Ketika Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas Rindu Rasulullah

Islamindonesia.id-Ketika Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas Rindu Rasulullah
Di bulan Maulid Nabi, Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas berbagi kisah tentang kecintaannya pada akhlak Rasulullah saw. Sedemikian cintanya pada Rasul, Vivi menyatakan kerinduannya kepada manusia pilihan Tuhan itu.
Kisah Nabi ia dapatkan dari gurunya, Bu Arfah, ketika Vivi masih duduk di bangku SD Islam Diponegoro Solo. “Beliau begitu menarik bercerita, sampai-sampai imajinasi saya melayang seakan rasanya saya bisa menggambarkan suasana kota Makkah saat itu,” tulis Vivi di laman akun Twitternya, 9 November.
Salah salah satu cerita yang masih melekat di kepala wanita berhijab ini yaitu ketika Nabi menghampiri anak yatim yang sedang menangis tersedu di hari raya.
Ternyata, anak itu bersedih karena melihat teman-temannya memakai baju baru di samping orang tuanya masing-masing. Anak itu rindu pada orang tuanya.
“Apa kamu bersedia menjadikan aku ayahmu dan Fatimah kakakmu,” kata Nabi yang dikutip oleh guru Vivi. Fatimah Azzhra merupakan putri Nabi Muhammad.
Mendengar kisah itu, imajinasi Vivi melayang dan menggambarkan dirinya berada di dekat anak yatim dan sang Nabi. “Rasanya saya ingin jawab: saya juga mau, Nabi, saya juga mau,” kata wanita kelahiran Solo ini. Siapa yang tidak ingin diangkat sebagai anak oleh kekasih Allah, ujarnya.
Ketika duduk di bangku SMP, Vivi kembali mengenal sosok ayah Fatimah itu dari kisah guru-gurunya. Keyakinannya pun semakin bertambah bahwa Nabi Muhammad adalah contoh sejati akhlak sempurna.
Meski dia mengaku tak dapat memastikan kesahihan riwayat, kerinduannya pada Nabi tidak surut. Jika kakinya menginjak bumi Makkah dan Madinah, ingatan Vivi terbang kembali ke masa 14 abad silam karena telapak kaki Nabi pernah berpijak di kedua Kota Suci itu.
“Di Masjidil Haram, di hadapan Kabah, terbayang bagaimana Fatimah kecil mencoba melindungi sang ayah dari incaran kafir Qurays,” katanya. “Saya `cemburu’ pada Fatimah. Saya `cemburu’ pada Asma yang berjalan mendaki perbukitan demi memberikan bekal pada Nabi dan ayahnya.”
Vivi juga `cemburu’ pada Sayidina Ali yang dengan gagah berani mengelabui para kafir Qurays saat mereka mengepung rumah Nabi. Ia juga `cemburu’ pada Sayidina Abubakar yang menahan sakit gigitan ular digua demi sang Nabi sahabatnya.
“Rindu saya padanya adalah kerinduan cucu pada belaian neneknya. Kerinduan embun pada sang pagi. Salam saya selalu padanya, salam ayam pada mentari, Salam sungai pada samudera,” ujar alumnus Matematika Universitas Indonesia ini.
Vivi berharap, ia dapat bertemu Rasulullah di telaga. “ Mudah-mudahan nanti saya tidak `malu’ mengaku sebagai ummatnya,” katanya.
Siapa Vivi Alatas
Vivi dikenal sebagai ‘lead economist’ Bank Dunia. Ia bekerja di Bank Dunia sejak 18 tahun lalu. Ia ekonom yang memiliki perhatian pada masalah ketimpangan sosial dan kemiskinan.
Setelah lulus dari UI, Vivi melanjutkan studinya ke Universitas Princenton Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam, karir intlektualnya kian melejit dan jejaringnya meluas hingga ia mendapat kepercayaan duduk di Bank Dunia.
Pemikirannya tentang ekonomi global, kemiskinan, ketimpangan, kerap menghiasai media massa dan jurnal internasional. Ia juga menulis buku, di antaranya Izinkan Aku Berbagi Harapan.{}
Ralat:
Terimakasih atas liputannnya, ralat sedikit sejak July 2019 saya sudah tidak di Bank Dunia. (Vivi Alatas, 11 November 2019)
YS/islamindonesia
Leave a Reply