Satu Islam Untuk Semua

Monday, 17 November 2014

Pesantren di Banyuwangi Menapak Jalan Digital


Dunia digital.

Dunia pesantren di Banyuwangi segera menapak jalan digital, kata seorang pejabat senior daerah, sebuah terobosan yang memperlebar cakrawala pendidikan kaum santri.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis, mengungkap aneka langkah pemerintah daerah menghadirkan fasilitas informasi teknologi, utamanya koneksi Wi-Fi, di lingkungan pesantren. Dia bilang terobosan itu bagian dari langkah besar pemerintah daerah memanfaatkan teknologi informasi.

“Yang sedang kami persiapkan adalah digitalisasi kitab-kitab induk seperti Ihya Ulumuddin karya Imam Ghozali,” kata Azwar.

Rencananya semua kitab yang mengajarkan ajaran yang ramah, toleran, damai, dan mencerahkan bakal masuk dalam program digitalisasi, katanya.“Jadi kitab-kitab yang tebal itu cukup bisa dibaca di gadget. Biar belajarnya juga lebih enak dan bisa di mana saja. Kami ingin SDM santri bisa unggul dan mengikuti perkembangan teknologi. Jadi jangan lagi santri dianggap gagap teknologi.”

Selain itu, dia bercerita tentang langkah pemerintah daerah menggelar pendidikan melek teknologi infomasi di lingkungan pesantren.

Pelatihan termasuk dalam soal bisnis online, katanya.

e-Banyuwangi

Menurut Azwar, digitalisasi di lingkungan pesantren itu bagian dari rencana besar pemerintah daerah memaksimalkan manfaat teknologi informasi. Menggandeng PT Telkom, pemerintah daerah kini menebar 1.400 akses Wi-Fi di berbagai ruang publik, seperti taman, tempat ibadah, rumah sakit, puskesmas, sekolah dan perpustakaan daerah.

“Meski kami berada di ujung timur Jawa, tapi kami tak mau kalah dalam literasi digital,” katanya.

Sejak awal tahun, rata-rata pengakses wi-fi di Banyuwangi mencapai sekitar 170.000 per bulan, meningkat 75% dibanding tahun lalu yang rata-rata 97.000 pengakses per bulan, kata Azwar.

Menurut Azwar, internet sudah menjadi kebutuhan utama bagi pemerintah daerah, bukan lagi sekadar gaya. Apalagi, pemerintah pusat telah memutuskan ada moratorium rekrutmen pegawai negeri sipil, padahal di sisi lain jumlah PNS yang pensiun tiap tahun semakin besar. “Di Banyuwangi, tiap tahun sekitar 800 PNS pensiun. Nah, ini harus diimbangi dengan pelayanan berbasis teknologi informasi agar tidak kewalahan dalam melayani masyarakat,” katanya.

Bagi Banyuwangi, lanjut mantan anggota DPR itu, infrastruktur tidak hanya jalan, jembatan, pelabuhan, jalur kereta api, dan bandara; tapi juga infrastruktur teknologi informasi. Anas mencontohkan aplikasi teknologi informasi dalam layanan public di Banyuwangi.

Di bidang ekonomi, misalnya, pemerintah memanfaatkan SMS Gateway dan instrumen teknologi informasi lainnya untuk dunia usaha. Hasilnya? Investasi meningkat. Perizinan usaha naik dari 363 usaha pada 2012 menjadi 5.490 usaha pada 2013, alias melonjak 1.412 persen.

“Itu yang membuat realisasi investasi kami naik lebih dari 170 persen dari Rp 1,19 triliun pada 2012 menjadi Rp 3,24 triliun pada 2013,” jelasnya. Selain itu, ada penerapan Indipreneur klinik UMKM secara online dan komunitas pemuda wirausaha baru untuk meningkatkan dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah.

Adapun di bidang wisata, promosi dilakukan dengan pembuatan sistem operasi berbasis Android. “Dana promosi wisata kami sangat minim, karena itu kami optimalkan internet. Hasilnya tingkat kunjungan wisatawan naik 100% untuk turis asing, dan ada kenaikan sekitar 35 persen untuk turis lokal,” kata alumnus “Transformation Leadership Program” di Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat.

Dengan teknologi informasi, Banyuwangi juga mendorong transparansi APBD. Kini, Badan Pemeriksa Keuangan bisa mengaudit keuangan daerah secara real time. Akses APBD juga dibuka ke publik, sehingga ada pengawasan yang transparan. Dalam dua tahun terakhir, laporan keuangan Banyuwangi mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) murni dari BPK dua tahun berturut-turut. Ini lonjakan pesat setelah laporan keuangan daerah dapat opini disclaimer.

(Wahyu/berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *