Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 08 January 2015

Serangan Teror di Jantung Paris


Penembakan di Paris.

Setidaknya  12 orang meninggal dalam insiden penembakan di kantor majalah mingguan Charlie Hebdo, Paris, Perancis, Rabu kemarin.

Penyerangan dilakukan oleh dua orang bertopeng yang membawa AK-47. Mereka memasuki kantor saat jadwal rapat harian redaksi. Di jalan raya, saat hendak kabur, komplotan ini berhadapan dengan dua polisi lainnya, yang akhirnya juga terbunuh.

Sebagaimana dilansir BBC, para penyerang sempat adu tembak dengan polisi di jalan raya sebelum akhirnya berhasil melarikan diri. Sesampainya di Rue de Meaux di utara Paris, mereka meninggalkan mobil dan membajak mobil lain.

Di antara yang meninggal dalam insiden ini adalah redaktur Charlie Hebdo; Stephane Charbonnier, kartunis; George Wolinski dan Jean Cabut, dan ekonom Prancis; Bernard Maris.Sang redaktur, Stephane Charbonnier sudah mendapat ancaman kematian Minggu lalu.

Menurut saksi mata, para penyerang mengatakan “Balaskan dendam Muhammad!” dan meneriakkan “Allahu Akbar!”.

Majalah satir Charlie Hebdoini memang dikenal kontroversial dengan kartun-kartun sindirannya. Twit terakhir dari akun Charlie Hebdo sebelum diserang menunjukan karikatur pimpinan ISIS di Irak, Abu Bakar Albaghdadi.

Media massa Perancis menyatakan bahwa teror ini adalah yang terbesar sejak 40 tahun terakhir. Presiden Perancis, Francois Hollande, mengatakan rakyatnya dibunuh dengan cara pengecut. “Negeri ini terancam karena kita adalah negara bebas, “ tambahnya.

Menyusul serangan pada kantor majalah Charlie Hebdo, pihak kepolisian merilis identitas 3 pelaku. Salah satu yang termuda, Hamyd Mourad (18), disebut menyerahkan diri di kota Charleville-Mezieres, sekitar 2 mil dari Paris. Hamyd dikabarkan mau bekerja sama dengan polisi. Sementara dua pelaku lagi, adalah kakak beradik, Said Kouachi dan Cherif Kouachi masing-masing diatas 30 tahun.

Kouachi terindikasi sebagai anggota Al-Qaeda di Paris. Pada 2008 lalu, Kouachi bersama enam orang lain mendekam tiga tahun di penjara, setelah diketahui mengirim lusinan sukarelawan untuk bergabung dengan Abu Musab Al-Zarqawi, pimpinan Al-Qaeda di Irak.

(Muahmmad/berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *