Jombang Gelar Shalawat Seribu Rebana

Kegembiraan masyarakat Jombang, Jawa Timur, atas dianugerahkannya gelar pahlawan nasional untuk KH Wahab Chasbullah belum juga sirna. Kali ini Jamiyah Shalawat Seribu Rebana bersama ribuan umat berkumpul di depan GOR Merdeka Jombang untuk pesta syukuran.

Kegiatan diselenggarakan tepat di Jalan Gus Dur, Sabtu malam (15/11). Acara akbar yang dimulai pukul 08.00 malam ini melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bershalawat dan do’a bersama. Bahkan, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandko dan wakilnya Munjidah Wahab, yang merupakan salah satu putri Mbah Wahab, ikut menabuh rebana bersama-sama.

Selain tokoh-tokoh tersebut, prajurit kepolisian dari polres Jombang dan pasukan tentara juga berada di atas panggung memimpin lantunan shalawat bersama tim khusus jamiyah shalawat. “Bagaimanapun juga, Indonesia pernah digerakkan dengan shalawat oleh Mbah Wahab untuk melawan penjajah,” papar KH Nurhadi pimpinan Jamiyah Shalawat Seribu Rebana.

Menurut Savredo Suharli, ketua panitia pelaksana, kegiatan ini sengaja digelar dalam rangka tasyakkuran atas gelar pahlawan nasional KH Wahab Chsbullah serta memperingati dua tahun diresmikannya Jalan Gus Dur. “Kami berharap masyarakat disini bisa meneladani Mbah Wahab sebagai tokoh inspirator umat dan penggerak perlawanan terhadap kolonial Belanda,” kata Savredo yang juga Kepala Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang ini.

Dalam pandangan almarhum Mbah Wahab, bangsa Indonesia yang masyarakatnya sangat religius ini melihat konsep hubungan nasionalisme dengan agama tidak kontradiktif. Meskipun, belakangan ini masih ada orang yang mencoba membeda-bedakan konsep tersebut. Peran signifikan dari Mbah Wahab menjadikan agama dan nasionalisme tidak kontridiktif. Bahkan beliau mengarang syair ‘Hubbul Wathan’, bukti komitmen beliau membangun semangat nasionalisme.

(Wahyu/berbagai sumber)