Puluhan Pakar Al Qur’an Dunia Kumpul di Ciputat
Mereka ingin Alquran bisa dibumikan di tengah masyarakat yang plural
Delapan puluh tujuh pakar Al Qur’an dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat sejak Sabtu pagi (15/2) hingga Minggu besok (16/2). Mereka akan menjadi pembicara utama dalam 9 panel yang merupakan bagian dari kegiatan Konfrensi Internasional bertajuk: Grounding the Qur’an, Toward Transformative Qur’anic Studies.
Kegiatan yang diinsiasi oleh Pusat Studi Al Qur’an pimpinan Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA., dan bekerjasama dengan UIN Syarif Hidayatullah tersebut memiliki tujuan jangka pangjang yakni membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an di tengah masyarakat plural. Untuk mewujudkan itu, secara khusus PSQ sendiri telah memiliki program dengan sasaran anak hingga deaasa baik non formal hingga pasca sarjana dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan pengembangan kajian dan publikasi Al Qur’an.
Dalam kata sambutannya, Quraish Shihab menyatakan ada dua dasar pokok dari upaya tersebut yakni Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan. Karena itu upaya-upaya membumikan Al Qur’an harus berangkat dari semangat berdiskusi dan saling membagi kebaikan. “Jika itu diterapkan maka saya yakin Al Qur’an akan berhasil dibumikan di tengah masyarakat dunia,”ungkap mantan Menteri Agama RI tersebut.
Semangat berbagi dan berdiskusi merupakan bentuk penghormatan terhadap hak untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing. “ Kendati tidak harus satu pendapat, namun suatu pendapat yang bertanggungjawab tentunya harus dihormati,” ujarnya.
Selain pakar-pakar Al Qur’an Indonesia seperti Prof. Nasaruddin Umar, TGH. Dr. Muhammad Zainul Majdi, MA., dan Prof. Dr. Andi, konfrensi internasional ini juga akan menghadirkan pakar-pakar Al Qur’an dari mancanegara, diantaranya Shaikh Saleh bin Mohamed bin Taleb (Imam dan Khatib Masjidilharam )dari Saudi Arabia, Mulla Husaini Kauhsari (Direktur Islamic Cultural Center) dari Iran, Prof. Dr. Abdel Fudail El Qusy (Universitas Al Azhar) dari Mesir, Prof. Em. Anthony H. Johns (ANU Canberra) dari Australia, Dr. Hannan Hasan, MA (Majelis Agama Islam Singapura) dan Dr. Mustofa Abdullah (Universitas Malaya).
Sumber: Islam Indonesia
Leave a Reply