Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 03 December 2015

‘Mereka Saudara Kita yang Dicuci Otaknya… Sirami Mereka dengan Cinta Kasih’


Seniman kawakan Eros Djarot dalam Pagelaran Budaya Nusantara di Jakarta kemarin menilai perang akan selalu dimunculkan oleh klik produsen senjata dunia. Menggunakan pertanyaan logis sederhana — “produsen senjata berat kalau tidak ada perang, terus mau apa?”, Eros  berharap Indonesia tidak jadi ‘target Suriah’ berikutnya oleh para pedagang senjata dunia.

Pencipta lagu “Badai Pasti Berlalu” ini mengendus upaya pecah belah antar anak bangsa di bumi Nusantara dengan munculnya benturan Islam vs Kristen beberapa waktu silam. “Ini tidak menuai pengaruh yang cukup tinggi. Lalu cara kedua, diadulah Islam dengan Islam, baru ada dampak luar biasa,” kata Eros.

Eros juga menilai munculnya kelompok-kelompok radikal, seperti yang baru-baru ini mendirikan Aliansi Anti Syiah dan sebagainya, hanyalah sebagai alat “kepentingan kapitalis dan zionis untuk menghancurkan Indonesia”.

Menurutnya, umat Islam tidak perlu terpancing dan justru harus menebarkan kesabaran. “Mereka (yang dijadikan alat kapitalis dan zionis) adalah saudara-saudara kita yang dicuci otaknya. Tidak perlu kita perangi. Tapi kita sirami dengan cinta kasih, insya Allah mereka akan kembali ke jalan yang benar,” imbuhnya.

IMG-20151203-WA0005

Terjun ke dunia politik tak membuat peraih penghargaan sutradara terbaik Festival Film Indonesia 1988 ini lupa akan jati dirinya sebagai seniman. Sebagai politikus ia tetap menanamkan nilai-nilai budaya melalui karya seninya untuk menularkan virus kebaikan. “Karena sentral dari kebudayaan adalah kemuliaan pada akhlak,” tegas Eros yang tengah menggarap delapan lagu bernuansa Islami yang diprioritaskan untuk kedamaian ini.

Peran kebudayaan menurut filosof Perancis merupakan sarana atau alat untuk mengenal, untuk mengetahui siapa kita dan untuk apa kita hidup serta bagaimana kita harus hidup, katanya.

“Dengan pendekatan budaya itu pasti akan menyentuh hati. Dengan pendekatan seni, itu akan membuat hati kita lebih halus. Jadi, orang yang suka bunuh-bunuhan itu pasti nggak ngerti kesenian,” pungkas Eros.

Pagelaran Budaya Nusantara ini sendiri digelar di Balai Komando Cijantung Jakarta Timur oleh Paguyuban Sabilulungan Zainab’s Revolution. Bertema tradisi bulan Suro dan Safar, acara ini dimeriahkan dengan pameran foto, Tari Saman, Tabuik/Tabot, pemeranan wali songo, pemutaran film dokumenter Islam Nusantara dan diskusi sejarah budaya Islam Nusantara dimana Eros Djarot menjadi salah satu pembicaranya.[]

 

IMG-20151203-WA0002

IMG-20151203-WA0011

IMG-20151203-WA0003

Malik/IslamIndonesia

One response to “‘Mereka Saudara Kita yang Dicuci Otaknya… Sirami Mereka dengan Cinta Kasih’”

Leave a Reply to mencerahkan wajah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *