“Muhammadiyah Majukan Bangsa dengan Usaha Nyata, Bukan Klaim Diri Paling-Cinta NKRI”

Islamindonesia.id – “Muhammadiyah Majukan Bangsa dengan Usaha Nyata, Bukan Klaim Diri Paling-Cinta NKRI”
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir menyindir orang-orang yang kerjanya mengklaim diri paling cinta Indonesia tanpa diikuti dengan tindakan dan hasil yang kongkret. Bangsa ini pun dihebohkan dengan saling klaim ‘paling-Indonesia’ dan sibuk merendahkan orang atau kelompok lain seolah ‘setengah-Indonesia’.
“Muhammadiyah selama perjalanan sejarahnya sampai kapanpun selalu bersama Indonesia, bukan klaim-klaim cinta bangsa secara retorika dan komoditisasi citra, tetapi melalui usaha-usana nyata untuk kemajuan Indonesia,” kata Haedar seperti dirilis SuaraMuhammadiyah.id, 22 Oktober. “Karenanya tidak perlu ada yang mengklaim diri paling Indonesia, paling cinta-NKRI, paling merah-putih seraya memandang pihak lain seolah setengah-Indonesia.”
Cendekiawan Muslim asal Bandung ini menegaskan, keindonesiaan harus ditunjukkan perbuatan nyata yang memajukan bangsa dan negara secara lahir dan batin. Bahkan ketika Indonesia dibawa salah arah kemudian diluruskan oleh komponen bangsa, maka usaha meluruskan itu merupakan bagian dari cinta Indonesia dan keindonesiaan.
“Cinta bukan hanya memanjakan dan membiarkan yang dicintai keropos, tetapi harus dikasihi sekaligus dibina dan diberdayakan,” katanya. “Tentunya, yang dicintai diingatkan ketika ia berada pada jalan yang tidak semestinya. Ia diingatkan dengan rasa cinta dan bukan dengan amarah dan kebencian.”
Sejak awal lahirnya organisasi ini, pendiri pergerakannya senantiasa berorientasi pada sikap dan gagasan yang berkemajuan. Muhammadiyah, dengan pandangannya mengenai Islam sebagai agama kemajuan, senantiasa berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.
Selama satu abad perjalanan Muhammadiyah, kata Haedar, organisasi ini mendorong seluruh usahanya ditujukan untuk kemajuan semua umat manusia. “Usaha-usaha yang dilakukan Muhammadiyah untuk program perdamaian, kemanusiaan, dan kemasyarakatan serta berbuat kebajikan untuk semua. Ini merupakan aktualisasi dari spirit menghadirkan ajaran Islam sebagai ‘Din al-‘Amal wa Tanwir’, yakni agama sebagai seperangkat perbuatan yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan,” katanya.
Ia bilang, Muhammadiyah percaya bahwa Indonesia saat ini dapat menyelesaikan masalah-masalah berat yang dihadapinya serta melaju ke depan secara lebih unggul jika semua kekuatan bangsa berkontribusi terbaik dan berkualitas secar nyata tanpa merasa paling cinta dan bela Indonesia. Optimisme ini, kata Haedar, terbangun karena bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki modal sejarah yang penting dan berharga untuk menjadi negara dan bangsa bekemajuan.
“Indonesia harus dijadikan negara dan bangsa yang benar-benar merdeka, bersatu, adil, dan makmur sebagaimana cita-cita nasional yang dirumuskan para pendiri bangsa 73 tahun yang lalu secara nyata,” tegasnya.
YS/Islamindonesia/Foto: Suara Muhammadiyah
Leave a Reply