Pasca Tragedi, Warga Mekkah Tunjukkan Pengorbanan, Solidaritas

Setiap jelang musim haji, otoritas kesehatan Makkah mengorkestrasi penambahan stok darah di semua rumah sakit untuk menghadapi apa yang kerap mereka gambarkan sebagai segala jenis kegawatdaruratan. Tapi saat Tragedi Masjidil Haram pecah pada Jumat sore pekan lalu, menewaskan sedikitnya 107 orang jamaah haji dan melukai ratusan lainnya, Makkah menjadi saksi solidaritas warga kota atas derita jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Laporan media Arab menyebutkan ribuan warga kota, utamanya kalangan muda, berjejalan dan mengantri di pintu masuk dan koridor UGD di sejumlah rumah sakit pada Jumat malam. Semuanya ingin menyumbangkan darah bagi korban luka-luka.
Solidaritas itu mengemuka meski otoritas telah menyatakan persediaan darah di semua rumah sakit masih mencukupi.
“Seluruh bank darah di Makkah punya cukup persediaan untuk menghadapi situasi apapun,” kata Mohammad Balgeith, Direktur Laboratorium dan Bank Darah di Kementrian Kesehatan Saudi, sebagaimana dilansir Arab News, Minggu.
Kendati warga Makkah seperti tak mempedulikan pernyataan itu dan separuh memaksa ingin mendonorkan darah. Dilaporkan, seorang ibu usia 60 tahun datang ke sebuah rumah bersama tujuh anak gadisnya dan mengiba-iba pada perawat agar darahnya digunakan untuk membantu korban yang terluka.
Menurut juru bicara Departemen Kesehatan di Makkah, Abdul Wahab Shalabi, rumah sakit di Makkah punya persediaan 2.000 stok darah. “Rumah sakit yang merawat korban luka-luka dapat bantuan 340 kantong darah,” katanya.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, pekan lalu menjanjikan investigasi penuh atas insiden patahnya crane di Masjidil Haram dan mengumumkan hasilnya ke publik sesegera mungkin.
MH/IslamIndonesia/ArabNews
Leave a Reply