Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 13 July 2019

Tentara Israel Menembak anak Palestina Usia 10 Tahun, Kondisinya Kritis


islamindonesia.id – Tentara Israel Menembak anak Palestina Usia 10 Tahun, Kondisinya Kritis

Seorang anak Palestina berusia 10 tahun ditembak di kepalanya dengan amunisi peluru yang digunakan oleh pasukan Israel dalam sebuah aksi protes di kota Kafr Qaddum di Tepi Barat yang diduduki, sebagaimana dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.

Anak itu, Abdul-Rahman Yasser Shtewi, dilarikan ke rumah sakit dan masih berada dalam kondisi kritis, WAFA melaporkan pada hari Jumat (12/7).

Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi bahwa Shtewi berada dalam, “Kondisi kritis, setelah ditembak di kepala dengan amunisi peluru,” kantor berita AFP melaporkan.

Selama bertahun-tahun, warga Palestina di Kafr Qaddum, sebuah kota di utara Tepi Barat, telah mengadakan demonstrasi mingguan setiap hari Jumat sebagai protes atas penutupan jalan akses utama ke kota itu.

Seorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel menggunakan taktik kekerasan untuk membubarkan protes pada hari Jumat.

Juru bicara tentara Israel mengatakan bahwa para tentara sedang, “Berupaya membubarkan kerusuhan.”

Dia juga mengatakan bahwa sekitar 60 orang ambil bagian dalam “kerusuhan”, dan “membakar ban dan melemparkan batu” ke pasukan Israel.

Masih pada hari Jumat, lebih dari 30 warga Palestina terluka oleh tembakan dan peluru karet dalam demonstrasi mingguan di sepanjang pembatas Gaza-Israel, sumber medis yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada WAFA.

Orang-orang Palestina di Jalur Gaza telah mengadakan protes rutin – yang disebut the Great March of Return – sejak Maret 2018.

Mereka menuntut diakhirinya pengepungan wilayah pesisir Palestina dan diizinkan untuk kembali ke kota dan desa leluhur mereka di tempat yang sekarang disebut Israel.

Israel telah mendapatkan kritik dari berbagai pihak karena responnya yang kasar terhadap para demonstran. Hal ini diperkuat oleh kesaksian para dokter yang berada di garis depan lokasi demonstrasi, mereka mengatakan bahwa tentara Israel sengaja melukai orang-orang Palestina.

Pada tahun 2018, pasukan keamanan Israel telah membunuh 290 warga Palestina, termasuk 55 anak di bawah umur, di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki, menurut organisasi hak asasi manusia Israel, B’Tselem.

B’Tselem mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh adalah akibat dari, “Kebijakan penggunaan senjata api Israel,” yang serampangan.

Pasukan Israel menerapkan kebijakan, “Menembak untuk membunuh,” kata organisasi tersebut.

PH/IslamIndonesia/Sumber: MEE/Foto Fitur: AFP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *