Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 13 August 2019

Mbah Moen Paparkan Arti Ketuhanan dalam Sila Pertama Pancasila


islamindonesia.id – Mbah Moen Paparkan Arti Ketuhanan dalam Sila Pertama Pancasila

Di Indonesia, kata almarhum KH. Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen, agama Islam merupakan agama mayoritas. Sepantasnya mayoritas melindungi minoritas dan menghormati mereka yang berbeda.

Karena Indonesia adalah negara Pancasila, katanya dalam satu tayangan ceramah di media sosial. Yang sila pertamanya adalah ketuhanan dan bukan satu Tuhan.

“Yang berketuhanan itu manusianya, ketuhanan itulah yang bisa mempersatukan semua agama, karena lambangnya bintang bersegi lima,” kata kiai sepuh yang wafat pekan kemarin di Makkah itu, Selasa 6 Agustus.

Pengasuh Pesantren Al Anwar, Sarang, Jawa Tengah itu mengatakan bahwa segi lima itu dalam agama Islam menandakan adanya lima segi yang harus dihormati.

Pertama  segi jiwa, artinya manusia harus sama-sama menjaga jiwa. Jangan saling bunuh meski beda agama sekalipun.

Kedua segi akal, maksudnya jangan sampai akal tidak digunakan.

Ketiga segi Keturunan, anak-anak harus dihasilkan melalui perkawinan yang sah menurut agama masing-masing. Muslim menikah di masjid atau secara Islami, kristiani menikah di gereja, begitu juga agama yang lain.

Kempat segi keharusan menjaga hak milik. Jangan ada yang mengambil hak orang lain, harus menghormati hak orang lain.

“Dan kelima,  segi kemanusiaan. Artinya harus menjunjung martabat kemanusiaan,” kata Muystasar NU itu.

Kalau kita sesama manusia sudah saling menghormati, lanjut Mbah Moen, maka jangan membicarakan perbedaan dengan agama lain yang berbeda. Jangan mempertentangkan keyakinan orang lain, lakum dinukum waliyadin. “Insyaallah jika sikap seperti ini terus dilakukan pasti Islam semakin besar. Terbukti setelah bangsa ini insyaf, Muslimin di negeri ini semakin banyak,”

Mengenai kelestarian bangsa Indonesia, kata Mbah Moen, sila Ketuhanan yang Maha Esa mencakup semua agama. Sebab semua agama memiliki keyakinan masing-masing dan menurut Alquran agama kalian untuk kalian.

Mbah Moen mengisahkan, bahwa di zaman Nabi Muhammad Saw, tidak ada negara Islam kecuali hanya Rasulullah saja di Madinah. Namun saat itu semua negara-negara mengirimi hadiah kepada nabi sebagai penghormatan.

“Nabi itu di masanya mendirikan negara Islam namun tidak anti dengan negara lain. Justru Nabi bisa  bergaul dengan agama yang berbeda,” katanya.

Mbah Moen menuturkan keinginannya untuk mencontoh kepribadian Nabi Muhammad itu. “Namun seperti itu susah sekali.” paparnya.

Berikut video lengkap ceramah KH. Maimoen Zubair. Sumber: YouTube

MUH/IslamIndonesia/foto fitur: bloranews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *