Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 24 December 2019

KTT Kuala Lumpur Bahas Kemandirian Islam, Isu Palestina, Hingga Stop Penggunaan Dolar AS


islamindonesia.id – KTT Kuala Lumpur Bahas Kemandirian Islam, Isu Palestina, Hingga Stop Penggunaan Dolar AS

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Kuala Lumpur (18-21 Desember 2019) dihadiri para pemimpin negara Islam dan telah menghasilkan kesepakatan kerjasama di berbagai bidang. Di antaranya terkait ekonomi, sains dan pertahanan, informasi, pemberdayaan pemuda serta kesepakatan-kesepakatan lainnya.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad menjelaskan, di antara tema konferensi yang dibahas, kemandirian dalam bidang teknologi adalah aspek paling penting. Menurutnya, apabila umat Islam bergantung pada teknologi ciptaan musuh Islam, maka selama itu pula akan berada di bawah kendali dan tidak bisa mandiri khususnya dalam bidang teknologi dan sistem pertahanan. Mahathir menyerukan, negara-negara Islam harus kuat dan mandiri supaya bisa menolak campur tangan asing.

Mahathir menyinggung adanya negara-negara asing yang berhasrat untuk melihat negara Islam berseteru satu sama lain supaya negara Islam tidak menjadi kuat. “Campur tangan selalu ada dari negara-negara luar. Semua negara besar mau mempengaruhi termasuk juga (ingin mempengaruhi) pada negara kita,” papar Mahathir, seperti dilansir situs berita bernama.com (19/12).

Negara Islam jangan Bergantung pada Dolar AS

Dalam rangka berlepas diri dari pengaruh asing untuk mewujudkan negara yang mandiri, salah satu upaya yang dilakukan adalah mengurangi penggunaan mata uang dolar AS dalam transaksi perdagangan.

Mahathir mengatakan bahwa negaranya bersama Iran, Turki, dan Qatar telah membahas terkait implementasi transaksi komersial antar negara dengan tidak lagi menggunakan dolar AS. Di antara alternatif yang akan dipakai adalah transaksi perdagangan menggunakan mata uang masing-masing negara atau dengan memiliki mata uang bersama.

Langkah tersebut menurut Mahathir bertujuan sebagai perisai untuk menjaga negara Islam dari serangan negara penguasa ekonomi dunia. Dalam penutupan KTT Kuala Lumpur, Sabtu (21/12), Mahathir juga menyinggung beban yang harus dihadapi Qatar dan Iran akibat blokade ekonomi yang mereka terima. Dia mengatakan, sudah saatnya Islam berdiri di atas kakinya sendiri.

Mengadili Kejahatan Israel

Isu Palestina juga menjadi pembahasan serius dalam konferensi tersebut. Dilansir dari suarapalestina.com, (22/12, peserta konferensi bersepakat mengadili Israel atas kejahatan yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina.

Dalam jumpa pers pasca penutupan, Mahathir menegaskan bahwa KTT Kuala Lumpur tidak bertujuan untuk membentuk organisasi kerjasama Islam yang baru. “Kita berkumpul di sini untuk mendiskusikan beberapa hal yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat Islam,” ucapnya.

Turut hadir dalam konferensi tersebut utusan Hamas dari Gaza, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Iran Hassan Rouhani, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, serta para pemikir dan cendekiawan Islam. Konferensi dihadiri sebanyak 450 peserta dari 56 negara.

Malik/IslamIndonesia/Foto Utama: Anadolu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *