Islah Sampang Bukti Harapan Presiden Terwujud
Para pengungsi Syiah Sampang di Sidoarjo merasa prihatin dan aneh dengan pendapat yang mengatakan bahwa islah yang terjadi antara warga Suni dan Syiah tidak sah karena tanpa melibatkan ulama khususnya MUI (Majelis Ulama Indonesia) di Sampang. Demikian pernyataan Iklil Almilal kepada Islam Indonesia pada Rabu (25/9).
Menurut koordinator pengungsi warga Syiah Sampang di penampungan rumah susun Puspo Argo, Sidorajo tersebut, sesuai arahan dari Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) insiatif terjadinya islah harus dimulai dari masyarakat bukan dari elit. Justru kedatangan perwakilan warga Suni ke Puspo Argo untuk menegaskan terjadinya islah pada Senin (23/9) merupakan bukti bahwa apa yang diharapkan oleh Presiden SBY telah terjadi.
” Selama ini kan mereka selalu menyatakan masyarakat bawah menolak kehadiran kami di Sampang. Namun dengan islah yang terjadi kemarin itu menjadi bukti sesungguhnya saudara-saudara kami yang Suni sudah tidak ada masalah dengan kami,”kata Iklil.
Secara khusus, Iklil menyatakan para pengungsi Syiah merasa terharu dan bangga dengan niat baik yang dituturkan oleh para perwakilan warga Suni yang ada di kampung halaman mereka tersebut. Kendati beberapa orang di antara mereka merupakan individu-individu yang pernah terlibat dalam penyerangan dan pengusiran warga Syiah, namun Iklil menegaskan bahwa mereka sudah melupakan itu.
“Saat penegasan islah kemarin kami sudah sepakat untuk memutuskan dendam. Kami sudah jenuh dan lelah dengan situasi penuh kebencian yang tentunya tak ada gunanya buat kedua belah pihak,”ujarnya.
Leave a Reply