Pengamat Tuding ISIS Didukung Amerika Serikat

Dosen Pemikiran Islam Islamic College for Advanced Studies (ICAS) Universitas Paramadina, Haidar Bagir, mengatakan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) begitu cepat menguasai wilayah Irak karena didukung oleh negara kaya. “Di balik ISIS ada Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Qatar,” kata Direktur Penerbit Mizan itu ketika dihubungi Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014. (baca juga : Menteri Agama: Muslim Indonesia Jangan Ikut ISIS)
Haidar mengatakan ketiga negara tersebut menjadi penyokong dana ISIS karena tidak menyukai pemimpin Suriah, Bashar al-Assad. “Suriah tidak mau masuk ke dalam orbit mereka,” kata Haidar. “Suriah juga mendukung perjuangan Palestina.” (baca juga : ISIS Bisa Berkembang Pesat di Indonesia)
Dengan dana yang melimpah, Haidar menyatakan, cukup mudah bagi ISIS untuk mendapatkan senjata dan merekrut tentara bayaran. Padahal, mereka tak berafiliasi dengan ISIS. “Dalam video, ISIS juga mengajak orang-orang bekerja di negara mereka dengan gaji besar,” ujar Haidar. (baca juga : BNPT: ISIS Termasuk Kelompok Teroris)
ISIS telah meluluhlantakkan wilayah barat dan timur Irak sejak awal 2014. Aksi militan ISIS dinilai telah menghancurkan pusat peninggalan budaya Irak. Kamis lalu, 24 Juli 2014, ISIS menghancurkan tempat suci umat Islam dan Kristen, makam Nabi Yunus, di Kota Mosul.
Leave a Reply