Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 15 January 2014

Kala Pak Haji Biayai Perayaan Natal


Kompas.com

Demi mewujudkan kerukunan antar umat beragama, Haji Yusmin menjadi penanggung jawab dan juga menanggung biaya perayaan Natal di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/1/2014).

“Awalnya itu karena saya melihat kok tidak ada perayaan Natal bersama di kelurahan ini, makanya saya ajak Pak Pius Heru Priyanto yang kebetulan beliaunya ini di bidang kerohanian umat nasrani di LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan-red). Saya sendiri ketuanya, panitianya ya akhirnya cuma berdua,” ujarnya.

Suami dari Sri Sulastri ini mengaku bahwa perayaan tersebut tidak mewah. Namun setidaknya perayaan itu memberi arti besar pada masyarakat. Ia mengatakan, gagasannya itu hanya dirancang tiga hari dengan dua orang panitia.

Akhirnya, dengan tema ‘Spiritualitas yang Menyehatkan’, natal itu pun berhasil diselenggarakan pada Minggu (12/1/2014) di Balai Kelurahan Sukorejo.

Alhamdulillah yang datang sekitar 75 persen dari undangan yang disebar sekitar 150. Padahal hari itu hujan sejak pagi,” ujar Yusmin.

Sebelumnya, menjelang perayaan tersebut, panitia membuat empat proposal permohonan bantuan dana. Namun, karena waktunya hanya tiga hari, proposal pun tidak dijalankan.

“Waktu itu Pak Pius bilang ragu, karena tidak ada uang. Bagaimana kegiatan itu bisa jalan. Tapi saya bilang kalau takut tidak bakal jadi,” katanya.

Yusmim kemudian meminta bantuan rekannya yang juga seorang muslim. “Saya telepon, minta bantuan air mineral untuk perayaan Natal. Awalnya dia kaget dan bilang Pak haji kok ngurusinnya Natalan, tapi kemudian memberi bantuan juga,” tutur Ayah dua anak yang juga seorang tokoh masyarakat ini.

Selain itu, Yusmin juga mengajak sejumlah warga lain menjadi relawan. “Saya bilang pada siapapun, ayo bantu dan ini yang balas Gusti Allah, karena enggak ada honornya, ya akhirnya jalan.”

Melalui perayaan natal, Yusmin berharap agar masyarakat di lingkungannya bisa turut menjaga kerukunan antar umat beragama. Kaum mayoritas mengayomi yang minoritas, saling menghormati dan menghargai.

Bahkan, menurutnya, hal yang membuatnya bahagia adalah saat bersamaan dengan perayaan Natal juga diselenggarakan pengajian akbar di beberapa wilayah yang masih satu kelurahan.

“Ada juga yang dekat dengan balai kelurahan yang untuk perayaan Natal, dan saat adzan acara perayaan Natal dihentikan sebentar, kalau begini betapa indahnya. Saya hanya ingin kerukunan semacam ini terus ada di kelurahan Sukorejo yang sangat heterogen,” tuturnya.

Rencananya, gagasan yang pertama kali dilakukan di keluharan tersebut itu akan menjadi agenda tahunan. Pihak kelurahan juga memberi dukungan dengan hadirnya lurah setempat pada perayaan tersebut. 

Sumber: Kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *