Satu Islam Untuk Semua

Monday, 10 August 2020

Haidar Bagir juga Pernah Mengalami Upaya Pembubaran Paksa oleh Kelompok Intoleran di Solo


islamindonesia.id – Haidar Bagir juga Pernah Mengalami Upaya Pembubaran Paksa oleh Kelompok Intoleran di Solo

Terkait peristiwa pembubaran paksa oleh kelompok intoleran kepada sebuah acara keluarga yang belum lama ini terjadi di Solo, Haidar Bagir juga pernah mengalaminya.

Penulis buku-buku tentang Islam, Tasawuf, dan Pendidikan itu, yang juga selama 11 tahun berturut-turut selalu masuk sebagai The Muslim 500 | The World’s Most Influential Muslims (500 Muslim paling berpengaruh di dunia) membagikan pengalamannya di Twitter (10/8).

“Saya pun pernah didemo anasir intoleran/radikal di Solo. Setelah semalam sebelumnya mereka menyurati polisi minta rencana diskusi dengan saya sebagai salah seorang pembicara dibubarkan.

“Alasannya saya Syiah, padahal itu diskusi pendidikan, mengupas buku saya ‘Memulihkan Sekolah, Memulihkan Manusia’,” kata Haidar.

(Kronologi peristiwa ini pernah dimuat oleh redaksi dengan judul: Acara Bedah Buku Haidar Bagir di Surakarta Didemo Ormas Intoleran)

Haidar melajutkan, “Panitia menolak. Diskusi tetap jalan. Persis setelah sharing dan sesi Q&A (Question and Answer/Tanya Jawab) saya selesai, mereka menggeruduk. Saya dan panitia hadapi. Mereka memaksa acara dihentikan.

“Kasihan orang Dikbud (Hasto Daryanto, Kepala Pusat Pelayanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif, Disdik Solo-red) cuma sempat bicara 15 menit. Polisi bingung. Esoknya sharing saya jadi headline Solo Pos, tanpa berita demo.”

(Berita terkait bisa juga disimak di sini: Klarifikasi Haidar Bagir Terkait Insiden di Surakarta)

Menanggapi cuitan Haidar, akun yingyangtw menanggapi, “Tapi Emang syiah kan?”

Respon itu dibalas oleh netizen lain, Land84502811, yang menyatakan, “Saya follow dan kagum ke bapak Haidar Bagir. Gak peduli dia Syiah atau Bukan yang jelas beliau telah banyak mengajarkan saya makna agama cinta yang menyejukkan dan mencerdaskan. Buku-bukunya tentang sufisme yang paling favorit…”

Apa yang menimpa Haidar ternyata bukan untuk pertama kalinya, dia mengungkapkan, “Beberapa waktu sebelum itu mereka mengancam membatalkan diskusi buku saya, ‘Islam Tuhan, Islam Manusia’. Kali ini polisi sigap dan tegas. Mereka turunkan pasukan dalam jumlah besar ke IAIN Surakarta.

“Penggeruduk cuma bisa demo di luar kampus, sedang acara di dalam berjalan lancar dengan hadirin membludak.”

Dan ternyata, menurut Haidar, aksi kelompok intoleran ini di Solo sudah sering terjadi dan bukan hanya menimpa dirinya saja.

“Selain terkait saya, kelompok intoleran di Solo sudah sering berulah. Bentrok sana, geruduk sini. Entah kenapa polisi lebih sering terkesan kalah. Akhirnya mereka makin merajalela,” ungkap Haidar.

“Sudah waktunya polisi bertindak tegas, dan menghentikan anarki kelompok ini serta aktor intelektualnya, once and for all (sekali dan untuk selamanya),” pungkas Haidar.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Sadra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *