Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 24 September 2014

Muslim Queensland Meretas Prasangka


Islamophobia

Minoritas, terpojok, serba dicurigai – bahkan kerap dimaki dan diserang tanpa sebab. Itulah potret kehidupan sehari-hari Muslimin di Queensland di tengah kentalnya phobia Islam di Australia. Tapi mengeluh bukan obat segalanya.

Pekan lalu, Muslimin di Queensland, negara bagian terbesar kedua, menggelar Open Mosque Day untuk mencairkan kentalnya phobia. Semacam open house, acara perdana ini digelar di dua mesjid sekaligus. Salah satunya di Holland Park Mosque, salah satu mesjid tertua yang berdiri pada tahun 1908.

Format acaranya bebas, terbuka siapa saja yang ingin mengenal dan bertanya seputar Islam. Pengunjung dipersilahkan masuk ke dalam mesjid, bertanya, berdiskusi atau bahkan berdebat dengan pengurus dan jamaah mesjid. “Kami percaya persepsi orang banyak bahwa Islam adalah agama kekerasan hanya bisa diubah lewat edukasi,” kata Ali Kadri, juru bicara komunitas Muslim di Queensland.

Menurut Kadri, phobia kerap lahir dari kegagalan Muslimin memperkenalkan makna sejati Islam. “Bila itu terjadi, orang mungkin bakal berakhir mengenal Islam dari tayangan-tayangan ekstrimis yang sangat bias dan dominan di Youtube,” katanya.

Kadri juga bilang kegiatan ini ingin menghapus kecemasan dan persepsi miring yang kerap menghantui 37.000 orang Muslimin di Queensland. “Kami ingin masyarakat Queensland datang ke sini dan melihat sendiri dokter dan insyinyur, pengacara, guru yang mempraktikkan kehidupan beragama di mesjid,” katanya memastikan tak ada yang misterius atau mistikal tentang mesjid.

Walikota Queensland, Campbell Newman, sumringah dengan insiatif itu. “Saya menghimbau warga Queensland yang mencintai demokrasi dan komunitas kita yang multikultur untuk datang ke acara ini sebagai wujud solidaritas,” katanya.

Rencananya, kegiatan Open Mosque Day ini bakal digelar rutin setiap tahun per 2015. 

(Andi/BrisbanTimes)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *