Namaku AR, Duniaku Asap Rokok
Dia anak Indonesia. Inisialnya AR. Usianya? Dua tahun lebih sedikit. Ini yang bikin foto-fotonya mendunia belakangan ini: alih-alih menangis minta dibelikan mobil-mobilan atau kelereng seperti anak-anak sebayanya, dia malah menggerung kalau orang tuanya tak memberinya sebatang rokok.
Ya, sejak masih 18 bulan, dia sudah berkenalan dengan rokok.
Anda tak perlu heran. Di Indonesia, tercatat 3.800 pabrik yang aktif memproduksi rokok pada tahun 2010, terbanyak di seluruh dunia. Ratusan iklan rokok — yang begitu menggoda – menyesaki jalanan dan media. Pun peraturan penjualan rokok hanya jadi macan kertas; rokok bebas dijual dan dibeli oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja saja. Anak-anak pun leluasa menghilangkan rasa ingin tahu mereka tentang rokok.
Akibatnya, di tahun 2011, Komisi Perlindungan Anak (KPA) melaporkan keberadaan 21 juta anak perokok. Dan jumlah ini, masih menurut KPA, melonjak naik setiap tahunnya.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, 25 persen anak usia 3-15 tahun sudah pernah menghisap rokok dan 3,2 persen dari mereka menjadi perokok aktif.
Sejauh ini, Indonesia jadi cemoohan dunia karena tak jua meratifikasi Framework Convention on Tobacco, traktak pencegahan bahaya merokok bagi masyarakat.
(Nisa/berbagai sumber)
Leave a Reply