Sikap Terbuka Antarkan Muslim Amerika Raih Simpati Publik
Komunitas Muslim AS menyadari pentingnya menyebarluaskan pengetahuan tentang wajah Islam yang benar kepada para tetangga yang notabene non-Muslim.
Sikap terbuka merupakan salah satu kunci keberhasilan komunitas Muslim Amerika Serikat dalam meraih simpati publik. Hal itu diungkapkan anggota Komunitas Muslim AS, Jaye Starr, pada saat mengisi kuliah umum di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Selasa.
Ia mengatakan selama ini muncul anggapan bahwa Muslim di AS cenderung dibenci dan diperlakukan secara diskriminatif. “Namun, faktanya itu hanya dialami sebagian kecil Muslim, sedangkan komunitas kami terus tumbuh dan semakin terintegrasi dengan masyarakat AS,” kata Jaye Starr seperti dikutip dari Nu.or.id, Kamis (01/05).
Menurutnya, pascapersitiwa 11 September 2001 banyak warga Amerika Serikat begitu ingin tahu tentang Islam yang sesungguhnya.
“Pascaperistiwa 11 September 2001, banyak warga AS yang bertanya-tanya apakah benar ada agama yang melegalkan pembunuhan dan penghancuran seperti itu,” kata Jaye Starr.
Namun, sumber yang ada justru sangat terbatas. Kalau pun ada isinya cenderung memojokkan Islam. Karenanya, hal itu diakuinya sebagai salah satu permasalahan yang dihadapi.
Sehingga, komunitas Muslim AS menyadari pentingnya menyebarluaskan pengetahuan tentang wajah Islam yang benar kepada para tetangga yang notabene non-Muslim.
Komunitas Muslim AS kemudian mulai aktif menjalin keterbukaan dan membina hubungan yang lebih erat dengan komunitas keagamaan lain di AS, sehingga dapat menepis stigma negatif terhadap mereka dan mampu meraih simpati dari kebanyakan warga negara tersebut.
Menurut Jaye, saat ini, terdapat sekitar 6-7 juta warga Muslim yang hidup di AS dengan jumlah masjid sebanyak 2.100 buah yang tersebar di seluruh AS.
“Bahkan di Kota Chicago dan California terdapat Islamic Center yang memberikan pendidikan Islam kepada para muallaf,” katanya.
Sumber: Nu.or.id.
mesjid berdiri karena adanya umat islam,umat islam ada sejak masa manusia itu ada dari keturunan adam,jika lihat mesjidnya megah,itu karena umat islamnya pada sanggup berinfak,tapi bagaimana berinfak jika harta nya dari hasil korupsi?ngak yakin,beberapa kasus yang dibuka sempat mencengangkan,
kita lihat muslim amerika membangun mesjidnya menjadi megah,inginkah indonesia seperti mereka?bagaimana masyarakat sekitarnya melarat?berarti sama dengan menghidupkan bara api dinegri sendiri bencana banjir,kekeringan,tanah longsor,gunung meletus dan kejadian lainnya cukup membawa umat islam berfikir kemana manusia dan korban-korban tersebut diarah kegedung megah atau keilmu ke tauhid atau ngumpul-ngumpul?disuatu tempat?tanpa mandiri?