Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 11 October 2016

Soal Al-Maidah 51, Cak Nun: Yang Bilang Gubernur Itu Pemimpin Siapa?


IslamIndonesia.id – Soal Al-Maidah 51, Cak Nun: Yang Bilang Gubernur Itu Pemimpin Siapa?

 

Meski Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah meminta maaf secara terbuka, kontroversi soal surat Al-Maidah 51 belum tamat. Pasalnya, penanganan pelaporan dari sejumlah ormas tentang dugaan penghinaan Agama di Bareskrim tetap berlanjut, kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri (10/10).

[Baca: Keseleo Lidah Soal Al-Maidah 51, Akhirnya Ahok Minta Maaf]

Seperti diketahui, surat Al-Maidah ayat 51 yang disebut Ahok diyakini sebagian orang sebagai ayat penolakan terhadap pemimpin kafir.  Namun menurut Prof. Quraish Shihab, tafsir ayat itu tidak sesederhana itu. Tafsir kata ‘awliya’ dalam ayat itu saja tidak sebatas pemimpin.

Berbicara soal pemimpin kafir, di kesempatan berbeda, budayawan senior Emha Aiun Najib tidak setuju jika kafir dan Muslimnya seseorang dinilai seperti benda mati.

“Status Muslim dan kafir itu dinamis (pada setiap orang), tidak bisa dinilai dengan ukuran statis,” kata pria yang akrab disapa Cak Nun ini sembari menegaskan bahwa pendapatnya tidak ada kaitannya dengan Gubernur Ahok dan Pilgub DKI

Pandangan alternatif pria kelahiran Jombang ini mengingatkan juga pada hadis Nabi Saw yang bersabda: “Tidak termasuk orang yang beriman, siapa saja yang kenyang sedangkan tetangganya dalam keadaan lapar.” (HR. Bukhari)

Selain itu, lanjut Cak Nun, Muslim atau kafir tidak berdiri sendiri. Kafir kepada siapa? Jika ia kafir dalam arti membangkang atau ingkar pada perintah Iblis, berarti sejatinya ia beriman pada Allah. Sebaliknya, jika ia berserah diri pada rayuan Iblis maka ia sejatinya orang yang ‘Muslim’ pada Iblis.

“Hukum tidak mengadili manusia, tapi yang diadili adalah perbuatannya,” kata penulis buku ‘Slilit Sang Kiayi’ ini menjelaskan filosofi hukum.

Karena itu, menghakimi seseorang  bahwa ia Muslim dan kafir bukan dilihat dari identitasnya, tapi perbuatannya. Jadi orang yang sekarang disebut Muslim bisa kafir kapan saja.

“Toh Anda tidak bersyukur aja tergolong kufur ko,” katanya sambil menjelaskan ragam tingkatan kufur.

Jika kita ditinjau dari hadis-hadis Nabi, kekafiran itu identik dengan moral seseorang. Bukhari misalnya meriwayatkan, “Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina. Tidaklah beriman seorang peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar. Tidaklah beriman seorang pencuri ketika ia sedang mencuri.”

Cak Nun juga menyampaikan kritik soal dikotomi pemimpin kafir tapi adil dan pemimpin Muslim tapi dzalim. Pertama, keduanya bukanlah kriteria pemimpin.  Muslim tapi dzalim tidak memenuhi kriteria kepemimpinan, sedemikian sehingga tidak bisa disebut pemimpin.

“Ini bertentangan satu sama lain. Ini kesalahan substantif dalam berfikir”

[Baca – Cak Nun: Kalau Ada Pemimpin Adil,  Ya Tidak Bisa Disebut Kafir Dong]

Cak Nun lalu mempertanyakan bagaimana mungkin ada Muslim tapi disebut dzalim. Baginya, jika dikaji makna substantifnya, kalau dzalim pasti bukan Muslim. “Gula ko pahit?,” katanya memberikan analogi.

Tidak berbeda dengan pernyataan tentang kafir itu adil. Kekufuran itu, kata Cak Nun, bahkan merupakan puncak ketidakadilan. Kepada Tuhan saja ia tidak bersikap adil, bagaimana ia bisa disebut adil secara horizontal. Karena itu, dikotomi kesalehan individual dan kesalehan sosial juga terlalu dangkal. Bagi Cak Nun, jika perilakunya merusak di ranah sosial, sejatinya tidak layak disebut saleh meski secara lahir terlihat saleh. Karena orang saleh (secara individu) akan saleh secara sosial.

Penjelasan ini sejatinya mencerminkan hubungan identik antara keimanan dan empati sosial. Misalnya, dalam sebuah hadis, Nabi Saw bersabda: Tak beriman seseorang dari kalian hingga dia menginginkan kebaikan bagi saudaranya sebagaimana dia menginginkan kebaikan bagi dirinya sendiri.

Selanjutnya, kata Cak Nun, “Yang bilang gubernur itu pemimpin itu siapa?”  Gubernur, bagi pria asal Jombang ini,  bukanlah pemimpin tapi petugas. Gubernur sebagaimana pejabat lainnya ialah orang yang dibayar oleh rakyat untuk bekerja mengurus transportasi publik, kemacetan, banjir dan hal-hal semacamnya.

“Itu pembantu rumah tangga dalam skala provinsi. Ko’ disebut pemimpin,” katanya mengajak kembali menggali konsep hakiki ‘pemimpin’ dalam Islam.[]

 

[Baca: Tanggapan Cak Nun Soal Demo 4 November]

 

[Baca: SOROTAN – Apakah Tafsir Al-Maidah 51 yang Dikutip Ahok?]

 

YS/IslamIndonesia

 

274 responses to “Soal Al-Maidah 51, Cak Nun: Yang Bilang Gubernur Itu Pemimpin Siapa?”

  1. ahmad reyhan mahfudz says:

    Cah Nun sangat piawai membuat pemahaman agama dengan logika2 dari ayat2 dan hadis2 yg dipahaminya. Tapi pemahaman dan pendapat bisa dipakai atau tidak dipakai.
    Batas kafir atau muslim sebagai manusia adalah Sholat, sebagaimana sabda nabi. Tapi “Sifat” kekafiran seperti dholim, tidak adil, berbohong dll bisa diperbuat oleh siapa saja baik orang kafir maupun muslim. Muslim tetap berhak disholatkan kalau meninggal dunia tapi oraang kafir tidak boleh disholatkan bila meninggal.

    • Ziko Alfitra says:

      Dalam Islam ada 3 kategori Umat Bro, Mukmin, Kafir dan Munafik…. Sepertinya belum ada Pemimpin di Indonesia ini yang bisa dikatakan Mukmin… Klo ngga Kafir ya jelas Munafik karena Politik itu kejam….

      • Sandra wahyudi says:

        Miris membacanya.
        Ada nonIslam yg muslim.. Ada muslim yg Kafir, tergantung Kafir kepada siapa dan Muslim kepada siapa..Pemahamannya berdasarkan Logika, tidak ada dalil yg menyertainya.
        Sebagai orang yang awam dan hanya belajar lewat beberapa guru, mari lihat perbedaannya dengan didasarkan kebenaran, memohon kepada Allah agar memberikan kita hati yang bersih dan petunjuk untuk memahami agama (islam) secara kaffah.
        Allahumma inni asaluka ‘ilman nafi’a, wa a’udzubika min ilmin laa yamfa’.

    • allan says:

      islam dn kafir letaknya di hati. . .
      jika islam dn kafir di dsarkn pda sholat bgaimana org yg sholatnya
      karena manusia. ???
      gubernur itu bukan pemimpin. . .
      tp bawahan. . .
      klo suami jelas pemimpin bgi kluarganya. .

    • riepe says:

      Muslim = Orang Islam = Orang yang sudah mengucapkan dua kalimat Syahadat.

      Kafir = Bukan org islam = Orang yang belum mengucapkan dua kalimat syahadat.

      Murtad = Orang yang keluar dari islam

      Sebaik apapun, orang yang belum mengucap dua kalimat syahadat, tidak bisa disebut muslim.
      Sejahat apapun, orang yang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat, dan tidak pernah keluar darinya, tetap di sebut muslim.
      Muslim ada yang disebut mukminin (beriman/taat) atau munafiqin (Munafik, ada ciri2nya).
      sebaik apapun orang yang belum megucap dua klimat sahadat, kalau meninggal, tidak usah di sholatkan.

      jadi tidak ada yang mengkafir2kan, karena batasannya sudah sangat jelas. kalau tidak mau disebut kafir, ya ucapka dua kalimat syahadat, maka akan menjadi muslim.

      • anang says:

        Syahadat letak nya di hati. Seseorang yang beriman kpd allah yg esa dan mengakui nabi muhammad adalah utusan allah adalah muslim. Jadi bukan pada KTPnya.

      • Doi says:

        Menurut saya, syahadat adalah bentuk perjanjian antara manusia dengan Tuhan yang harus direalisasikan dengan perbuatan. Brarti kalo sholat tp tetep bunuh2 an apa masih bisa disebut muslim ?

      • rizqi says:

        Betul. Definisi anda benar.

        Seorang kuliah diuniversitas itu harus daftar sebagai mahasiswa. Yang ujungnya akan mendapakan ijazah dan nilai nilai dari ujian ujiannya

        Seorang yang kulia di universitas masuk sebagai mahasiswa tanpa mendaftar. Mungkin nilai dalam ujian ujiannya bagus namun dia tidak akan mendapatkan ijazah. Knp karena belum tercantum namanya sebagai mahasiswa

      • Agus says:

        Suwun nambah elmu

      • yasiresnan says:

        sudah syahadat kalau tidak sholat pun dia sudah kufur dan keluar dari islam alias kafir

      • dany'reborn says:

        Riepe mantap comment nya nambah ilmu saya.thx

      • syarifullah ainul yaqin says:

        maaf mas kalau mau komentar soal murtad kafir dan muslim mohon di pahami lebih dalam lagi.
        secara bahasa murtad itu artinya kembali ke awal…
        contohnya kamu sudah tahu bahwa 4×4 adalah 16 besok kamu hitung 4×4 20 itu artinya kembali ke awal…
        sudah pinter kok jadi goblog…
        sudah S3 kok mikirnya kayak S1
        kamu sudah dewasa kok ada telolet aja viral…
        padahal telolet iku dulinane cah cilik…

    • Yudha says:

      Ya sholat itukan mencegah perbuatan keji dan munkar, nek solat jalan nipu jalan , artinya ga sholat alias kafir,

    • Taman Keikhlasan says:

      Bahaya jika Alqur’an diterjemahkan oleh para budayawan sebab yg diutamakan mereka adalah akli bukan nakli sedangkan alqur’an itu sendiri naqli yg tdk bisa jikangkau oleh aqli kecuali yg tdk ada di Alqur’an maka aqli bisa digunakan. Jadi jgn mendahulukan aqli bila ada naqli. Agar kita tdk tersesat. Wallahu a’lam.

    • Dalil says:

      Cool saya suka akan komennya bang. Karna klo agama pakai logika. Bisa gak logikakan azab dan pahala bagi mereka yg muslim dan non muslim

    • Sangat bermanfaat ulasanyya

  2. Idon says:

    Perlu diketahui juga om Cak….tidak semua orang yg tidak memilih Ahok yg keseleo ucap itu men cap dia kafir dalam konteks ini… dan tentunya om cak tau …sebutan klise pejabat adalah wakil rakyat lah pembantu rakyat lah atau pembantu rumah tangga lah seperti kata om Cak….kalau itukan melekat dijabatannya …ingat bukan orangnya……seperti polisi melayani dst.dstnya…….. tapi bagaimana orangnya? Ya tergantung ybs kalee…semua kita adalah pemimpin. Pemimpin DKI siapa? Ya gubernur….siapa orangnya yg memimpin ..nah ini maksudnya cak…….memilih pemimpin sesuai dgn ajaran masing2 dalam hal ini saya Islam dan saya tidak memilih pemimpin diluar islam….hehehehe..

    • adi says:

      ‘memilih pemimpin sesuai dgn ajaran masing2 dalam hal ini saya Islam dan saya tidak memilih pemimpin diluar islam’

      menurut saya kalimat seperti diatas bukanlah orang terdidik (individualis) dalam semua ajaran keyakinan di dunia. Anda pasti menyesal apabila ada seorang saja yg non muslim ikut menopang keranda mayat anda.
      yang perlu anda ingat
      ‘rajamlah/lemparilah ia yang kau anggap berdosa jika anda hidup di dunia ini tanpa ada dosa secuilpun di dlm diri’
      Thx

    • adi says:

      ‘memilih pemimpin sesuai dgn ajaran masing2 dalam hal ini saya Islam dan saya tidak memilih pemimpin diluar islam’

      menurut saya kalimat seperti diatas bukanlah orang terdidik (individualis) dalam semua ajaran keyakinan di dunia. Anda pasti menyesal apabila ada seorang saja yg non muslim ikut menopang keranda mayat anda.
      yang perlu anda ingat
      ‘rajamlah/lemparilah ia yang kau anggap berdosa jika anda hidup di dunia ini tanpa ada dosa secuilpun di dlm diri’
      Thx

    • oky says:

      Banyak ikal kamu ya? Presiden, gubernur, wali kota, Bupati dan sebagainya itu hanya Eksekutor dari penerapan sistem Trias politika di Indonesia. Wajar lah bila Presiden, gubernur, wali kota, Bupati dan sebagainya itu kurang pas disebut pemimpin. pemimpin sejati itu apakah dibayar? think about it!!

    • Rome says:

      setuju, mas idon..

    • Cak Cuk says:

      Sampean mau milih Gubernur apa Amir?
      Apa iya seorang Gubernur nanti akan bertanggung jawab masuk syurga atau neraka atas rakyatnya? Sedangkan Jakarta sendiri juga banyak masyarakat yang non muslim? Apa iya kalau Jakarta kalau Jakarta dikasih Gubernur dg KTP Islam akan jauh lebih baik?

  3. aa says:

    superrr

  4. Rudia says:

    Cobalah kita tempatkan setatus kita yg sebenarnya yaitu sebagai mahluk Alloh S.W.T bukankah hubungan kita terhadap sang Pencipta dan hubungan kita terhadap sesama manusia ada Ayat yg mengaturnya,juga termasuk Agama ” agamaku untuku agamamu agamamu,janganlah kita terperangkap menjadi firaun moderen,kita bukan pengadil karena yg maha adil hanyalah Alloh S.W.T karena pada dasarnya manusia itu sama kedudukanya,di depan Alloh hanyalah amal ibadah kitalah yg akan membedakanya, ” Ina’aqromakum Indzallohi atqoqum” maka mari kita kembali pada hitah kita sebagai manusia seutuhnya. Mari kita jaga bersama kota dan bangsa kita dari semua jenis kezholiman politik yg pada akhirnyabhanya akan merugikan kita semua.

  5. Mahfuf says:

    Cak Nun yg sya hormati. Sya pikir kalimat terakhir anda itu sdah mnjawab semuanya. Bahwa ada hadits yg mnyatakan bahwa:
    سيد القوم خادمهم. وخادم القوم سيدهم.

    Anda jgn mengaburkan pandangan lah. Karena meski ini mnurut anda tdk ada hubungannya dg ahok. Nmun anda memposting ini saat berita tntang surat almaidah ini masih hangat.
    Cukup bijak rangkaian kalimat anda. Namun dalam konteks timingnya saja yg perlu anda perhatikan. Kafir dalam arti bahasa berbeda dg arti secara istilah.
    Terimakasih.

  6. Rudia says:

    Cobalah kita tempatkan setatus kita yg sebenarnya yaitu sebagai mahluk Alloh S.W.T bukankah hubungan kita terhadap sang Pencipta dan hubungan kita terhadap sesama manusia ada Ayat yg mengaturnya,juga termasuk Agama ” agamaku untuku agamamu agamamu,janganlah kita terperangkap menjadi firaun moderen,kita bukan pengadil karena yg maha adil hanyalah Alloh S.W.T karena pada dasarnya manusia itu sama kedudukanya,di depan Alloh hanyalah amal ibadah kitalah yg akan membedakanya, ” Ina’aqromakum Indzallohi atqoqum” maka mari kita kembali pada hitah kita sebagai manusia seutuhnya. Mari kita jaga bersama kota dan bangsa kita dari semua jenis kezholiman politik yg pada akhirnyabhanya akan merugikan kita semua.

  7. Ari says:

    Lalu,definisi pemimpin itu apa? Tlg pencerahannya

    • Ipeng says:

      Pemimpin itu = Pelayan

    • dian says:

      Apakah IMAM masuk dalam Trias politika IMAM dan Pemimpin jelas sangat berbeda. Konsep kepemimpinan ahok jelas sangat memanusiakan manusia dan memberikan yang terbaik untuk rakyatnya bukan pengikutnya, namun sayang dia non muslim. Jika ahok muslim dia mungkin akan mengibarkan bendera hitam dari arah syam menuju mekah. Ahok non muslim tapi tidak ada salahnya belajar dari dia tentang kesejahteraan rakyat.

  8. rino says:

    biar ini jadi tolak ukur seberapa besar tingkat keimanan kita, kita tersinggung atau biasa2 saja dengan ucapan ahok. jika tersinggung berarti kita mengimani agama islam, jika biasa2 aja atau bahkan membela silahkan nilai diri kita sendiri.

  9. Abdullah busro says:

    Komentar ya komentar aja cak, tapi jangan pelintir dan membiaskan hal2 yg sudah jelas dalam Al-Qur’an. Dalam QS.Al Maidah ayat 51 itu larangan menjadikan nasrani dan yahudi sebagai teman setia, sedangkan dalam QS.Ali Imran ayat 28 itu Allah Swt melarang ummat islam atau muslim menjadikan orang kafir yaitu nasrani dan yahudi sebagai pemimpin. Gubernur itu Kepala Daerah = pemimpin didaerah suatu propinsi. Jadi kesimpulan QS.Al Maidah ayat 51 jo QS.Ali Imran ayat 28 yaitu klo ada seseorang bukan muslim = orang kafir mencalonkan diri jadi gubernur/pemimpin daerah maka ummat islam/muslim didaerah tsb wajib hukumnya untuk tidak memilih orang kafir tersebut melainkan wajib memilih calon pemimpin daerah yg beragama islam/muslim. Itu yg benar cak.

    • Agung says:

      Ternyata pemahaman dasar anda tentang arti “pemimpin” (leader) dengan “kepala” (head) dah salah bos. Pantes anda menyimpulkan demikian..

    • Daus says:

      Suami = Pemimpin (rumah tangga)
      Gubernur = Pemimpin (provinsi)

      Gubernur digaji/dibayar
      Suami ???????

      Sebenernya yang namanya “Pemimpin” itu digaji apa menggaji ?

      Jawab saja sesuai logika anda masing masing !!!!

      Terimakasih

    • drekherigunawan says:

      Kalo makan buah tu kupas dlu mas jgn mkn kulit nya aja.rasakan isiny.jgn cekal cak nun yg udah paham dgn isi al quran kayak nya anda hny baru katagori tahu itu jg tahu dgn ayat ny.tahuny jg karna lg rame diberitakan

  10. Afi says:

    Orang lain menghina mencaci merendahkan saya silahkan. Tp jika ia berlaku itu terhadap keluarga sy, tentu sy marah. Apalagi ini menistakan merendahkan al quran yg merupakan pedoman hidup dan penyelamat sy sampai akhir nanti, tentu tdk cuma amarah yg dirasakan. Tp juga sakit hati dan lebih dari itu. Bagaimana mungkin kita memaklumi orang yg jelas2 merendahkan sang pemilik segala firman dalam al quran? Lalu dimana kau letakkan Allah ketika kau memaklumi perbutan yg merendahkan itu?? Sy sakit hati dan marah, krn Allah ada di hati saya dan kafir itu mengusiknya. Semoga Allah mempertebal iman kita semua aamiin. Krn sepertinya kita benar2 berada di akhir zaman.

  11. irwan says:

    Exstrim kiri / Liberal membuat longgar se longgar2 nya,sampai tidak ada jarak sama sekali, sedang Exstrim kanan / Wahabi membuat Rapat se rapat2 nya,sampai yg berbeda dengan kelompoknya di anggap kafir semua. Wallahualam.

  12. ade says:

    kalo racun philosof telah menggerogoti cara berfikir, yah seperti ini pendapatnya, pengertian “kafir” saja bisa dipelintir jauh, MasyaAllah…

    • Kia says:

      Maaf sebelumnya mas, sebaiknya belajar dulu penggunaan masyaallah dan subhanallah seperti apa, jangan sampai salah diletakkan ya mas, artinya beda mas, penggunaanny juga beda, “jangan dipelintir”, terima kasih, *peace

  13. echo says:

    Tingkat keimanan seseorang tidaklah diukur dari tersinggung atau tidaknya kita dg pengusik keyakinan. Hanya Allah yg tahu tingkat keimanan kita. Namun kita sendiri yg mengklaim tingkat keimanan kita dg parameter2 yg kita ketahui. Sejauh mata melihat matahari yg mampu kita ukur jaraknya itu, belum pernah kita menyentuhnya. Sedekat Allah sesuai dg pemaham kita, belum mampu kita melihatnya. “Rumangsamu nutupi sajeroning rosomu.”

  14. fery ronald sirait says:

    Akhirnya saya tahu Cak Nun itu orang alim atau tidak dan dia berpihak kepada siapa?

  15. Hambaallah says:

    Yg muslim = korupsi dana al-quran
    Yg muslim = korupsi dana haji
    Yg muslim = Korupsi uang rakyat

    Masih percayakah pd yg muslim ???
    Saya setuju dngn berita di atas…. “Hari ini dia muslim, esok bisa saja ia menjadi kafir”. Ahok memang bukan muslim… Tp beliau bisa memegang amanat tugasnya bak layaknya seorang muslim…

  16. Fathur says:

    Wah saya gk setuju dg apa yg dikata cak nun, ahok dibelani, muter kata dan bahasa ujung” nya mbelani minal kafirin

  17. rifqy says:

    pembeda antara kafir dan muslim adalah sholat nya, jika tidak pernah sholat bisa dikatakan sebagai orang kafir. Sholat itu menjauhkan perbuatan keji dan mungkar, tentu atas pertolongan Allah SWT. jadi, sesungguhnya tidak ada muslim yg dzalim dan tidak ada orang kafir yang adil

  18. rifqy says:

    pembeda antara kafir dan muslim adalah sholat nya, jika tidak pernah sholat bisa dikatakan sebagai orang kafir. Sholat itu menjauhkan perbuatan keji dan mungkar, tentu atas pertolongan Allah SWT. jadi, sesungguhnya tidak ada muslim yg dzalim dan tidak ada orang kafir yang adil. Pemimpin itu seperti seorang raja yg mempunyai wewenang untuk mengatur. sedangkan pembantu rumahtangga itu seperti prajurit, yg mewakili/membantu rakyat dalam berperang.

  19. John Petrucci says:

    Kebanyakan hadits, tafsir jd ribut sendiri. Wong guoblok ??

  20. Wawan says:

    Pinter Geblinger !

  21. Syamsu says:

    Cak Nun yg sy kagumi skrg mendadak jadi ahli tatanegara? Gubernur=administrator saja bukan pemimpin? Segitu murah melacurkan keilmuan Cak? Kalo ingin tahu Gubernur itu punya kekuasaan (=decision maker) sngt besar baca UU No. 23/2014 Psl 76 ayat 1 mengenai Larangan Kepala Daerah. Kalo dilarang berarti ybs bisa melakukan itu kan? Kecuali kalo yg bikin UU gak pernah sekolah.

    • aisyah says:

      iya, saya kok jg gak ngerti maksudnya cak nun, kok bs seperti itu, kalo kafir bs siapa saja, lha yg tidak mengimani bahwa tuhan itu Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah njur disebut apa? mbahne kafir?

  22. oncekpradaya says:

    Beliau berfikir dg jernih dan seimbang tidak terkontaminasi kutub positif ataupun kutub negatif,layaknya orang orang yg memihak berdasarkan SUKA atau TIDAK SUKA beliau meletakan BENAR atau SALAH dengan logika sebagai landasan berfikir.
    “Katakanlan benar itu benar walau kalian tidak suka”
    “Katakanlah aalah itu salah walaupun kalian menyukainya”

  23. oncekpradaya says:

    Beliau berfikir dg jernih dan seimbang tidak terkontaminasi kutub positif ataupun kutub negatif,layaknya orang orang yg memihak berdasarkan SUKA atau TIDAK SUKA beliau meletakan BENAR atau SALAH dengan logika sebagai landasan berfikir.
    “Katakanlan benar itu benar walau kalian tidak suka”
    “Katakanlah salah itu salah walaupun kalian menyukainya”

  24. yudi suyono says:

    Yg jadi masalah nya kitab suci agama nya orang di tafsirkan se enak udele dewe cak nun….

  25. harmuone says:

    Blunder… ini versi nya teman ahoknyg mrncari pembenaran

  26. ahmed says:

    kalo ndak suka ya ndak usah di coblos,gitu aja koq repot. kalo pengen nyari pemimpin yg islami dan bekerja sesuai syariat islam silahkan ikut nyoblos di afganistan.

  27. Deddy says:

    Cak Nun yg sy kagumi skrg mendadak jadi ahli tatanegara? Gubernur=administrator saja bukan pemimpin? Segitu murah melacurkan keilmuan Cak? Kalo ingin tahu Gubernur itu punya kekuasaan (=decision maker) sngt besar baca UU No. 23/2014 Psl 76 ayat 1 mengenai Larangan Kepala Daerah. Kalo dilarang berarti ybs bisa melakukan itu kan? Kecuali kalo yg bikin UU gak pernah sekolah.

  28. surya says:

    Allah maha adil, dia yang berhak menhakimi. Namun kendati demikian manusia diberi hak untuk menghakimi atau mengkafirkan sesuai dengan kaidah2 yang ada. silahkan pelajari takfir muthlaq dan takfir muayyan. Itu kaidah yang diajarkan oleh ulama ulama ahlussunnah

  29. Ojan says:

    namanya kafir ya berarti tidak percaya Allah kalau konteksnya Al-Quran.. masa kafir sama iblis.. hahaha

  30. Eran says:

    Kebanyakan manuasia beragama itu robot.. Hidupnya hanya ikuti kata kitab ..ga pakai nurani manusia nya.
    Kitab jadi software

  31. ubay says:

    pembantu TDK puny kekuasaan utk mngatur Dan mmbuat peraturan sdgkn gubernur pny wewenang

    • Poernama Lestari says:

      Lupa y??? Kita, rakyat yg suruh n beri wewenang itu ke presiden, gubernur, dll melalui undang2, peraturan dsb, yg dibuat oleh legislator sbg wakil kita.
      Kita, rakyat yg SURUH, yg memberi PERINTAH kepada pembantu2 kita.

  32. rahmat says:

    super sekali cuk ente memain kan kata”. lebih baik pahami dulu apa arti muslim. para ulama satu ga ada yang memebri istilah “muslim kepada iblis. pny ilmu gag sie sebener’a cuk

  33. perlu diketahui bahwa kafir dan muslim pastilah berbeda sebagaimana halal dan haram baik dan buruk

  34. mulya says:

    perbedaan auliya dan umaro???

    orang yang tahu tentang kebohongan….

    dosanya lebih besar dari yang tidak tahu,

  35. Yulianto says:

    Kalau saya bukan dari org jakarta, saya setuju pemikiran dari KH Qurais Shihab juga cak nun, memang mereka sudah meungerti tentang agama. Kalau org dari agama non Muslim salah bicara itu patut diingatkan, bukan malah di adili atau di apakan, paling gak dia ada belajar agama kita. Kecuali org seiman yg bilang salah, itu patut dipersalahkan.
    Gak ada manusia yg suci dari dosa kecuali para Nabi, jadi Namanya Ulama, Ustad, Kyai, Pendeta, presiden, bahkan org biasapun sering melakukan salah atau perbuatan. Banyak video yg menjelekkan agama, tapi gak ada yg merespon, giliran ahok salah, malah heboh seluruh negeri.
    Jangan menghakimi seseorang yg lain, kalau qta sendiri masih Punya dosa. Salam Damai

  36. Budihandal says:

    melihat respon om cak spt ini, saya semakin yakin kalau saya khususnya dan umat umummya untuk belajarlah islam bukan melalui pemahaman. Krn
    suatu pemahaman om cak di suatu kejadian yang sama sperti di momen jokowi akan direspon cak dengan pemahaman yg beda di momen ahonx

  37. saifur says:

    Dalam surah Al-Maidah : 51, kata “auliya” ditafsirkan berbeda-beda oleh banyak penafsir. Ada yang menafsirkan sekutu, teman atau pemimpin. Jadi, jangan merasa dirinya paling benar karena kebenaran sesungguhnya hanya milik Allah semata.

  38. Hasan basri says:

    Islam atau kafir itu sangat tergantung pada iman dan perbuatan seseorang. Tetapi kalau ayat ayat suci alquran sudah dianggap sebagai suatu kebohongan dan dijadikan bahan tertawaan itu masalah besar bagi kita yang mengaku islam

  39. logic says:

    bagaimana jika “bukan memilih pemimpin KITA tapi memilih pemimpin semua PNS pemerentah DKI”

  40. Reza says:

    Pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain agar dapat melakukan gal sesuai dengan pengaruhnya..
    Pimpinan adalah jabatan tertinggi dalam suatu instansi atau organisasi..
    Jadi beda ya antara pemimpin dan pimpinan..
    Pemimpin adalah karakter sedangkan pimpinan adalah jabatan..
    Saya kira itu dapat membantu menjelaskan apa yang ada dalam artikel tsb…

  41. Kiki says:

    Yah kalau gitu jangan cari gubernur, tapi cari pemimpin, yang amanah biar gak cari2 alasan lagi.

    (Tapi kan ini Indonesia, bukan arab, yang pakai sistem raja)

    Terus saya harus milih apa :v.

    Berarti karena ini Indonesia, gubernur bisa diartikan sebagai pemimpin.

  42. Noe says:

    Semua pintar berkomentar dan semua pintar memberikan statemen

    Semua benar

    Terus siapa yang salah

    Yang benar dan tak akan salah itu hanyalah Gusti Alloh SWT

  43. Mansyur says:

    Cak nun harus banyak belajar lagi mengenai agamanya dan alquran yg kita pedomanin..orang awampun dah jelas dengan surat almaidah ayat 51…hadehhh cak cak

    • Manur says:

      Tolong jangan disamakan pemimpin negara dengan pemimpin umat. Sekarng udah nyata dan terbukti banyak para pemimpin umat islam di indonesia yg di penjara, pemimpin yg zdolim… Ulama arogan, kyai kurang ajar, banyak lagi yg tdk bisa di sebutkan… Mari kita berpikir dgn cerdas negara jangan sampai bubar hanya karna persoalan yg remeh Yemen

  44. zidnykhusna says:

    Hanya memutar balikan dalil dan logika,berhati-hatilah karna pintar belum tentu benar dan berhati-hatilah dalam beragama.

  45. zidnykhusna says:

    Tak patut dijadikan panutan hanya memecah dan menyesatkan umat..na’udzubillah minhu

  46. Ang says:

    Artinya “Suami” itu petugas rumah tangga dan “pelayan” isteri ya Cak….?

  47. Cinung says:

    Bagus lah..

  48. Agung says:

    Anda pintar tapi sayang anda TIDAK faham hukum islam secara benar#ahlitafsirdadakan.

  49. Pribumi says:

    Aku memilih Ahok atau tidak, tidak usah berdasarkan agama, atau ini itu. Sebab untuk menjadikan sesuatu itu menjadi terang dan jelas, aku memilih secara tegas, tanpa berbelit belit.
    Jadi saya tidak memilih ahok sebab bukan hanya ahok seorang yg mampu menjadi gubernur yg tegas, kerja nyata,.
    Masih banyak “ahok ahok” lain diluar sana dan minimal tidak menimbulkan konflik sosial/etnis.

  50. capunk says:

    Harapan saya memang jakarta dipimpin oleh seorang muslim, banyak pimpinan daerah yang beragama muslim krn memang mumpuni (Jokowi saat gub DKI, Risma walkot sby, Ganjar gub jateng dll), seandainya ada pimpinan yang memang sudah disiapkan, sudah matang dan mumpuni terlebih ikhlas bekerja demi rakyat, jika belum ada, lebih baik tidak memilih…..

  51. wong bodho says:

    Wong jadi teman atau sekutu aja ga boleh apa lagi jadi pemimpin.. gitu aja ko muter-muter

  52. Adhi says:

    Inilah tanda kiamat sudah semakin dekat…banyak belajar lagi ya cak cak cak

  53. Joko says:

    Sependapat cak.
    Menurut saya pemimpin itu rakyat.
    Dari 1 ayat kok sudah lansung menyimpulkan. Coba tolong dipahami dr seluruh ayat AlQolur’an, lebih2 paham hadis. Takutnya terlalu fanatik jd membenci seseorang secara berlebihan. Itu kan di Islam juga dilarang.

    Buat haters cak nun, mbok ikut ngaji dulu sama cak nun, jangan hanya judge.

  54. dian says:

    lalu kalau gubernur itu bukan pemimpin tapi pembantu tingkat propinsi.. presiden juga dong tapi tingkat negara.. jadi pemimpin kita itu siapa?

  55. joko says:

    daripada anda mengolok2 orang kafir,,lebih baik anda memberitahu mereka kebenarannya.bayangkan kalau Nabi Muhammad mengolok2 semua orang kafir,,,islam sendiri dia…

  56. Hadi says:

    Sudahlah, kenapa kita sesama umat muslim jadi pada bertengkar.

    Ilmu fiqih itu memang luar biasa.

    Semoga bisa bijak pola pikir kita.

  57. syisora says:

    Maaf sebelumnya jika bapak cak nun bilang klo gubernur bukan seorang pemimpin hanya menjalankan tugas trus bagaimana tentang peraturan2 baru yg d buat oleh masing2 pmegang wilayah ktika trpilih yg harus d patuhi oleh rakyat yg ia beri mandat??? Sperti dlu prnah ramai koh ahok yg melegalkan miras & malah mempersempit ruang bagi orang2 pmeluk agama islam untuk mnjalani aktivitasnya??? Klo dia bukan seorang pemimpin knapa dia bisa buat praturan yg harus d patuhi oleh orang2 d ruang lingkupnya??? Yg kebanyakan orang islam yg sering tak sejalan dengan praturannya.. mohon pnjelasannya trimakasih

  58. wakijo says:

    Jaaaaan jaaaann sak karepe udele dewe sing nafsirke..

  59. sakti mohamad says:

    Cak nun menurut pandangan islam orang kafir itu orang yg tidak beriman krpada allah SWT..aneh yah orang muslim tp msh membela kafir

    • Hendiek says:

      Ngaku Islam tp agamanya dihina kok diam sj. Kata Buya Hamka org seperti ini sebaiknya ganti bajumu dg kain kafan.

  60. edy says:

    kadang bingung, mereka melawan lupa, pada waktu pileg dan pemilihan bupati partai agama pun mendukung pendeta kok, kenapa sekarang pada ribut2 ? tanya kenapa

    http://nasional.kompas.com/read/2013/04/22/14591738/Pendeta.Jadi.Caleg.PKS.utm.source.WP.utm.medium.box.utm.campaign.Ktswp

  61. hasan iskandar says:

    cak nun membahas makna muslim lbih dalam seakan kita hrs menginterograsi diri kita. apakah yg beriman ktp atau hati kita? dan terlepas soal ahok atau bukan tulisan cak nun tdk salah. yg salah ialah menganggap ini ada hub dg pilkada dki. salam utk cak nun.

  62. Yusuf Alfresco says:

    saya setuju pemikiran dari KH Qurais Shihab juga cak nun, memang mereka sudah meungerti tentang agama. Kalau org dari agama non Muslim salah bicara itu patut diingatkan, bukan malah di adili atau di apakan, paling gak dia ada belajar agama kita. Kecuali org seiman yg bilang salah, itu patut dipersalahkan.
    Gak ada manusia yg suci dari dosa kecuali para Nabi, jadi Namanya Ulama, Ustad, Kyai, Pendeta, presiden, bahkan org biasapun sering melakukan salah atau perbuatan. Banyak video yg menjelekkan agama, tapi gak ada yg merespon, giliran ahok salah, malah heboh seluruh negeri.
    Jangan menghakimi seseorang yg lain, kalau qta sendiri masih Punya dosa. Salam Damai

  63. tegal says:

    Kowe pinter ,kowe pinter , awakmu pinter , aku sing goblok . Nduowoh mocone , agomo islam kuwi rahmatan lil ‘alamin . ‘alamin lho ya . *Rak sah rungokke omongan wong goblok iki . Wkwk

  64. Hendiek says:

    HAMKA: Jika Diam Saat Agamamu Dihina, Gantilah Bajumu dengan Kain Kafan

    GHIROH

    Rasa cemburu (ghiroh) dalam konteks beragama adalah konsekuensi dari Iman itu sendiri. Orang yang beriman akan tersinggung jika agamanya dihina, bahkan agamanya itu akan didahulukan daripada keselamatan dirinya sendiri.

    Ini pertanda masih adanya ghiroh didalam dirinya. Bangsa penjajah pun telah mengerti tabiat Umat Islam yang semacam ini.

    Jika agamamu, nabimu, kitabmu dihina dan engkau diam saja, jelaslah ghirohtelah hilang darimu.

    Jika ghiroh tidak lagi dimiliki oleh bangsa Indonesia, niscaya bangsa ini akan mudah dijajah oleh asing dari segala sisi.

    Jika ghiroh telah hilang dari hati, gantinya hanya satu, yaitu kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh sama dengan mati.

    (BUYA HAMKA)

  65. cp says:

    zaman dulu nabi Muhammad SAW susah payah meng-iman-kan orang lain, sekarang zamannya saling mengkafirkan sesama umat. who the hell r you..

  66. erik says:

    Pilih yg baik menurut pemikiranmu saja,,,,,,gitu aja kok repot

  67. Hamba Allah says:

    Apapun pendapat kita, tidak ada yang dapat menjamin bahwa kebenarannya (termasuk tulisan saya ini), karena kebenaran mutlak hanya milik Allah semata. Apa yang kita yakini sebagai kebenaran berdasarkan apa yang kita pelajari, namun tidak ada yang dapat menjamin bahwa itu mutlak benar. Bahkan Rasulullah pun pernah bertindak salah hingga diingatkan oleh Allah, karena beliau pun manusia. Dalam banyak hal alim ulama sering berbeda pendapat, dan kita terima perbedaan itu sebagai rahmat Allah. Lalu kita harus bagaimana? Dengan segala kerendahan hati, saya mengajak kita semua untuk menjalankan menurut apa yang kita yakini sebagai benar dengan tetap menjaga iman dan perkataan. Marilah kita ber-amar ma’ruf nahi munkar dengan santun sebagaimana diteladankan Rasulullah. Allahu alam bissawab.

    • Azlam Muslim says:

      Subhanallah… Wah benar sekali, Allah maha segala galanya #izin share ya pk kata kata nya bijaksana Is the best

  68. fahmiudux says:

    Sudah lahh,, jgn salah menyalahkan
    Gak ada habis nya.
    Tunggu dan doa kan saja ahok habis ini jadi mualaf.. kelar deh masalah anda sekalian !!
    Gitu aja kok repot.wassalam

  69. fahmi says:

    Sudah lahh…. jangan pada salah menyalahkan
    Tunggu saja dan doa kan saja ahok habis ini jadi mualaf.. kelar deh masalah anda sekalian !!
    Gitu aja kok repot.wassalam

  70. Mis Eliana says:

    Islam Rahmatal Lil a’lamin ”
    Perbedaan itu rahmat, Betul ”.

    ( hidup berdampingan dg bnyak perbedaan ras,kulit,suku & agama ini jelas juga berbeda dengan pembahasan pemimpin yang harus dipilih oleh kaum muslim.

    seperti halnya beda pembahasan anjuran menutup aurot perempuan dengan pakaian yang dianjurkan

    semisal,berbeda ketika alquran mewajibkan seorang perempuan memakai Jilbab dan bahkan dijelaskan bedanya krudung dan jilbab. bukan hanya menutup aurot begitu saja

    Sudah jelas dalam surat al maidah ayat 51 jangan memilih yahudi sebagai pemimpinmu, lalu kenapa engkau masih bernegosiasi/saling berhujjah ?

    @ seharusnya sebelum berhujjah, kita harus mengetahui ” aku siapa ? muslim ataukah bukan ?

    @. kalau sy, jelas tidak memilih AHOK sebagai pemimpin kaum muslim, andai kata ahok mengucapkan kalimat shadat 1 kali saja, maka hati sy akan berpaling ke AhOk.

  71. arif says:

    Kalo masi pada ribut soal agama kenapa ga bentuk aja negara islam,negara nasrani, negara yahudi,bahkan buat negara kafir. Indonesia nehara sejuta bidaya bro. Beberapa agama bro. Ngapain kita mikir gubernur harus agama ini lah itu lah. Yang penting itu jujurnya.mentalnya buat majuin negara. Bukan soal gubernur yang baik luarnya aja

  72. bisma dewa brata says:

    agama ngimpor akan melahirkan pemahaman impor.
    beras pun ngimpor.

  73. Sueb Rizal says:

    Cak Nun itu sedang tidak cerdas atau tidak mengerti kontek yang sedang meresahkan umat Islam, mungkin benar kalau dia mengisi pengajian di situasi lain, ya kita maklumi aja, kalau kita mendengarkan omongan cak Nun jadi jengkel padanya, ha ha ha

  74. Suhadi Rembang says:

    “Awas, kena almaidah ko.”

  75. Ahmad Fauzi says:

    Kafir itu perbuatan bukan identitas… Barang siapa yang buruk perbuatan dan perilakunya maka iya layak disebut kafir… Tuduhan yang keji jika orang baik disebut kafir…

  76. karwan says:

    sama bae kamu mah cak..ujung2nya dukung pemimipin kafir..sudah nyanyi aja sana..quran kok dibantah2 …

  77. Damai says:

    NOTE :Cak Nun juga menyampaikan kritik soal dikotomi pemimpin kafir tapi adil dan pemimpin Muslim tapi dzalim. Pertama, keduanya bukanlah kriteria pemimpin. Muslim tapi dzalim tidak memenuhi kriteria kepemimpinan, sedemikian sehingga tidak bisa disebut pemimpin. *Saya setuju sekali dengan Cak Nun…berpikirlah secara lebih luas jangan terlalu sempit,banyak hal yg belum kita pelajari secara luas…terus belajar untuk pembenahan diri yg lebih baik agar bisa lebih bermanfaat untuk byk org..tujuan hidup yang sesungguhnya 🙂

  78. Damai says:

    NOTE :Cak Nun : Pertama, keduanya bukanlah kriteria pemimpin. Muslim tapi dzalim tidak memenuhi kriteria kepemimpinan, sedemikian sehingga tidak bisa disebut pemimpin. *Saya setuju sekali dengan Cak Nun…berpikirlah secara lebih luas jangan terlalu sempit,banyak hal yg belum kita pelajari secara luas…terus belajar untuk pembenahan diri yg lebih baik agar bisa lebih bermanfaat untuk byk org..tujuan hidup yang sesungguhnya 🙂

  79. pribumi says:

    Cak nun ini mulai pikun… dari mana dalilnya Gubernur itu bukan seorang pemimpin…namnya saja sudah KEPALA DAERAH Tk I Provinsi… kalau bukan Gubernur pemimpin nah siapa lagi yang memimpin pemerintahan ( apa RAKYAT ) weleh2… ini pernyataan tidak logis.. dan kelit untuk melemahkan sesuatu dan menyelamatkan sesuatu… perlu dipertanyakan sikapnya dan tujuannya

  80. Indra says:

    Gubernur itu pimpinan namanya atau kepala daerah cak nun,sama kyak kepala keluarga bukan pembantu keluarga cak nun,bilang pembantu skala propinsi lagi,pemikiran seorang cak nun kok gitu..mabok namanya tu,kalau kyak gitu pemikiran ganti ja nama gubernur dengan pembantu daerah,pilkada(pemilihan kepala daerah ) jadi pilpuda (pemilihan pembantu daerah)..kwqkwkw..

  81. Iqbal.H.Saputra says:

    Saya sepakat, Cak. Pada akhirnya, penafsiran dan respon atas tafsir itu tingkatannya diukur dari kapasitas otak. Nah, dalam rangkaian komentar-komentar di sini pun kita bisa melihat kapasitas tersebut. Salam.

  82. FAUKI says:

    Siapapun yang baca ini. Tolong buka kitab tafsir. Boleh buka tafsir ibnu katsir. Setelah itu tanyakan. “Ini sebenarnya yang lebih paham agama islam siapa sih? Cak Nun atau Sahabat Nabi?”.

    Perkataan Cak Nun bertentangan dengan tafsir Al Maidah ayat 51. Silahkan cek.

  83. Anan says:

    Pendapat bukan kebenaran masih bisa di sangkal masih bisa didebatkan tergantung dasar ilmu yg dimiliki yang berpendapat, kebenaran adalah mutlak muslim non muslim kalau itu kebenaran pasti sepakat, contok warna hitam siapapun akan menyebut itu hitam, merah ya merah, putih ya putih apapun agamanya sukunya bangsanya, Alquran milik Allah itu kebenaran mutlak, kalau menafsirkan harus hati hati karena tafsir masih ranah pendapat masih bisa di debatkan tergantung latar pendidikan dan ilmu yang dimiliki dan sekali lagi bukan kebenaran, ahli filsafat dari segi fsafatnya, ahli metmatik dari sisi matematikanya, dokter dari sisi medisnya, ahli fisika dari sisi fisikanya, Alquran bahasa universal yang tetap relevan pada jaman apapun, penafsiran akan berubah sesuai masa dan jaman tertentu, contoh jaman nabi di ayat langit itu menggantung tanpa tiang orang dulu sebelum tau astronomi danggabnya lempengan lebar ya g menggantung tanpa tiang, tetapi setelah diketahui ilmu astronomi langit adalah ruang hampa yang tak hingga yang kelihatan di mata kita itu hanya batas pandang kita yang terbatas, akal pikiran kita hanya alat yang bisa merasakan kebenaran hakiki hanya batin kita, coba kita renungkan dengan kerendahan hati yang paling dalam

  84. abdullah says:

    Dalam tafsir ibnu katsir… Berkenaan surat al maidah 51
    Beliau ibnu katsir menukilkan beberapa hadits
    Diantaranya

    Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Kasir ibnu Syihab, telah menceritakan kepada kami Muhammad (Yakni Ibnu Sa’id ibnu Sabiq), telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Abu Qais, dari Sammak ibnu Harb, dari Iyad, bahwa Umar pernah memerintahkan Abu Musa Al Asyari untuk melaporkan kepadanya tentang semua yang diambil dan yang diberikannya (yakni pemasukan dan pengeluarannya) dalam suatu catatan lengkap. Dan tersebutlah bahwa yang menjadi sekretaris Abu Musa saat itu adalah seorang Nasrani. Kemudian hal tersebut dilaporkan kepada Khalifah Umar r.a. Maka Khalifah Umar merasa heran akan hal tersebut, lalu ia berkata, “Sesungguhnya orang ini benar-benar pandai, apakah kamu dapat membacakan untuk kami sebuah surat di dalam masjid yang datang dari negeri Syam?” Abu Musa Al-Asy’ari menjawab, “Dia tidak dapat melakukannya.” Khalifah Umar bertanya, “Apakah dia sedang mempunyai jinabah?” Abu Musa Al-Asy’ari berkata, “Tidak, tetapi dia adalah seorang Nasrani.” Maka Khalifah Umar membentakku dan memukul pahaku, lalu berkata, “Pecatlah dia.” Selanjutnya Khalifah Umar membacakan firman Allah Swt.: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian). (Al-Maidah: 51), hingga akhir ayat

    Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah mencerita­kan kepada kami Usman ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun, dari Muhammad ibnu Sirin yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Atabah pernah berkata, “Hendaklah seseorang di antara kalian memelihara dirinya, jangan sampai menjadi seorang Yahudi atau seorang Nasrani, sedangkan dia tidak menyadarinya.” Menurut Muhammad ibnu Sirin, yang dimaksud olehnya menurut dugaan kami adalah firman Allah Swt. yang mengatakan: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian). (Al-Maidah : 51), hingga akhir ayat.

    Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, dari Asim, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa ia pernah ditanya mengenai sembelihan orang-orang Nasrani Arab. Maka ia menjawab, “Boleh dimakan.” Allah Swt. hanya berfirman: Barang siapa di antara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. (Al-Maidah: 51)

    Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Abuz Zanad.

  85. joko lare mendalan says:

    Sejatinya cak nun cuma mau bilang :”umat muslim mari berpikir,lalu dewasalah”

  86. Lebar says:

    Yg pada komen seolah olah jadi orang yg paling suci, padahsl kita ga tahu keseharian mereka, satu contoh, kalau dia pekerja ternyata atasan atau pimpinannya non muslim apa dia mau pindah kerja? Mikiiir.. jd ya diketawain aj

  87. Dela Amalia says:

    Logikanya kalau gubernur bukan pemimpin tetapi dia pembantu rakyat harusnya segala kebijakannya ngikuti kemauan rakyat krn rakyat yg bayar dia,dia kan pembantu.Tetapi prakteknya kebijakan2 yg dilakukan semau dia walau rakyat protes demo dalam contoh penggusuran tetap saja tidak digubris.Jadi gubernur jika tidak dibilang pemimpin ya pembantu yg berkuasa.Sedang rakyat majikan yg tdk punya kuasa nurut apa kata pembantu.

  88. Dela Amalia says:

    Logikanya kalau gubernur bukan pemimpin tetapi dia pembantu rakyat harusnya segala kebijakannya ngikuti kemauan rakyat krn rakyat yg bayar dia,dia kan pembantu.Tetapi prakteknya kebijakan2 yg dilakukan semau dia walau rakyat protes demo dalam contoh penggusuran tetap saja tidak digubris.Jadi gubernur jika tidak dibilang pemimpin ya pembantu yg berkuasa.Sedang rakyat majikan yg tdk punya kuasa nurut apa kata pembantu.

  89. Anggoro says:

    ILC tayangan 09 Oktober benar2 membuat saya geram…bukan acaranya tapi beberapa tokoh agama Islam malah melemahkan ghiroh sebagai umat muslim…hati saya panas..terlebih mendengar Nusro Wahid yg keminter dan merendahkan kredibilitas keagamaan MUI…kelakuan sekali kyai muda dari partai kuning itu…wajar sj dia berdiri di balik cagub ancumbent…
    Kepada Cak Nun…insyaa Allah saya tahu arahnya…kita pernah salaman di acara Takziah Sastrawan Bapak Slamet Sabrawi Yogyakarta…

  90. bunda hafidz says:

    Cak nun, di Al-Maidah 51 disebutkan dengan jelas bahwa pemimpin yg dimaksud adalah YAHUDI dan NASRANI, jd sudah jelas agamanya…. kalau disurat tsbut menyebutkan munafikun, baru itu…. bisa multitafsir… sayangnya Qur’an menyebut dengan jelas dan gamblang….

  91. pakahok says:

    intinya di indonesia itu udah banyak yg kafir, atau mengkafirkan diri dan atau tidak taat pada agama. jadi banyak menangnya buat pemimpin kafir.. percuma berdebat, kita liat hasilnya aja, yg merasa muslim dan taat ya jangan memilih, tapi perlu diketahui, yg memilih akan lebih banyak, soalnya lebih banyak yg gak tau atau memang sengaja tentang pemilihan pemimpin non muslim.. itu aja,, hehehe

  92. purwot says:

    gimana jadinya bila nanti negara muslim terbesar dipimpin olh bukan mslim terbanyak…ingattt..sekali kita memberi angin suatu saat akan datang badai

  93. purwot says:

    gimana jadinya bila nanti negara muslim terbesar dipimpin olh bukan mslim terbanyak…ingattt..sekali kita memberi angin suatu saat akan datang badai

  94. Slamet says:

    Pada komentar yg sok agamais, pikirin tu perut besok makan apa.
    Semua itu hanya tuhan yg tau,

  95. hamba Allah says:

    bukannya orang muslim dilarang ngatain Kafir ya? kok semua yg komen pada ngafir2in orang sih..

  96. Aldhy says:

    Akhirnya jadi pingin ikutan komen, sebelumnya setahu saya pembahasan masalah pemimpin kafir yang diutarakan cak nun diatas adalah pembahasan yg sudah beberapa tahun yg lalu jadi bukan pembahasan yg kekinian yg ikut2 seperti berita tv, hanya saja mungkin teman saya yg memposting hal ini, baru saja mengambil keterangan atau menyadur pembahasan diatas karena beberapa hari ini ramai masalah Surat Al Maidah,
    Untuk memahami perkataan KH. Quraish Shihab dan KH. Muhammad Ainun Najib, harus dengan pikiran luas, tak bisa dengan sumbu pendek yg mudah tersulut dan terbakar, butuh pemikiran lebih jauh, bukan pemikiran pendek.
    Beliau mengucapkan beserta dasar dian perbandingan yang menuntut kita berpikir untuk memhami kmn arah atau tujuan pemikiran itu, bukan seperti NP as NW yg menurut saya itu murni pembelaan yg menggunakan pemikiran2 dangkal. Sekian dan Think Again !!

  97. Kamaludin says:

    Ada perbedaan substantif antara pembantu dengan gubernur. Kalau pembantu tidak bisa membuat peraturan karena semua yang mengatur majikannya. Sedangkan gubernur punya kewenangan membuat aturan2. Gubernur juga diseput kepala darrah berarti dia pemimpin sedangkan pembantu tidak bisa disebut kepala rumah tangga.

  98. Epjay says:

    Yaap..
    Sama kayak JKW, inget presiden itu bukan PEMIMPIN negara, tp petugas partai.. Colek mbok Meg.heheheh kidding

  99. Tidak ada Satupun Manusia yang Berhak Menghakimi Manusia…
    Siapakah Kita Manusia Berdosa yang Berhak Menghakimi Manusia..??
    Bukankah Allah Sendiri yang BERHAK Menghakimi Manusia…??
    Marilah kita sayu sama lain menguatkan Iman, Beribadah Tekun, Dan Berbuat Baik.

    Tidak sepantasnya Kita Membela Allah, karena Allah tidak Perlu di Bela..

    Karena Allah itu Maha Besa, Maha Segalanya.

    Indonesia Indah dan Damai

  100. Baqir says:

    Hi om cak nun , Apakah pembantu rumah tangga dipilih sama rakyat ??

  101. Ladrang says:

    Mas Emha Ainun Najib terlalu menyederhanakan persoalan dan terlalu bermain kata-kata. Dia bilang “Yang bilang gubernur itu pemimpin itu siapa? Gubernur itu petugas yang dibayar oleh rakyat untuk mengurus transportasi, kemacetan, banjir, dsb.”

    “Pembantu rumah tangga dalam skala provinsi kok disebut pemimpin,” katanya.

    Ini sangat menggampangkan persoalan. Tak terlalu penting gubernur itu pemimpin atau bukan, tapi menyamakannya dengan petugas atau PRT seperti pura-pura bodoh. Dengan kekuasaannya, gubernur bisa menggusur rakyat kecil dan memberi konsesi istimewa kepada para pengusaha besar. Ini bukan kapasitas petugas atau pembantu tingkat provinsi. Karena itu lah kepemimpinan gubernur jadi masalah serius bagi seluruh kelompok masyarakat, karena memang tidak sesederhana definisi Cak Nun.

    Tak terlalu penting gubernur itu pemimpin atau bukan, tapi omongan, sikap, keputusan-keputusannya berdampak luas bagi masyarakat — baik atau buruk. Karena itulah orang memasang kriteria untuk para calonnya supaya tidak sembarangan diduduki manusia macam apa pun.

    Terus, pertanyaan “Yang bilang gubernur itu pemimpin siapa?” terdengar arogan. Kalau yang bilang seperti itu banyak orang kenapa? Salah semua? Kalau Cak Nun bilang gubernur itu bukan pemimpin, nanti ada pula orang bertanya arogan “Yang bilang gubernur itu bukan pemimpin siapa? Apa kalau jawabannya Cak Nun lantas lebih tinggi derajatnya?

    Selain itu Cak Nun terlalu bermain kata-kata. Dia bilang status kafir dan Muslim tidak statis, melainkan dinamis. “Ketika anda tidak menyukuri nikmat, anda sudah kufur,” katanya.

    Tapi ada status kafir dan Muslim yang permanen. Karena itulah ada rukun Islam, rukun Iman, Setelah mengucapkan syahadat dengan penuh kesadaran seseorang menjadi Muslim permanen (tentu ia bisa murtad kapan saja). Ketika suatu saat ia ingkar nikmat, ia kufur ketika itu saja, dan hanya kufur kepada nikmat, bukan ingkar kepada Allah, al-Qur’an dan Rasul dan ajaran Islam secara keseluruhan.

    Permainan kata-kata Cak Nun agak berlebihan ketika dia bilang tergantung kafir kepada siapa dan muslim kepada siapa. “Kalau kafir kepada iblis, maka dia Muslim, Kalau dia ‘berserah diri’ kepada iblis maka dia Kafir kepada Islam.

    Di mana pun ada istilah standar, termasuk istilah kafir dan Muslim. Rujukannya ada dalam al-Qur’an, sangat jelas. Tinggal baca siapa yang disebut kafir dan Muslim itu. Yang jelas tidak ada permainan kata ‘berserah diri kepada iblis’ atau kafir dinamis.

    *Kafil Yamin

  102. bagus says:

    selamat datang di negara mayoriras yang mana yang banyak yang menang

  103. persid jember says:

    Kalian memilih pemimpin karena agama?oke
    Jika kalian mayoritas muslim,,kalian memilih pemimpin muslim,,sedangkan dalam pelaksanaannya mereka (pemimpin) kacau dalam menjalankan tugasnya memimpin kalian di negeri ini. Apa yang kalian lakukan?
    Jika kalian memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak,integritas yang dalam hal ini kebetulan saja misalnya non muslim tapi mereka (pemimpin) membawa kalian dalam kesejahteraan, apa kalian yang pikirkan sekarang?
    Masih tetap kah kalian memilih berdasar agama?
    Boleh agama disangkut pautkan,tapi jangan munafik lah,,kalian pasti lebih memilih yg bisa mensejahterakan rakyatnya.
    Realistis saja,,
    Misal
    Pemimpin muslim = bakso 10000
    Pemimpin non muslim = bakso 5000
    Kalian pilih mana?
    Bebas berpendapat asal sesuai realita,cmiiwww

  104. hatikvah says:

    maksudna jauhan sifat kafir dina diri urang masing2
    ari islam salamet jeung nyalametkeun ari kafir cilaka jeung nyilakakeun

  105. perantau says:

    Permisi saudara saudara…. muslim korupsi.. muslim berzina… itu hanya orqng muslim KTP..KNPA? karena apabila seseorang yang beribadah dan iman nya kuat maka orang tersebut tidak akan berbuat yg dilarang oleh allah…. yg disebutkan dalam al qur’an “inna sholata tanha anil fahsya iwal munkar…” sesungguhnya orang yg melaksanakan sholat mencegah perbuatan keji dan munkar… untuk msalah ahok… DIA HARUS DIPERANGI… sebelum allah mengazab kita semua….

  106. agustar rijani se says:

    Ass. Klu seseorang telah mencela ayat Alqur’an saya sebagai seorang muslim sangat tersinggung..tapi bila orang tersebut telah meminta maaf atas perbuatan atau perkataanya yang salah..maka saya sebagai muslim saya maafkan..
    Mengenai pemilihan calon gurbernur DKI sebagai masyarakat DKI kita mempunyai hak untuk memilih calon kita…dan semuanya tergantung dari hak pilih masyarakat DKI. Wsslm

  107. Demy says:

    Permasalahan yg mendasar bahwa kota Jakarta sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia memerlukan seorang gubernur yg berani mengambil resiko dalam keputusannya, taat azas, jujur, berdedikasi tinggi, tahan godaan & ancaman, kapabel dalam memimpin dan menuntaskan permasalahan mendasar di ibukota negara kita.
    Mungkin masih sangat segar dalam ingatan kita dimasa Bpk Sby menjabat Presiden RI, kebanjiran sampai ke istana, ada pemikiran memindahkan ibukota pemerintahan dari Jakarta ke daerah Kalimantan. Artinya bahwa ada masalah yg sulit diselesaikan di Jakarta sebagai ibukota negara.
    Pertanyaannya : dimanakah kita selama ini? Baik gubernur DKI yang sudah purna bakti, atau pejabat dibawahnya?
    Ahok mencoba menyelesaikan permasalahan DKI sekaligus permasalahan ibukota negara yg amat kita banggakan ini, berilah ruang dan waktu untuk beliau membuktikan semuanya itu untuk kemaslahatan negara kita.
    Masih banyak waktu, sangat dipahami sebagian masyarakat yg keberatan atas pertimbangan ajaran agama & paham. Tapi sesungguhnya pilkada Pilgub DKI bukanlah masalah agama.
    Majulah INDONESIA RAYA.

  108. Danisumantri says:

    Dari pada mikirin pemimpin.lebih baik kita mikirin dari sendiri.apakah kita sudah bisa memimpin diri sendiri.terlalu jauh kita memikirkan orang lain Yang belum tentu kita benar.kebenaran hanya milik alloh semata .kita lebih suka mengomentari orang lain dari pada mengomentari diri sendiri. Apakah kita sudah lebih hebat.

  109. tan panama says:

    ko podo ndalil-ndalil kabeh emangnya dh pada tabayun to? dh pada betul2 merasa bener imannya? saya cm khwatir klo cm omdo saja itu sama artinya mempersiapkan diri buat bahan bakar api neraka.

  110. Nasionalisme says:

    Klo dibaca dr komen2 diatas kyknya banyak yg blm mengenal cak nun sampe nyuruh cak nun belajar lg….jd pengen ketawa??…nyuruh cak nun itu ilmumu sbrp?…ato kmu yakin gurumu lebih pintar dr cak nun?..klo ms belajar gak usah keminter….mencerna sesuatu jgn dr 1 sisi yg akhirnya membuatmu buta dan tuli

  111. ridlo almuiz yuda rizky says:

    yg berhak mengkafirkan org ya tuhan.. manusia mengkafirkan manusia.. sama2 tdk sempurna.. krn sempurna hanya milik NYA

  112. benny hasyim says:

    Jaman dahulu pemimpin atau Raja2 itu sangat Diktaktor,,apa pun yg di yakini si Raja atau mnurut keyakinan nya benar harus di ikuti oleh Rakyat nya atau pengikut nya,,tanpa hrs meminta pendapat atau mendengar aspirasi Rakyat nya,,itu lah kondisi pemimpin atau Raja di jaman dahulu…beda dgn ke pemimpinan di jaman sekarang apa lagi di negara kita ini,,,para pemimpin tdk bisa mngambil keputusan atau kehendak sendiri,,harus mndengar aspirasi para rakyat & wakil2 rakyat nya….
    In sha Alloh kepemimpinan di negara kita ini tdk akan bisa menerapkan system kepemimpinan sprti di zaman dahulu yg diktaktor…
    Selama kepemimpinan nya apa lg cuma sekelas gubernur,,,tdk dzolim dan tdk mngajak kpd ke kufuran dan kekafiran apa lg beliau bekerja untuk atau atas dasar rakyat n negara juga membawa dampak kebaikan untuk semua sy rasa sangat tdk masalah,,,krn bagaimana pun juga kita sebagai umat muslim yg baik hrs patuh trhdp peraturan pemerintah dan UUD’45 yg ada di negara ini….kita di berikan akal n pikiran oleh Alloh SWT untuk bisa membedakan mana yg benar n tidak,,jgn mau n mudah untuk bisa di hasud di adu domba oleh org2 yg tdk brtanggung jawab n hanya mementingkan kepentingan diri sendiri n golongan nya saja….jaga persatuan n kesatuan bangsa ini…trimakasih….

  113. Syahrir says:

    Saya muslimnya awam,tapi saya berusaha teguh hitam ya hitam putih putih tdk perlu mencari pembenaran,nabi Muhammad saw itu surih tauladan bagi semua ummat manusia akhir zaman yg mengimani beliau disebut mukmin yg mengingkari beliau disebut kafir,

  114. Mr.Prabocor says:

    ahh klo sudah hater tetap aja hater…
    dulu jokowi yg muslim, isunya komunis lah antek aseng lah,
    skrg timing pas utk menyerang ahok ,yg non muslim.

    jd berharap 2019 pilpres head to head Jokowi vs Hary Tanoe..
    mau liat siapa yg akan dipilih bajingan2 tengik ini..hehe

  115. hamba Allah says:

    sy kira cak nun hanya memberikan perspektif lain ttg pemimpin dan hakikat drpada kafir/muslim itu sendiri, dalam tulisannya pun tdk condong kemanapun karena substansinya bersifat universal. memang, dalam memaknai suatu hal yang filosofis perlu menggunakan pendekatan akal dan logika, tidak perlu langsung menabrakan dengan hal-hal yg bukan filosofis, tentunya akan bertentangan dan tidak nyambung. jadi saya kira, kalau setelah melihat tulisan ini kemudian berpendapat cak Nun membela ahok atau spt apa, ente ente inilah sebenarnya yang masih kurang paham

  116. sofa solo says:

    indonesia bukan negara SEKULER dulur-dulur. pancasila dasar negara yg menghargai warga negara utk memeluk agama dan keyakinannya masing-masing. islam menurut saya agama yg benar, dirahmati sebaliknya bagi mereka. saya himbau dulu-dulur lebih bijak dalam mencermati BERITA SOSIAL MEDIA. islam punya panutan yg hebat yaitu rasululloh, bagaimana sepak terjang beliau dlm dakwah, dihina, dicaci, dilempari semuanya itu mestinya ditiru sampai umatnya akhir zaman.

  117. Wong Pekok says:

    Halaahh ruwet temen mbahas opo iku “pemimpin”.. Opo iku “kepala”…pintar tp keblinger yg membolak balik kata..weduzz…!!.. Klo pemimpin DKI itu bkn d anggap sbg pemimpin maka posisi dia dgn pns yg lainnya adalah SAMA!!!.. Maka segala fasilitas yg dia dpt, wewenang yg dia punya, kekuasaan yg dia miliki adalah sama dgn pns yg lainnya..!! Jadi NGAPAIIIINNNN ada pilpres,pilkada,pil kb, pil koplo klo posisi mrk sebenarnya adalah SAMA dgn pns lainnya??!! Tulung beri pencerahan aku sing goblok iki rekk!!!

  118. Orang awam says:

    Telah nampak mana orang yg beriman dan mana yg tidak…hmmm

  119. Hidayah says:

    Mangkanya pegang kitab, jgn kbykn pegang hp.

  120. Ridho says:

    Baik dan buruk menilai sesuatu..sifatnya RELATIV. Kebenaran..(Haq).dan Al – Qur’an..adalah Haq.Sebenere mudah banget bicara ttang agama..karna sumbernya sangat jelas…yg repot klo bicara ttang agama di tumpangi dgan kepentingan2..
    Pemahaman dgn diluar sumber..yg jadikn msalah tambah rumit…
    Msalah ini jadi tolok ukur tingkat keimanan seorang muslim..

  121. Mardi Sby says:

    Pemikiranku yang awam tentang pemimpin umat dan pimpinan pemerintahan. Pemimpin umat (Islam) sama dengan imam dalam sholat, yg harus kita ikuti sebagai pengikutnya. Pemimpin umat membimbing manusia menuju surga Allah SWT melalui jalan taqwa. Baik melalui ritual ibadah yg telah diwajibkan (vertikal) maupun hubungan sosial bermasyarakat (horizontal) yang damai. Pemimpin umat di dunia ini yang telah membimbing umat manusia berada di jalan yang benar adalah Nabi Muhammad SAW. Selain sebagai pemimpin umat, di zamannya beliau juga sebagai pimpinan negara yang amanah.
    Nah, kalo pimpinan negara, kepala daerah, menurutku seperti CEO di perusahaan. Tugasnya mengelola dan mengatur pemerintahan agar berjalan sesuai dengan aturan yg disepakati. Supaya rakyat lebih sejahtera hidupnya.

  122. aku ki opo says:

    pernyataan caknun ini sudah lama sebelum masalah ahok.

  123. ummu safa says:

    Jane…cak nun Iku agamane opo to…ko’ nerjemahno Al-Qur’an hadist sk penak e…??Ws…rusak nk Ngunu kwi…sadar cak…istighfar…mg2 d ampuni…
    ya Allah…Maha Pemelihara,peliharalh agama Yg Mulia ini dri FITNAH…aamiin

  124. jatmiko says:

    Jika gubernur itu disebut petugas.berarti Nabi adalah seorang petugas..bedanya tugasnya adalah gubernur mengurusi banjir,macet,dll.sedang Nabi juga bertugas mencerahkan umat manusia.
    Dalam Islam setiap manusia adalah pemimpin.jangankan dalam skala luas seperti presiden atopun gubernur.dalam skala kecil urusan rumah tangga,kita sebagai muslim wajib mencari dan menikah sesama muslim,untuk membina keluarga.

  125. salahuddin says:

    Pendapat cak nun ada sedikit benarnya tapi banyak salahnya terutama jika dihubungkan dg surat Al Maidah ayat 51 yg secara jelas menyebutkan Yahudi dan Nasrani. Itu ayat Muhkamat.

  126. Solehokok says:

    DKI 2012 vs DKI 2017
    Jokowi vs Foke —– Ahok vs Anies vs Agus
    Muslim vs Muslim —– Non-Muslim vs Muslim vs Muslim

    Hadist Nabi dipakai —– Ayat Allah dipakai

    DKI 2012 lebih parah. Hadist Nabi dipakai untuk menghantam calon Muslim lainnya. Emang Muslim Indonesia tu ga pernah tobat menggunakan agama untuk politik.

    • ganesha says:

      betul sekali itu bosssss setuju untuk semuanya belajarlah bepikir bijak dan dewasa kalo gak suka sama ahok jangan pilih ahok gto aja kok repot

  127. Solehokok says:

    Coba Flasback :

    DKI 2012 vs DKI 2017
    Jokowi vs Foke —– Ahok vs Anies vs Agus
    Muslim vs Muslim —– Non-Muslim vs Muslim vs Muslim

    Hadist Nabi dipakai —– Ayat Allah dipakai

    DKI 2012 lebih parah. Hadist Nabi dipakai untuk menghantam calon Muslim lainnya. Emang Muslim Indonesia tu ga pernah tobat menggunakan agama untuk politik.

  128. Damar says:

    Anak maiyah tahu benar pernyataan ini sudah di utarakan sebelum jauh2 hari soal ahok ini …dan apapun yg dikatakan orag pada cak nun … dia memang udah gila dari dulu kok .. kalian baru tau ya .. kasian sekali … uripmu kurang pengetahuan haha

  129. AL says:

    Guberbur itu jelas pemimpin sebuah kota, dan president pemimpin sebuah negara.. jika yang mimpin kaum kafir, ya jelas kepentingan golongan mereka lebih di utamakan.. Dan skrg jelas banyak aturan yang menghalangi umat islam untuk bergeral lelusa… cak.. cakk… kok ilmu mu ke tinggian dadi koyok ngono…

  130. LINDHU says:

    kalo di Indonesia yg mayoritas rakyatnya muslim, termasuk Jakarta. harus bisa menerima pemimpin yg dari umat dengan latar belakang bukan muslim, dan semua menganjurka itu dalam tanda petik, lalu kenapa seperti di US, Eropa, yg mayoritas penduduknya nasrani tidak ada satupun gubernur atau pemimpin lainya yang dari orang muslim, apakah muslim disana jelek semua dan tidak ada yg memenuhi kriteria sbg pemimpin…apa bedanya dengan indonesia

  131. echo mey says:

    Wahhh…..devinisi kafir dan muslim udah dikaburkan nih….gawat…. Muslim ya muslim kafir ya kafir Dilihat pd segi agama kan udah jelas knp harus kaburkan/rancu, itu :: Identitas agama… Nah,Muslim ucap syahadat, kafir tidak bersyahadat.. klu pencuri/korupsi dan kejahatan lain2 itu adalah prilaku,, seseorang Di penganut agama apapun pasti ada yg berbuat jahat,, dan jika suatu penganut agama diperintahkan dlm kitab sucinya untuk memilih pemimpin dari sesama penganutnya knp kita mempersoalkan… itu adalah perintah agama,,, awliyah::wali yg mewakili kita, maka kita Cari yg diperintahkan agama, titik.tolong jangan diputarbalik Sesuai akal kita,karena padadasarnya akal dan ilmu manusia hanya diberikan ALLOH S.W.T itu teramat sedikit…,!!!!!!

  132. kiya says:

    non-muslim yg bagus bisa saja membawa ke arah kerja yg efisien, ulet, terib, serta program & tujuan tercapai… namun kalau kita coba cermati efek yg berkembang jika non-muslim jadi pemimpin masyarakat Muslim…. kelompok extrimis mereka akan semakain berani & membesar.. dimulai dari komen2 di smua media.. acara2 tv, aplikasi mobile, acara live, accessories fashion… kegiatan di tmpt umum. wakil2 rakyat & pengurus parpol non-muslim, pimpinan pejabat non-mslim, dlll.. tidak lagi memprioritaskan masyarakat muslim…

  133. Afiz says:

    Saya mau komentar tp sholat belum tepat waktu n juga sering bolong, perbaiki diri sendiri lah karena masih belum bener mengurus diri sendiri

  134. MUX SPARROW says:

    Begini jadinya kalau budawan latah jadi ustad.
    Ilmu budaya bukannya dijadikan enzim, malah dijadikan virus yang menyusup ke tubuh pemikiran Islam,

    {“Itu pembantu rumah tangga dalam skala provinsi. Ko’ disebut pemimpin,” katanya mengajak kembali menggali konsep hakiki ‘pemimpin’ dalam Islam.}
    Lu bisa ngomong gini kalau sistemnya khilafah, Cak. -_-

    Emangnya kalau se-provinsi kelaparan, si gubernur duluan yang ngerasain?
    Bullshit ah.

  135. sang fakir says:

    wah asyik ni …..yuk belajar mengenal diri sendiri dulu yuk…timbang sukanya malah nylotin orang…..kenal dulu sama diri dan tuhan mu kemudian baru ngmong brow Mux Sparrow

  136. Ingintahu says:

    Saya bukan muslim, tetapi saya ingin bertanya sbb:
    1. Siapa yang dimaksud pemimpin?
    2. Apa yang dimaksud memilih?
    3. Bagaimana dengan muslim yang pindah ke negara yang tidak dipimpin oleh muslim? Apakah bukan berarti telah memilih pemimpin yang non muslim?
    4. Bagaimana dengan karyawan muslim yang atasannya seorang non muslim?
    Mohon pencerahannya.

  137. janto says:

    Soal Al-Maidah 51, Cak Nun: Yang Bilang Gubernur Itu Pemimpin Siapa?

    SAYA BILANG ” …………….kpu ……………..” JARENE PILKADA………………….!!!!!!!!!!

  138. janto says:

    soal Al-Maidah 51, Cak Nun: Yang Bilang Gubernur Itu Pemimpin Siapa?

    SAYA BILANG …………………kpu …………….
    jare ………………… PILKADA …………………

  139. hari says:

    Sepanjang hidup di Indonesia baru kali ini menyimak pidato pejabat yg membawa2 ayat Al-quran dlm pidatonya. Bersyukur kepada Allah yg telah menggerakkan pikiran & hati Ahok sehingga kita bisa mengingat, mengaji, dan mendalami salah satu ayat Al-quran tersebut. Maha besar Allah yg mengajari kita melalui seorang nasrani.

  140. obith says:

    Assalamualaikum kebenaran itu hanya milik Allah..ayooo masa sesama muslim saling memaki…istighfar…istighfar..

  141. khoirul says:

    Serahkan semua urusan hanya kepada alloh ,hanya alloh lah ygmaha benar atas segala sesuatu.

  142. saya masih bingung dengan pemikirin seorang cak nun..

  143. elfira says:

    Cak nun..semoga Alloh memberikan kelapangan ilmu dan kerendahan hati kepada saudara supaya apa yang saudara katakan berguna bagi umat, jangan membodohi umat apalagi menyesatkan. kejadian kasus si hoax. Alloh SWT sedang menujukan berada dipihak mana kita sesungguhnya. Tidak perlu seorang profesor atau yg bergelar serupa untuk menilai kebenaran surat alamaidah, yang diperlukan hanya orang yang alim dan sholeh serta lurus.

  144. elfira fira says:

    Cak nun..semoga Alloh memberikan kelapangan ilmu dan kerendahan hati kepada saudara supaya apa yang saudara katakan berguna bagi umat, jangan membodohi umat apalagi menyesatkan. kejadian kasus si hoax. Alloh SWT sedang menujukan berada dipihak mana kita sesungguhnya. Tidak perlu seorang profesor atau yg bergelar serupa untuk menilai kebenaran surat alamaidah, yang diperlukan hanya orang yang alim dan sholeh serta lurus.

  145. muhammad says:

    gak perlu ribut ribut. sepele banget. tinggal di adili ajah.. dibuktikan salah apa nggaknya. biar sama2 pada tenang.

  146. prihatin sekali says:

    ….Mulailah segala sesuatu dengan membaca Bismillah DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG…..sayangnya LANDASAN PALING PENTING ini selalu dilupakan……….

  147. joen danie says:

    Udahlah yg coment kyk tau agama..agama itu dihati agama tidak bisa pakai logika…jgn agama kau pakai alat…jgn sorbanmu kau pakai kedok..maaf

  148. bowe says:

    di plintir2 definisi iman dan kufur, sesuai selera akal cak nun, miris bgt

  149. Json says:

    Al Maidah 51 itu maksudnya pemimpin/auliya adalah pemimpin dalam hal akidah/agama harus dari umat islam.. bukan pemimpin seperti gubernur, perusahaan (managerial).. kalau pemimpin managerial pilihlah yang paling adil dan terbukti berpengalaman

  150. Netty Arni, SH - Notaris says:

    Damailah Indonesiaku, …….. Damai dan sejahteralah wahai bangsaku, ……. Semoga Indonesia dikarunia oleh Allah para pemimpin yg mencintai dan dicintai rakyatnya, ……. Amin – Puji Allah – Allah Maha Besar

  151. comari says:

    hanya orang yg.paham yg dapat menikmati kajiannya

  152. Buyuang says:

    Pada paham sama pancasila nggak???? “PANCASILA”

  153. Buyuang says:

    Pada paham sama pancasila ngak.????”PANCASILA”

  154. zulpen says:

    Cak nun kyknya belagak pilon…gurbernur itu kan pemimpin sebuah provinsi….

  155. Ramli_Hanafi says:

    Cak Nun,; “Yang bilang gubernur itu pemimpin itu siapa?” Gubernur, bagi pria asal Jombang ini, bukanlah pemimpin tapi petugas.”

    Presiden jg bukan pemimpin dong kalau gitu?
    Karena presiden kan bekerja utk rakyat, berarti presiden pelayan rakyat.

    Suami jg bukan pemimpin, sebap suami harus kerja melayani keperluan anak & istrinya.

    Cak nun… cak nun.. cak nun..!
    Udaah.. jadi dalang aja lah

    Jangan ngotot mau jadi Ulama’ sesat nanti umat negeri ini dibuatnya

  156. Micri says:

    gampang ngomongnya susah nglakoninya ya itulah Najib, dia suka mencari pengaburan dengan bersandar kemapanan.suruh belajar gubernur itu sudah ada sejak dulu …..
    Gubernur ko di samakan dengan ” petugas” ini ini ngambil kamus mana ?
    darmo gandul kale……

  157. deden deni sopiyan says:

    saya sependapat dengan cak nun. karena logika saya kita lahir dimana kita lahir di lingkungan apa kita tidak berkehendak. kita islam dan muslim dan mengucapkan dua kalimat syahadat karena kita lahir di keluarga islam dan di lingkungan islam. bagaimana mungkin seorang yang lahir di keluarga nonmuslim dan lingkungan nonmuslim tapi memiliki hati yang baik dan perbuatan yang baik dikatan kafir? bagaimana mungkin dia tau islam itu agama sempurna sementara dia tidak pernah tau tentang pelajran islam karena dari kecil sudah mengenal nonmuslim.

  158. hafzen says:

    Dr ibnu umar ,dr rasulullah bersabda ,ketahuilah bahwa msng masing dr kalian adalah peminpin dan dari kalian bertanggung jawab thd yang dia pimpin.seorang amir yang membawahi orang orang adl pemimpin dan diabertanggung jawab thdyg dia pimpin.. ,apalagi ini pimpinan umat cak.. Yg harus bs membawa umat tdk hny urusan dunia jg harus peka thd urusan umat scr vertikal jg.. Sampean paling jago seolah memberi jln lurus ,menyiapkan pula jln bengkoknya.. Kata ucapan sampean selalu membuat kabur ambigu dr hal yg sdh jelas.. Jgn bodohi umat yg semakin cerdas cak..arahnya sampean semakin jelas plesetannya

  159. ahmad naufal says:

    jika haritanu waktu menghina mui tdk di proses hukum kenapa ahok kok tdk di maafkan? ada apa dg mui? apakah mui juga ikut merumuskan pancasila dan uud 45? apa karna ahok non muslim sehingga mengabaikan prinsip dasar bineka tunggal ika.warga jakarta tidak sedang memilih khalifah pak mui…..warga jakarta menginginkan ahok jadi gubernur pak mui!!! janganlah di persulit pak mui !!!

  160. Bagoes Subiyantoro says:

    Masyarakat jakarta sudah kasih kesempatan pemimpin yg muslim hasilnya masyarakat Indonesia sudah tau…. kebetulan sekarang pemimpinnya non muslim dan perubahan kearah perbaikan terlihat signifikan. Biarkan masyarakat jakarta merasakan itu, mencontoh hal2 baiknya dan calon2 pemimpin Muslim yg berminat bisa persiapkan diri lebih baik…

  161. cah wingi sore says:

    benar kata cak nun gubernur tidak mnjamin kita masuk surga,, amalpun tudak menjamin masuk surga, yg mempermasalhkan soal pemimpin kafir mungkin orang yg takut dengan dosa dan beribadah agar tidak masuk neraka..bukan orang yg takut kpada ALLAH dan beribadah karena ALLAH,, hadis itu mengemukakan dan pelantaran keyakinan yg tidak bisa di tawar sesuai versi masing” pemikiran hanya kepada SANG PENCIPTA ,,

  162. devenkyo says:

    Bila semua orang muslim di negara ini pemikirannya/pola pikirnya seperti pak Ainun Najib, tidak mungkin tidak bangsa ini akan maju pesat, baik secara akhlak maupun moral…

  163. muhamad yusra says:

    bagiku muslim apa bukan yang penting bisa berlaku adil,tidak zolim karna gubernur itu pemimpin masyarakat.bukan pemimpin agama.

  164. bagiku muslim apa bukan yang penting bisa berlaku adil,tidak zolim karna gubernur itu pemimpin masyarakat.bukan pemimpin agama.

  165. Ekho says:

    Kalau menurut saya dengan penjelasan om nun di atas itu bukan membela siapa2… Kita di suruh berpikir logika dan tak masuk di akal… Knp saya berbicara begitu sama halnya kita harus percaya dunia nyata dan dunia ghaib…satu kata tafsir terjemah dalam Al-Qur’an itu saja sudah pasti banyak yg mengartikan berbeda beda… Tp kita yakin semua itu bertujuan untuk kebaikan…

    ISLAM ITU INDAH
    ISLAM ITU SALING MEMAAFKAN
    ISLAM ITU PANUTAN
    ISLAM ITU DAMAI
    ISLAM ITU SATU TUJUAN
    ISLAM ITU MENGHORMATI
    ISLAM ITU SABAR
    ISLAM ITU PERCAYA

    saya berpendapat apabila Anda percaya pada surah AL-maidah ayat 51 itu ya Anda jalankan saja karena itu adalah keimanan dan kepercayaan kita…
    Salah satu contoh pada surah Al-Maidah Ayat 3… Anda agama Islam di jelaskan di AL-Maidah ayat 3 Anda di haramkan untuk bangkai, darah dan babi.. apakah Anda tetap memakan itu… Tidakkan karena Anda percaya kepada AGAMA Anda bahwa itu tidak di anjurkan… DAN KEmbali kepada kepercayaan masing2 seberapa kita percaya dengan sang pencipta…
    Kalau Anda percaya kepada sang pencipta kenapa Anda tidak percaya dengan Firman-nya…

    Karena surah ini berkaitan halnya dengan Si Ahok yang di katakan penistaan itu… DIA SUDAH MEMINTA MAAF KEPADA SELURUH UMAT MUSLIM LEWAT MEDIA… MAKA WAJIBLAH KITA SEBAGAI UMAT SALING MEMAAFKAN…. Selanjut ya Serahkan semuanya kepada Sang pencipta kita…

    Tidak usah di besar besarkan lagi skrg tentang itu… Kita tunjukkan pada org non muslim bahwa Islam agama yg di ridhoi dan di rakhmati Allah…

  166. jodieisme says:

    sedih jadinya..
    banyak yg khilaf kalo pemimpin dlm sistem demokrasi itu cuma sekedar mandatoris, toh soeharto yg sedemikian absolutnya selama 32 tahun pun harus mafhum bahwa posisinya itu mandatoris, bukan absolut..

    selama pemimpin yg memimpin itu sifatnya sekedar mandatoris, berarti dia cuma menjalankan keinginan kita sebagai pemberi mandat..

    mungkin ini akibatnya kala kita sebagai rakyat, alias pemimpin yg berdaulat, terlalu ngelunjak..

    kangen rasanya dapet pemegang mandat yg gak amanat dan totalitas jahatnya kyk soeharto, menyelewengkan mandat sejauh-jauhnya secara absolut selama 32 tahun..

    oh, betapa kita mengagungkan fasisme dengan atau tanpa label agama..

    kenapa masih banyak yg gak paham padahal dari SD uda belajar IPS..

  167. jodieisme says:

    mungkin ini akibatnya kala kita sebagai rakyat, alias pemimpin yg berdaulat, terlalu ngelunjak..

    kangen rasanya dapet pemegang mandat yg gak amanat dan totalitas jahatnya kyk soeharto, menyelewengkan mandat sejauh-jauhnya secara absolut selama 32 tahun..

    oh, betapa kita mengagungkan fasisme dengan atau tanpa label agama..

  168. Baren martadi says:

    Saya juga agama Islam Broo, justru yg kafir itu bnyak yg dri Islam, Negara kta bukan Negara Islam, jdi siapapun yg memimpin DKI dari agama manapun selagi dia bisa membawa kearah yg lebih baik, apasalahnya kita memilih dia, emangnya Klw Gubernur agamanya Islam orang Dki semua masuk Syurga..?? Pelu anda ketahui..! Tugas Gubernur bukan untuk mengembangkan agama Islam di DKI, tpi untk ngurus macet,banjir,mnambah lpangan kerja,dll. Bnyk yg belum paham tntang makna surt Almaidah 51. Hanya orang yg cerdas yg memilih Ahok. Anda gak banyangkan serpak terjang Saudr Ahok, Kalijdo aja dibikin datar ama dia. yg sbelumnya tempat orng2 kafir,Psk,judi,miras yg katanya Islam. Sebenarnya gak ada urusan ama saya, toh sya jga gak bisa milih Ahok karna sya bukan orng DKI. sya kasian aja ama Saudra Ahok selalu diZholimi, Orangnya tegas,kerjanya nyata,disiplin,seharusnya anda bersyukur punya pemimpin yg setegas Ahok. MOhon maaf klw pernyataan sya menyinggung saudara, karena sya suka orang yg tegas sperti Ahok. Saya Doa kan Saudra Ahok jadi PRESIDEN. Amiin…

  169. uchiha says:

    kok rebutan benar semua…biarkan apa kata yang maha adil…gak usah sok suci semua… GITU AJA KOK REPOT

  170. fanny says:

    Gubernur ya pemimpin lah pak…..wong dia membawahi dan memimpin segitu bykk org….hadeuh lieur deh

  171. rifen says:

    Dasarnya z pemerintahan kita itu udh salah,jdi yg skrng mncela cak nun,,termasuk Golongan yg PEKOK…hahahahaaa

  172. bimo says:

    namanya juga kiai sudrun dan sundul baca gamelan ,,,,,baca lagi ,,miris kalo islam kejawen yah begin

  173. Pengemis Syafaat says:

    Om Cak Nun sepertinya lebih mengedepankan ego nya hingga ia malas berguru untuk menuntut lebih banyak lagi ilmu agama..Semua perkara hanya dibedah sgn pemikiran pribadinya saja , tidak mencantumkan pendapat ulama2 madhzab atau ulama2 salaf lainnya..Banyak pengertian2 yg keliru dalam menjelaskan maknanya..Seperti apa itu arti Muslim, Kafir ,dzhalim dan lainnya..Om Cak Nun sangat keliru sekali..Orang yg berilmu akan tahu bahwasannya keimanan dan kekafiran itu ada tingkatannya serta pembagiannya..
    Om Cak Nun coba lebih tawadhu lagi dan menyempatkan diri ntuk berguru pada yg lebih tinggi lagi ilmunya biar pemahaman agama tidak hanya sebatas logika atau pemikiran sendiri..Waalaikumsalam

  174. candra says:

    Menurut saya, pemimpin itu rakyat, gubernur,presiden dsb cuma pe nggerak,. Mreka punya kekuasaan, tapi tidak bisa melawan rakyat, contoh ny, soeharto siapa yg menggulingkan…??? Rakyat kan, logikanya saya sependapat dngan cak nun.mari berpikir

  175. Hafidh says:

    Cak Nun saya setuju dengan Anda Islam itu harus bisa diterima akal karena akal itu dari Allah maka Maslah penistaan agama ternyata yang paling banyak melakukan penistaan agama Islam itu adalah umat Islam itu sendiri, analoginya seperti begini. Anda mengendarai mobil bersama keluarag dari Surabaya menuju Jakarta perjalanan sangat jauh dan melelahkan , dalam perjalanan ini akan terjadi macam macam di dalam mobil, mulai ada yang muntah, makan kacang buang kulitnya sembarangan ada yg merokok sehingga asap dan abunya menimbulkan bau dan jorok dan macam lainnya, lantas apakah Anda bisa mengatakan orang lain yang menistaa yg bikin kotot

  176. krucuk says:

    lhakok malah pinter-pinteran
    katanya muslim, tp kok komentarnya kotor
    haduhh 😀

  177. dwi sandi says:

    ancene pelangi iku warnane reno reno…..

  178. gun says:

    Kok nggak ada yg ributin HUKUM SYARIAT ISLAM ??? Kalo dasarnya aja udah bukan cara Islam tapi pake cara demokrasi barat… Kok ribut pemimpinnya musti Islam ??? Dasarnya politis kok pake bawa-bawa Islam !!!

  179. wage says:

    Benar menurutmu blum tentu benar menurutku,benar menurutku blum tentu benar juga menurutmu,yg bener bner BENAR hnya mnurut alloh,,,
    Banyak istilah pemimpin,
    Pemdes,pem kec pem kab pem prov pem negara pemimpin orcestra pmimpin kluarga,pemimpin sholat dan msh bnyk pmimpin lainya,kl d desa ada pemimpin desa kl kedatangan pak camat hilanglah pmimpin desa,kl pemimpin kecamatan kedatangan bupati lenyaplah seorang pemimpin kecamatan,klo bupati kedatangan gubernur,musnah pula pemimpin kabupaten,kalo gubernur kedatangan presiden siapa yg di anggap pemimpin?
    Dalam al-quran tidak di jelaskan tentang pemimpin di pemerintahan,,,
    Lalu siapa yang di maksud pemimpin dalam al-quran?
    Aku pun tak tau
    Umat islam wajib memilih pemimpin muslim,AKU SETUJU BANGET klo buat mimpin sholat,klo yg non muslim yg mimpin (jd imam) nt mau? PASTI NGGAK LAH…..(yg mw brti gak muslim),,,
    Jd intinya masih tetep sama benar menurut kita belum tentu benar menurut mereka (YANG bener bener BENAR HANYA MENURUT ALLOH) lalu siapa yang mampu membongkar rahasia-NYA?
    klo da salah mohon maaf,,,
    KEBENARAN HANYA MILIK ALLOHfreevpnaccess.com

  180. Rofik says:

    Memang namanya jihad konstitusional. Sampian mau apa. Ada kekuatan yg mau mengislamkan Indonesia secara total. Sampean mw dukung ato mw tolak. Tolak, tolak skalian, dukung y dukung skalian. Sy pikir nnt akan tiba saatny perang itu bukan krena batas negara. Tp karena batas kyakinan dan kpercayaan (baca:agama).

  181. Jins says:

    Amatiran yo ngono kui.. fanatik!!
    pikirannya sempit..
    itu bukan iman tapi nafsu.. nafsu merasa dirinya paling benar.

  182. kimi says:

    Miris gw bacanya….orang setaraf cak nun pun ngomongya kayak anak kemaren sore…logika sedepa mah gak nyampek buat nafsir alquran….meninggalkan ulamak”mazhab dan salaf di belakang egonya…

  183. yap says:

    siapa pemimpin umat islam di dunia?

  184. anoninim says:

    Assalamualaikum semua.jangan karena berbeda pandangan kita malah berdebat dg sesama muslim.perbedaan itu indah seperti pelangi.mari kita berkarya yg baik untuk negeri ini.itu lebih baik dr pd berdebat.jika kita ingin pemimpin yg adil mari kita adil terhadap diri kita sendiri dulu.

  185. uud says:

    Wis akeh wong pinter cak. Tapi sing waras saitik. Aku Mugo2 melok sing saitik yo cak.

  186. Adam says:

    Sudahkah kita melihat ke dalam diri kita sendiri?,qs ghafir 54,sudahkah kita berfikir? siapakah yg paling berhak menghakimi makhluk yg ada di semesta ini? Korelasi antara perbuatan dan sanksi sebenarnya ada di dalam diri sendiri ,bagi yg makomnya sudah di kedalaman, …hidden bagi yg sudah mencapai makom itu,tapi sebaliknya bagi yg makomnya belum menyentuh ke kedalaman,..dan tidak ada yg keliru dari ke duanya,karena semua memiliki lapisan,seperti halnya langit 7 lapisan, syurga,neraka semua memiliki lapisan…bersabarlah,karena zona kebenaran yg sebenar2nya ada di domain AlHaq…indahnya suatu perbedaan..dgn tujuan yg sama,” kembali dengan selamat “

  187. inge says:

    Wkawkawka… Alangkah lucunya negeri ini.. Sesama umat aja berbeda, apalagi yg berbeda.. Lakoni urip sesuai dalane dewe2 ngunu ae kok repot..

  188. Ari Kurniawan says:

    Seandainya negara ini sudah dipimpin selama 20 tahun aja dipimpin oleh nonmuslim apakah Cak Nun masih punya konsep yg sama gaknya?

  189. Es Blewah says:

    Penista Agama, Demonya Segitu Besarnya. Koruptor Yang Makan Uang Rakyat, Demonya Tak Seheboh Itu.
    Sungguh Lucu Sekali Negeri Ini.
    Pemimpin Yang Berantas Koruptor Malah Minta diadili, Maunya Apa Rakyat Ini. Dunia Luar Tertawa Melihat Ini Semua.

  190. caca says:

    kepandaian cak nun yg di gunakan untuk memutar balik fakta mdmbuat dalil sendiri! ironi ada org kafir/non muslim di bilang muslim.

  191. Nugrohocahyo says:

    Jd ga respect lg….

  192. dafrino says:

    Kami sudah dimars kamu dimana? Kamu masih berdebat iman ya? Selamat deh kalau begitu. Nanti kalau kamu mau perang nanti pinjamin senjata saya saja nanti ya. Itu kata orang yang dimars itu. Haaaaaaaa. Sangat menyedihkan

  193. why says:

    Ngene iki nggarai rusak dunyo…gak sadar tah nek awk dw iki sedang di adu domba?

  194. B Firdaus says:

    Assalamualaikum wrwb…

    Pandangan dan pendapat Cak Nun adalah berdasarkan ilmu Filsafat yang memiliki kebenaran sangat relatif, “debatable”……
    karena terbatas hanya seukuran otak manusia.

    Sedangkan Agama memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari Filsafat dan kebenarannya bersifat Mutlak (absolut) tidak bisa disangkal lagi terutama untuk orang yang beriman dan percaya kepada Tuhan..

    Jadi tidak bisa lagi Surat Al Maidah sebagai Firman Tuhan dikaji dengan ilmu Filsafat, karena sifatnya yang absolut tadi, dan itu adalah perintah Yang Maha Kuasa tidak bisa ditawar-tawar apalagi disalah tafsirkan, seperti halnya perintah sholat 5 waktu….
    Jika ingin menafsirkan, harus menurut aturan yang ada dalam agama Islam, misalnya dengan ijtihad dan siapa saja yang berhak melakukan ijtihad? tentunya orang-orang muslim yang memiliki pengetahuan banyak tentang Al Qur’an dan Hadist, ulama dan lain-lain sesuai aturan yang ada…

    Mudah-mudahan bermanfaat…

  195. wiwin adrianto says:

    klo bgitu sya mau keluar kerja krn pipinan perusahaan gua non muslim …gua takut jadi kafir….siapa mau ikut jejak gue…hayoooo siapa berani

  196. adresia says:

    Hp nya yang dipakai buat komen, buatan kafir, taulah basis produksiinya dimana, dibuat ma siapa? nyadar dong!!

    Temenann ma non muslim kafir, dipimpin kafir,dibantu kafir,
    Solusi damai cuma masuk surga/neraka nih, wakakaka

  197. Samsullatif says:

    Yang kenal karib habib Rizieq sang panglima siapa?? Coba bicara sambil minum kopi atau nge-teh bareng beliu.. dan tanya tentang sosok cak nun.. hehe e@alah ternyata habib sangat ta’dim sama beliau .. Iki arek2 cilik do ribut..

  198. Sprei Hotel says:

    Alhamdulliah, sesama muslim salung hormat-menghormati

  199. Van De Bost says:

    banyak sudah pemimpin non muslim dan sudah dari dahulu kenapa diributkan sekarang hahahaha ….
    damai lah indonesia jangan ribut … …..damailah jangan mau terpancing elit politik……yg perlu diingat bangsa ini juga bukan cuman 1 agama saja melawan penjajah …..

  200. onc says:

    Presiden,gubernur,bupati dst itu memang “pemimpin” bagi bawahan-bawahanya, siapa saja bawahanya?” Yaitu orang orang yg di gaji oleh rakyat melalui institusi yg di sebut negara.
    Jadi mereka memang “penimpin”tapi bukan bagi rakyat,karena bagi rakyat posisi mereka adalah pelayan yg setiap kurun waktu tertentu di gaji dg uang rkyat.bisa juga mereka di sebut pekerja negara yg di tugasi untuk mengurusi keperluan rakyat supaya kehidupan rakyat menjadi lebih baik.

  201. Nuredi Baso says:

    Menurut saya Gubernur itu adalah pemimpin di wilayah provinsi. Pemimpin memiliki kekuasaan dari rakyat untuk dipergunakan untuk kepentingan rakyat. Saya adalah orang Islam. Saya tidak akan memilih pemimpin yang bukan Islam. Titik. Tidak ada seorang pun yang dapat memaksa saya untuk memilih pemimpin saya sendiri. Begitu juga tidak seorang pun yang dapat melarang saya untuk mengatakan kepada saudara saya sesama Islam untuk tidak memilih pemimpin di luar Islam. Itu adalah syariat agama saya. Negara harus mengakui itu. Negara harus adil.

  202. Edi Yuda says:

    Cak Nun memang pinter ngotak-ngatik kalimat. Akan tetapi jelas bahwa Nasrani adalah Kafir. Mungkin Cak Nun belum pernah baca ayat ini.

    “Sesungguhnya telah KAFIRLAH orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam’.” (al-Maidah: 17, 72).

    Tuh Cak sudah jelaskan langsung dari Allah SWT bahwa Nasrani adalah Kafir. Kalau Kafir kenapa harus dipilih toh?

  203. Ndoro bei says:

    Ada kafir secara akidah (ghairu muslim) namun ada yg kafir dalam hal ibadah, contoh sholat yg ada unsur riya’nya).

  204. Petruk Kanthong Bolong says:

    Bismillah

    Matur nuwun tambahan ilmunya.

    Salam dari Jannatul Maiyah Sudimampir

  205. eko says:

    ketika orang mampu menerang kan yg baik kok masih ada orang yg slalu menghujat apa kah anda yg menghujat bisa memberi penjelasan melebih yg anda hujat kok anda suruh berguru lagi ke orang lain yg mungkin ngak dpat menerang kan seperti cak nun

  206. Mskr says:

    Ya intinya Indonesia bukan negara 1 agama yg mendominasi, Indonesia negara dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Berbeda keyakinan tetapi selama itu untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat menurut saya tidak masalah.
    Inilah yg membuat negara2 lain iri dengan perbedaan2 indonesia yg harusnya terjalin toleransi sebagaimana ada pada ideologi bangsa (Pancasila)

  207. miker says:

    Kafir…ko teriak kafir,mikir

  208. dimas teguh says:

    saya sangat sependapat dengan caknun, dan saya harap kepada saudara saudara saya yang sudah jauh lebih faham tentang syariat cobalah baca al,quran dengan utuh ‘jangan satu ayat saja,karena kalau kita baca seutuhnya,kita akan mendapatkan kebenaran seutuhnya,dan kita tidak akan sanggup untuk mencela org lain,

  209. ali says:

    …Ada Aqua..????

  210. rakyat jelata says:

    bagi sya, apa gunanYa pusing soal gubernur ato persiden..toh sya tau sebanyak apapun kalian berkoar-koar mengatas namakan kebaikan, gubernur inilah ato persident itulah,kenyataanya dari awal kemerdekaan hingga saat ini masih ada orang-orang yang tdk memiliki rumah..

  211. Hamba Tuhan says:

    Cak Nun menjelaskan secara keilmuan Hakikat walaupun dg bahasa yg sederhana, jadi tidak akan pernah nyambung jika dicerna dg keilmuan Syariat.

  212. anonimous says:

    ada beberapa hal yg masih berputar2 di dalam kepala saya soal masalah kasus Bpk. ahok.
    sebelumnya saya ingin katakan saya tidak memihak kepada siapapun untuk soal kasus penistaan agama.

    menurut saya pribadi kasus ahok berawal dari ketidaktahuan ahok untuk surat al-,maidah. memang hal itu sangat menyakitkan hati setiap muslim termasuk saya. tetapi, dengan menuntut ahok agar di hukum/di penjarakan juga bukan hal yg bisa dibenarkan menurut saya.

    mohon maaf. bukan bermaksud menggurui.
    saya yakin para alim ulama lebih tahu bagaimana tata cara menegur seorang pemimpin (dalam hal ini pejabat negara) yg melakukan kesalahan. tetapi sejauh yg saya tau, saya tidak pernah mendapatkan adanya berita ulama yg memberikan nasihat langsung ke ahok, dan mengurus masalah itu dengan musyawarah (intern). untuk menghindari fitnah2 yg datang di kemudian hari.
    tetapi yg terjadi banyak seruan berdemonstrasi untuk menghukum ahok. bukankah pak ahok sudah meminta maaf dan menyadari kesalahannya?

    banyak yg beralasan berdemo hanya untuk membela AlQuran. tapi dilapangan saya melihat banyak yg menyuarakan untuk tidak memilih pemimpin kafir bahkan hingga rencana melakukan tindakan makar.
    yg saya tau. jauh sebelum kasus ahok. mungkin sekitar th,2014 pada awal ahok menjabat, banyak yg berdemonstrasi untuk menurunkan ahok karna tidak seiman.
    apakah kasus penistaan skrg ini akan dijadikan ajang kelanjutan demo anti pemimpin kafir sebelumnya?

    di AlQuran memang di jelaskan untuk tidak memilih pemimpin kafir. tapi dalam konteks demokrasi semua orang yg memiliki kemampuan boleh mengajukan diri sebagai pemimpin atau pejabat negara?
    bagaimana dengan cita-cita “ingin menjadi presiden” dan memajukan negara yg keluar dari anak2 bangsa yg berprestasi yg berasal dari non muslim?

    saya teringat kisah wafatnya khalifah utsman bin affan ra, sejauh yg saya tau, beliau di fitnah dan dibunuh oleh orang2 seiman yg hanya sedikit ilmu keislaman nya.
    terlepas dari ahok yg non muslim, apakah salah jika saya berpendapat, untuk masalah itu biar alim ulama yg menanganinya, mereka punya kemampuan untuk itu, bukan malah mengajak orang banyak untuk menuntut dan berdemo. (yg sebelumnya mungkin islamnya hanya di ktp).

    dari saya yg menyadari banyak kekurangan ilmu.

  213. Rizky says:

    Ya trus negara ini berlandaskan apa???
    Klw c Ahok tidak boleh menjadi “gubernur”
    Diluar konteks pemimpin atau bukan (masih diributkan) karena dia beragama Kristen berkulit putih,bermata sipit…dimana Pancasila kita letakkan??? Muv sya berbicara sbgai warga negara bukan agama yg sya bwa..kita mempunyai hak yg sma sebagai warga negara karena memang sdah diatur dalam undang-undang..klw memang ini bnar terjadi jelas yg menolak Ahok tidak mengakui Pancasila di negri ini..
    Muv tlong diperbaiki klw saya salah.. mnurut saya konteksnya yg terpenting adalah 2 hal yg harus kita perhatikan..
    1. kita sedang mencari “petugas” atau “pemimpin”??? Lalu klw sdah dipastikan benar petugas atau pemimpinya. kita masuk dalam hal yg ke 2 yaitu
    2.Petugas/pemimpin suatu NEGARA
    ATAU
    Petugas/pemimpin AGAMA???

  214. orakalap says:

    udahudah gausah ribut,,,saya aja yang jadi gubernur,,, orang tinggal ngucap syahadat mahir baca kitab sama rajin sholat,, gitu kan yang kamu mau ?!!!??? gitu aja kok sewotttt sewotttt cekakakkkkkkkk

  215. ahmad firdaus says:

    salam rahayu kagem para sepuh, pinisepuh, sepuh utawi nem ingkang mboten kulo wiji jii, sepindah dipunsuwuni sawab pendonga wilujeng, pingkalih mangga kawula aturaken pinalenggahan ampun sami padudon mring sesami….paling enak monggo kawwula aturi ngopi lan macit sakwaosipun……sruput sruput, eling marang purwapawitan mangertosing ngakhir…..mangga sami saling asah asih lan asuh mring sesami. mugi Gusti Allah ingkang Maha Agung paring wilujeng mboten wonten alangan pambeka goda rencana satunggal punapa….dateng kawula lan panjenengan sedoyo….nuwun

  216. basit says:

    Saya setuju sekali sama pendapat anonimos..
    Kita punya hukum yg nanti bakal memutuskan ahok bersalah apa tidak.
    Buat yg tidak percaya hukum negara,kita pun punya lembaga(MUI)majlis ulama indonesia.yg nanti bakal ikut memutuskan sesuai dngan syariat islam..kita percayakan kepada mereka yg memang ahli di bidangnya..ini kenapa rakyat yg jadi gaduh.smua merasa benar..merasa benar tntang pendapatnya..merasa benar tentang pilihannya.blm tentu yg anda fikir itu benar itu benar dan blum tentu yg anda fikir salah itu salah..ini udah akhir jaman.bnyak fitnah di mana2..

  217. Mamang Wega says:

    asslm’alaikum…
    mohon maaf buat semuanya…
    tambah gk karuan semua.
    Kalian sudah terpancing oleh konspirasi politik Media yg sgt merugikan.
    sekeras apapun kalian menyangkal tetep gk da gunanya. Manusia hanya bisa berencana semua atas kehendaknya…
    berkaitan dengan ucapan si Ahok.. menurut pribadi saya tu hal yg itu sgt tidak benar. tp menurut si Ahok tentunya bisa benar karena dia bukan orang Islam. selamanya sebelum dia bertobat menjadi muslim takakan mungkin dia percaya dg Al-Qur’an, seperti halnya kita(muslim) tak mungkin menganut ajaran Non muslim dan yg lainya.
    Kenapa kita tak kaji juga bgaimana para ulama2 menistakan ajaran non muslim. pasti kalian merasa bangga mendengar ajaran non muslin dihina dicemooh oleh pata ulama2(yg mencemoohnya).
    kalian tertipu dg konsppirasi dunia yg ingin memecah belah Aqidah Islam… bahkan si Ahok jg menjadi korbanya (dlm kata lain terkorbankan karena tak tersengaja). dan bagi yg percaya dg ucapan di Ahok berarti orang bodoh yg menjadi korban kebodohanya sendiri. jika mereka masih meng-Imani Al-Qur’an tentunya mereka tau harus percaya pada siapa (Ahok apa Al-Qur’an)
    sedangkan berkaitan dg PILAKADA DKI ucapan Ahok adalah satu trik politik yg merupakan kesalahan besar yg sangat disayangkan. namun membuat senjata ampuh bagi konspirasi Pemecah Aqidah Islam di Indonesia.
    disini Saya tidak berani menyalahkan siapa2 namun perlu diperhatikan bersama sampai dimana pertanggungjawaban pemetintah atas tuntutan Para Pembela Al-Qur’an.
    saya bukan orang jakarta saya jg tidak peduli jakarta dipimpin Ahok apa Anis.
    tp saya sgat miris baca suara Media terlebih di Dunia Maya persatuan Aqidah Islam terpecah belah.
    “SADAR LAH WAHAI UMAT MUHAMMAD” mencaci orang itu sama saja meracuni hati diri sendiri. apalagi sampai memfitnah seumur hidup belum tentu termaafkan meskipun kita sidah menariknya(mengklarifikasinya)

  218. gaplek says:

    tibak e sesat kabeh…..
    ihdinasshirathal mustaqim….

  219. gibran says:

    Alhamdulillah, otak Cak nun lumayan bagus sehingga berfikirnya begitu liar mengenai aqidah, filsafat hanyalah satu cabang disiplin ilmu itu mengkaji sesuatu secara mendasar.
    Sehingga pola fikir yang seperti ini bisa membolak balikan suku kata, makna bahkan kalimat menjadi suatu bentuk antonim dari maksud yang sebenarnya.
    Istilah kafir tidak secara monoton tetap bermakna ingkar terhadap segala sesuatu pada situasi tertentu, begitupun dengan dzalim tidak secara monoton bermakna aniaya pada segala subjek saat situasi tententu.
    Tidak bisa benda mati di katakan dzalim, dan tidak bisa islam di katakan kafir dalam urusan aqidah yang sesuai syariat tetapi bisa di katakan kafir pada persoalan lain yang bukan permasalahan aqidah dan pada situasi tertentu.
    Gubernur tidak bisa di katakan pembantu dan pembantu tidak bisa di katakan guberbur.
    Sekalipun secara kinerja keduanya hampir sama, pembantu tidak memiliki wewenang untuk membangun rumah baru untuk majikannya sedangkan gubernur memiliki wewenang untuk mengembangkan kota bagi rakyatnya.
    Perbedaan status dan situasi secara umum akan melahirkan bentuk nilai rasa yang berbeda, rakyak akan mengajukan permintaan dan permohonan untuk gubernur dan sebaliknya gubernur akan menetapkan dan memerintah untuk rakyatnya sedangkan pembantu akan meminta dan memohon kepada majikannya tetapi majikan akan memerintah untuk pembantunya.

    Jadi kata muslim adalah julukan bagi umat islam yang patuh dan berserah hanya kepada Allah bukan berserah kepada Iblis.
    Sebuah penghinaan jika orang yang berserah kepada Iblis di katakan Muslimnya Iblis.

    Undzur ma qila wa la tandzur man qola, perhatikanlah apa yang di bicarakan bukan memperhatikan siapa yang berbicara.
    Jangan karena berdasakan suka dan cinta kalian lupa mencerna apa yang sedang di bicarakan, begitupun sebalilnya.
    Tak selamanya tokoh intelek itu berkata benar dan tak sepenuhnya penjahat berbicara salah.

    Siapapun dan apapun yang menghimpun kelompok atau kumpula tertentu dialah pemimpin tetapi tidak semua yang mewakili itu adalah pemimpin.
    Tempatkan kata pada makna dan maksud yang tepat pada situasi yang tepat dan kepada orang yang tepat untuk tujuan yang tepat, jangan memanipulasi kata berbagai ketimpangan logika yang sebenarnya tidak tepat.

  220. fatim says:

    Simpelnya sih gini mungkin ya, kita kn manusia tuh, yg kata Alloh kita semua ini dtunjuk sbgai pemimpin, minimal utk dri sendiri, dan kelak akn dipertanyakan soal kpemimpinan kita…
    “Dipimpin oleh org islam” klo kita orang dan kita islam, ngpain repot?
    Haha
    Kata ‘pemimpin’ kn klo didalami ga cuma sbatas jabatan dipemerintah.. tp apa2 yg kita lakukan (cara bergaul kita) yg mempengaruhi pmbentukan karakter kita “sesuatu itu” (atau proses) jga mnurut saya sih bisa diartikan pemimpin kita, yg adanya dalm dri kita, klo sesuai ajaran islam dan mencontoh akhlaq rosul berarti kita sudah dipimpin islam, klo manutnya sama perilaku setan ya pmimpin kita se…taaan…

    Dlm al maidah 51 mmang ga boleh memilih pmimpin yahudi/nasrani, tp ayat lain kn mnegaskan, kalauu mereka (singkatnya) menghalangi kita untuk beribadah, yaaa jngan dpilih laah, atau jgn berteman lah..
    Satu ayat dlm al qur’an kn apalgi satu kalimat saja tidak bisa jdi sebuah hukum, harus ada ayat lain untuk keseimbangan, bisa jadi diayat lain ada sebab2 mengapa dibolehkan/dilarangnya sesuatu hal…

    Ibarat nanya alamat, “bu numpang nanya, rumah jenk fulani dimna ya?” Tanya saya, “oh kesana” tunjuk si ibu ke slah satu jalan, dan diujung jlan berjajar pluhan rumah.. kan lucu…

    Klo sya boleh ikut berpndapat siih kira2 bgtu..

  221. rozak says:

    dia lebih tahu dari apa yg kita tahu.. cara berfikir kita bukan seperti cara berfikir beliau. ulama sekaliber cak nun lbh tau langkah yg hrs diambil…
    mari berkaca pada diri masing2 seberapa jauh ilmu agama kita.
    siapkan bekal ilmu dan senjata dan temui cak nun untuk ajak debat agama.. klo ternyata anda menang berarti ilmu anda udah melebihi ilmu cak nun…

  222. yada says:

    pemimpin harus angka satu sodara….
    dua tiga dan seterusnya sebagai pembantu peran angka satu untuk menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi. annisa ayat 1. Masalah bukan d iman kafir. Al Imron 19.
    Menangis untuk sndiri 1000 kali. untuk org lain cukup sekali.

  223. bgmoeh says:

    para ahli tafsir udah menafsirkan. kenapa ketika tafsirnya tidak sesuai dg pemahaman umat islam kebanyakan, justeru ahli tafsir yg dicap keliru dalam menafsirkan?
    jadi, yg harus dipercaya para ahli tafsir atau umat kebanyakan?

  224. dikirasafa says:

    simpelnya mikir gini semua nya.Alloh itu Maha Berkehendak..kl khendak Alloh sudah sepeeti apa yang terjadi skg.qita2 bisa apa..????

  225. Idan says:

    Mohn maap saudaraku, saudara seagama,sebngsa dan setnh air,kta semua pd hkktnya sama mhlk Allah,olh krn itu kta semua brsaudara.sepngatahuan saya Rukun Islam yg pertama adlh syahadat,bukan mengucap dua kalimh syahadat,sudhkh kta syahdt???.tnyalh pd diri masng2,buat saudaraku yg mengaku Muslim tolng beritahu saya kalau ada ayat,hadis atau pun kaol ulama yg menybtkn rukun Islam yg prtm adlh mngucpkn dua kalimh syahdt,syahdt itu bersaksi,bersaksi bukn dg perkataan,berkata adlh pengakuan,bersaksi dulu baru ngaku,yaa Allah muslimah aku??

  226. Ap'al Allah says:

    Mohn maap saudaraku, saudara seagama,sebngsa dan setnh air,kta semua pd hkktnya sama mhlk Allah,olh krn itu kta semua brsaudara.sepngatahuan saya Rukun Islam yg pertama adlh syahadat,bukan mengucap dua kalimh syahadat,sudhkh kta syahdt???.tnyalh pd diri masng2,buat saudaraku yg mengaku Muslim tolng beritahu saya kalau ada ayat,hadis atau pun kaol ulama yg menybtkn rukun Islam yg prtm adlh mngucpkn dua kalimh syahdt,syahdt itu bersaksi,bersaksi bukn dg perkataan,berkata adlh pengakuan,bersaksi dulu baru ngaku,yaa Allah muslimah aku??

  227. akhmad fauzi says:

    apa yang katakan rosul kita jalankan apa yang diperintahkan Allah kita kerjakan

  228. Ahmad Khoirul Latif says:

    Yang menulis lebih mengetahui apa2 maksud yang du tulisnya.

    Wallahu a’lam.

  229. Umat Islam telah terperosok ke dalam sistem kehidupan berasaskan paham sekularisme.
    https://bogotabb.blogspot.co.id/

  230. Tokek says:

    Wes jarno ae cak..sg rak paham lah golek pahame dewe-dewe….mungkin otak mereka mungkin blm di upgred cak..myngkinloh cak…iki ws th 2018..sehat selalu cak lah iso momong indobesia kampung halamanku..

  231. Rasyid says:

    Kalau masalah ayat al maidah, aku angkat tangan dee ,,, kurang bisa tafsirsoal perpolitikan …

  232. Aulia says:

    Gubernur, bagi pria asal Jombang ini, bukanlah pemimpin tapi petugas

    Sepakat nih Cak Nun 🙂

Leave a Reply to Taman Keikhlasan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *