Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 17 September 2014

Kemenag Tersandung Lagi


Makam Wali Songo

Sekali lagi, Kementrian Agama tersandung. Dalam buku pelajaran agama muncul lagi konten yang menyebut kegiatan ziarah atau makam wali sebagai berhala.

Seperti dilansir situs Republika, Komandan Nasional Pendidikan Khusus Dai Ahlus Sunah wal Jamaah 1926 (Densus 26), Umaruddin Masdar mengatakan, “Saya sangat menyayangkan keteledoran pihak Kemenag yang meloloskan buku pelajaran yang menyebutkan makam wali adalah berhala. Kami anggap ini teledor, karena dulu sudah pernah beredar buku yang isinya hampir sama, dimana di dalamnya ajaran Wahabi disusupkan.”

Umaruddin melanjutkan, pada tahun 2009, dalam buku Pemahaman al-Quran dan Hadis jilid 1 untuk kelas  VII Tsanawiyah terbitan PT Tiga Serangkai Solo juga terdapat konten yang meresahkan masyarakat.

Ia menegaskan, ziarah makam wali bagi masyarakat NU adalah Sunah dan dalilnya shahih. Ziarah ke makam wali bertujuan mendekatkan diri kepapa Allah swt dan mengharap rahmat serta berkah dari Allah, lanjutnya.

Umaruddin menduga ajaran Wahabi sudah masuk ke dalam buku pelajaran di madrasah dan menghimbau agar Kemenag lebih selektif dalam meloloskan buku-buku agama.

“Bukan hanya memverifikasi bukunya, tapi juga lebih selektif memilih penulisnya dan penerbitnya. Ini penting untuk menjaga kesahihan, kesempurnaan dan keluhuran ajaran Islam dari pengaruh yang merusak dengan dangkalnya pemahaman agama,” ujar Umaruddin.

(Nisa/Republika)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *