Mantan Pejuang Suriah Merasa Ditipu Ulama Saudi
Pergi dengan penuh harapan, pulang dengan penuh kekecewaan
“BERJIHAD” ke Suriah ternyata tidak selalu berakhir dengan cerita “syahid”. Baru-baru ini situs Al Arabiya melansir kisah seorang pemuda Saudi Arabia yang baru pulang bertempur di Suriah dan dirinya merasa tertipu oleh bujukan seorang ulama.
Dalam acara “Al-Thamina ma Dawood” yang dibawakan oleh pembawa acara terkenal Saudi Arabia, Dawood al-Shirian, Misfer (17) mengaku merasa tertipu sejumlah tokoh agama yang menyarankan para pemuda untuk berjihad di Suriah melawan rezim Bashar al-Assad.
Januari 2014, Misfer berangkat ke Suriah. Itu dilakukan usai dirinya menyimak pernyataan seorang ulama dari sebuah situs dakwah online yang menyatakan bahwa berperang ke Suriah merupakan sebuah jihad dan hukumnya wajib bagi seorang Muslim.
“Aku berangkat ke Suriah setelah mengetahui dari internet tentang pernyataan Sheikh Arour terkait perang di Suriah. Itu sangat berpengaruh kepadaku dan menjadikanku bertekad untuk pergi ke Suriah,” ujar Misfer.
Misfer lantas berangkat ke Suriah dari Jeddah menuju Antakya, Turki. Dari sana, dia membayar sejumlah uang untuk melintasi perbatasan Turki-Suriah di Latakia. Semua itu ia lakukan secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya.
Sesampainya di Suriah, remaja itu lantas bergabung dengan sejumlah pejuang Saudi yang sudah terlebih dahulu berada di sana. Berbeda dengan kawan-kawannya yang bertugas sebagai tenaga tempur, Misfer memiliki tugas sebagai perawat para pejuang yang terluka.
Usai berbulan-bulan ada di medan tempur Suriah, ia mulai sangsi dengan kenyataan yang dilihatnya. “Seruan berjihad di Suriah ternyata hanya dusta belaka. Mereka juga ternyata mabuk-mabukan minuman beralkohol dan bermain perempuan. Termasuk juga para pejuang front Al-Nusra, mereka tak ada bedanya,’ ujar Misfer.
Gerah dengan situasi itu, ia kemudian bertekad untuk kembali ke Saudi Arabia. Namun ia sempat ragu untuk kembali, karena kekhawatiran dirinya akan dihukum begtu sampai Saudi Arabia.
“Banyak orang Saudi (di Suriah) sebenarnya ingin kembali, namun mereka memiliki ketakutan aparat Saudi akan memperlakukan mereka secara buruk,”ujarnya. Misfer sendiri hampir memercayai rumor itu sampai sebuah tim medis menyambutnya di bandara dan membawanya ke sebuah hotel begitu ia menginjakan kaki di tanah airnya.
Awal tahun ini, Dawood al-Shirian sempat mewawancarai ibunda Misfer. Dalam kesempatan tersebut, sang ibu menangis dan meyakini bahwa putranya pergi ke Suriah karena bujukan seseorang. Dawood al-Shirian mengecam sejumlah tokoh agama yang menggunakan media sosial untuk merekrut para pemuda Saudi berperang di Suriah.
Namun selain rasa simpati atas kasus Misfer ini, acara tersebut juga mendapat kecaman dari sejumlah tokoh agama Saudi Arabia. Mereka menyebut acara tersebut penuh dengan kebohongan dan sengaja direkayasa untuk menjelek-jelekan para pejuang Islam di Suriah.
Sumber: Al Arabiya
Leave a Reply