatkan rezeki tersebut.
Perbuatan maksiat akan membuat rezeki pelakunya terhalang, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah s.a.w: “Tidak akan bisa menolak ketentuan Allah kecuali doa, dan tidaklah bisa umur bertambah kecuali dengan berbuat baik. Sesungguhnya seorang laki-laki akan terhalang dari rezekinya karena dosa yang telah ia perbuat.” (HR Ahmad)
2. Mendatangkan Kegelisahan
Bahaya perbuatan maksiat lainnya adalah mendatangkan kegelisahan. Biasanya, seseorang yang berbuat maksiat tidak pernah merasa tenang hatinya karena ketakutan bahwa keburukan yang ia kerjakan akan diketahui oleh orang lain.
Sebaliknya, kebaikan akan selalu memberikan ketenangan hati. Dalam sebuah hadis, Rasulullah s.a.w pernah bersabda mengenai hal tersebut.
“Wahai Wabishah! Mintalah petunjuk dari jiwamu. Kebaikan itu adalah sesuatu yang dapat menenangkan dan menenteramkan hati dan jiwa. Sedangkan keburukan itu adalah sesuatu yang meresahkan hati dan menyesakkan dada, meskipun manusia membenarkanmu dan manusia memberimu fatwa (membenarkan).” (HR Ahmad)
3. Memperpendek dan Mengurangi Keberkahan Umur
Para ulama berpendapat bahwa perbuatan maksiat dapat memperpendek umur. Ada juga yang memaknai pelaku maksiat akan dikurangi keberkahan umurnya.
Sungguh sia-sia ketika umur kita yang hanya sebentar digunakan untuk melakukan perbuatan maksiat.
4. Mengeraskan Hati
Bahaya lain dari perbuatan maksiat adalah mengeraskan hati. Seperti yang kita ketahui, hati memiliki kedudukan yang tinggi dalam diri manusia dan menjadi tempat bagi keimanan, keyakinan, kejujuran, serta pengagungan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 7: “Ketahuilah bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Seandainya dia menuruti (kemauan)-mu dalam banyak hal, pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Akan tetapi, Allah menjadikanmu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu serta menjadikanmu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan kebenaran.”
Orang yang hatinya sudah keras karena tertutup kotoran dosa akan malas berbuat kebaikan. Ia akan terus menganggap remeh perbuatan dosa yang dikerjakan.
5. Mendatangkan Kesulitan
Orang yang gemar berbuat maksiat akan selalu diberikan kesulitan dan jalan buntu ketika ingin menyelesaikan urusannya. Kesulitan yang datang beragam, biasanya berkaitan dengan urusan yang sedang dikerjakan.
Sebaliknya, orang yang selalu mengerjakan sesuatu di jalan Allah dan taat kepada-Nya akan selalu dibantu dan diberikan jalan atas segala urusan.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath Talaq:2)
6. Menghalangi Keberkahan Ilmu
Ilmu dapat diibaratkan sebagai cahaya yang diberikan Allah kepada manusia. Perbuatan maksiat akan memadamkan cahaya tersebut dan berujung seseorang yang berilmu tidak mendapatkan manfaat dari ilmu tersebut.
EH/Islam Indonesia
Leave a Reply