Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 14 May 2014

PBNU Sesalkan Campurtangan Asing dalam Penanganan Boko Haram


foto:nu.or.id

Ikut sertanya negara lain hanya akan memperkeruh situasi di Nigeria


PEMERINTAH Nigeria sebaiknya bisa menyelesaikan secara bijak masalah kekerasan, penculikan, perusakan, bahkan pembantaian, oleh Boko Haram, kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam, di negara tersebut. Demikian permohonan pengurus Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jendral-nya, Adnan Anwar pada Selasa (13/5).

“Mestinya pemerintah Nigeria dapat memecahkan semua persoalan itu secara mandiri, tidak melibatkan negara lain. Sebab pihak asing sering malah memperkeruh suasana,” ujarnya.

Secara pribadi, Adnan menyayangkan keputusan pemerintah Nigeria yang meminta bantuan Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk menangani kasus itu.Selain pengerahan kekuatan militer, pemerintah Nigeria  pun  menjalankan jalur proaktif yang melibatkan tokoh-tokoh lokal sehingga aksi terorisme dapat tertanggulangi.

Dalam kesempatan itu, PBNU menolak penyematan predikat “mujahidin” kepada teroris Boko Haram. Alih-alih melihat aksi mereka sebagai sesuatu yang islami, PBNU justru menilai, praktik seperti penculikan dan penyanderaan anak-anak di bawah umur oleh kelompok anti-pendidikan Barat itu merupakan suatu kebiadaban

“Bernegosiasilah dengan instrumen perundingan lain, bukan dengan kekerasan. Cara-cara seperti itu hanya akan menimbulkan kecaman dari dunia internasional,” kata Adnan.

Adnan menegaskan, sesungguhnya Islam telah mengajarkan manusia untuk senantiasa menjunjung tinggi kehidupan. “Menginjak rumput saja tidak boleh (kalau tidak terpaksa) apalagi mengepung sekolah, merusak fasilitas sipil, dan membunuh ulama-ulama di sana,” kecamnya.

Untuk pemerintah Indonesia, PBNU berharap  mereka bisa melakukan bantuan sebatas imbauan seperlunya dan tidak terlalu ikut campur dalam persoalan negara tersebut.

 

Sumber: NU Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *