Perusahaan Belanda Akan Rugi Besar Akibat “Kampanye Anti-islam”
Agama adalah garis merah yang tidak akan diizinkan bagi siapa pun untuk menyeberanginya.
Akibat kampanye Anti-Islam yang dilakukan seorang politisi sayap kanan Belanda, dan memicu kemarahan pemerintah Arab Saudi—yang kemudian mengeluarkan sanksi pada Belanda, mengakibatkan perusahaan-perusahaan di negeri Kincir Angin itu dikabarkan akan rugi besar. Demikian dikatakan salah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri seperti dilansir situs Arabnews.com pada Rabu (21/05).
“Agama adalah garis merah yang tidak akan diizinkan bagi siapa pun untuk menyeberanginya,” kata sumber itu.
Ia juga menambahkan bahwa tindakan Riyadh yang memberi sanksi tegas pada Belanda bertujuan untuk mengakhiri perilaku yang tidak bertanggung jawab tersebut.
“Arab Saudi adalah negara terkemuka di dunia Islam. Muslim di Belanda dan bagian lain dari dunia telah mendukung tindakan Kerajaan,” kata sumber itu dan berharap Belanda akan mengeluarkan undang-undang untuk memerangi penyalahgunaan agama.
Peristiwa ini bermula saat sekitar empat bulan lalu, anggota parlemen Belanda, Geert Wilders mencetak dan menyebarluaskan stiker berisi penghinaan terhadap bendera Saudi dan Islam. Wilders telah mengganti syahadat pada bendera Saudi dengan kalimat menyerang Islam dan Nabi Muhammad Saw.
Akibat tindakan itu, pemerintah Saudi kemudian mengeluarkan sanksi pada Belanda, di antaranya melarang perusahaan-perusahaan Belanda mengambil bagian dalam proyek-proyek masa depan di Inggris, secara langsung dan melalui subkontrak.
Larangan juga secara otomatis akan mengurangi seminimal mungkin jumlah visa, dan berlaku untuk delegasi perdagangan antara kedua negara.
“Bagi perusahaan-perusahaan Belanda dan investor yang bukan bagian dari proyek-proyek vital di Inggris,” kata anggota dewan Saudi, Chambers.
Pemerintah Belanda dilaporkan tidak bertanggungjawab atas tindakan yang telah dilakukan Wilders, sebab pemerintah Belanda menilai, tindakaan menghasut bukan bagian, atau perwakilan pemerintah Belanda.
Alhasil, Kerajaan Saudi pun memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Belanda karena gagal mengambil tindakan terhadap Wilders—di mana keputusan ini telah didukung para ekspatriat.
“Saya memberikan dukungan sepenuh hati kepada pemerintah Saudi untuk mengambil keputusan yang cepat dan tegas untuk mengakhiri kebencian anti-Islam yang berasal dari Belanda,” kata Yousuf Al-Kuwailet, seorang intelektual Muslim dan kolumnis Saudi. [LS]
Sumber: Arabnews.
Leave a Reply