Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 20 June 2019

Sikap Biksu Wirathu Terhadap Umat Islam Dikritik Biksu Uttara


Islamindonesia.id-Sikap Biksu Wirathu Terhadap Umat Islam Dikritik Biksu Uttara

Kepala Biara di Pusat Misionaris Buddha Eropa Myanmar melayangkan kritik terhadap Ashin Wirathu, biksu yang populer menerbarkan ujaran kebencian terhadap umat Islam.  Menurut Uttara, pernyataan Wirathu soal umat Islam tidak pantas dikemukakan oleh pemuka agama. 

“Itu bukan kata-kata yang patut keluar dari mulut seorang biksu,” kata Uttara.

Dalam khotbah-khotbahnya, Wirathu sering menyisipkan pesan-pesan yang mencerminkan kebencian dan permusuhan terhadap umat Islam, terutama kaum Rohingnya. Di Kota Kalaw pada Oktober 2013, misalnya, ia berkhutbah di depan para pengikutnya tentang umat Islam yang setiap hari telah meneror warga Budhha. 

“Mereka menyerang para perempuan dan memperkosanya,” kata Wirathu. “Mulai hari ini, apakah kita perlu melindungi agama kita?”

Wirathu pernah mendekam dalam penjara pada 2003. Ia diseret ke balik jeruji dua tahun setelah membentuk dan memimpin gerakan antimuslim “969”.

Majalan Time edisi 1 Juli 2013 memasang potretnya di sampul depan  dengan judul “Wajah Teror Buddha?”. Kepada media Australia, SBS News, pada Oktober 2013, Wirathu mengibaratkan muslim seperti ular berbisa. “Anda tidak bisa meremahkan ular berbisa walaupun hanya satu ekor. Itu sangat berbahaya. Kaum muslim ya seperti itu,” katanya. 

Pada 5 April lalu, Wirathu kembali berkhotbah di depan massa yang sedang berunjuk rasa di Kawasan perbukitan Myeik, kota paling selatan Mnyamar. Mereka menolak amandemen pasal 59 huruf f konstitusi yang melarang orang Myanmar menikah dengan orang asing menjadi presiden- pasal yang selama ini menjegal langkah Aung San Suu Kyi memimpin negara itu.

Wirathu menuduh pemerintah Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar, menjegal upaya militer melindungi negara berpenduduk mayoritas penganut Buddha itu dari serangan kaum muslim. Di kesempatan lain, Wirathu pernah mengatakan, “Muslim hanya berprilaku baik saat mereka lemah. Ketika kuat, mereka seperti srigala, yang apabila bergabung dalam kumpulan besar bakal memburu hewan lain.”

Meski Uttara mengecam sikap wirathu, namun suara biksu dari Pusat Misionaris Budha Eropa ini tenggelam di tengah ketersohoran khutbah-khutbah anti-Islam Wirathu. Pada 28 Mei, Wirathu kembali berhadapan dengan ancaman hukuman penjara dengan tuduhan mengobarkan kebencian dan penghinaan terhadap pemerintah.[]

YS/IslamIndonesia/ Berita ini disadur dari artikel “Khotbah Hasutan dari Atas Bukit”, Majalah Tempo, 17-23 Juni 2019. Foto: Al Jazeera

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *