Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 19 July 2015

Gus Mus: Kebanyakan Media Online Dikuasai Orang Tak Paham Agama


Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Ahmad Mustofa Bisri, mengaku resah atas peredaran informasi tentang persoalan-persoalan agama di media online.

Tokoh Nahdlatul Ulama ini menyatakan saat ini teknologi informasi di media online dan media sosial justru dikuasai “kelompok-kelompok yang tak memahami dan menguasai agama secara mendalam”.

“Itu Masya Allah. Jadinya kacau semua,” kata Mustofa Bisri dalam sebuah pengajian di Semarang.

Gus Mus mencontohkan, begitu orang membuka mesin pencari di Internet seperti Google mengenai tanya jawab tentang hukum tertentu, maka yang pertama sekali muncul justru dari orang-orang yang tidak jelas. Kata dia, banyak sekali situs-situs berisi agama Islam yang tidak memahami agama secara mendalam. “Dia tidak dunung (paham), tapi dia menguasai IT (informasi dan teknologi),” kata Gus Mus.

Gus Mus juga merasa heran kenapa gerakan Islam radikal seperti kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ada pengikutnya di Indonesia. “ISIS payu (terjual) di Indonesia itu keterlaluan,” kata Gus Mus.

Gus Mus juga heran munculnya orang-orang di televisi yang dengan gampang dilabeli ustad. Padahal, pemahaman agama mereka masih minim.

Gus Mus berujar banyak orang yang ingin meniru Nabi Muhammad secara salah kaprah. Ia mencontohkan adanya kelompok di Islam yang merasa sudah seperti Nabi Muhammad ketika hanya memakai jubah, surban, dan berjenggot. Padahal, wajah dan perilakunya selalu marah ke orang lain. Bahkan, kata Gus Mus, mereka ini menyalahgunakan nama Allah untuk melakukan kerusakan. Meski berjubah ingin meniru Nabi Muhammad, mereka justru mengkafirkan orang yang sudah Islam. Bukan seperti perjuangan para Walisongo yang mengislamkan orang yang belum Islam, Gus Mus menegaskan.

Gus Mus berpendapat meniru Nabi Muhammad tidaklah dengan cara memakai jubah, surban, dan berjenggot. Sebab, kata Gus Mus, orang-orang Arab yang memusuhi Nabi Muhammad juga memakai surban dan jubah, seperti Abu Jahal.

“Jika pakai jubah tapi wajahnya selalu marah, maka itu bukan mengikuti Muhammad, tapi mengikuti Abu Jahal,” kata Gus Mus.

Gus Mus menyatakan Nabi Muhammad memakai surban dan jubah sebagai pakaian budaya dan adat masyarakat Arab saat itu. Itu sebabnya, Gus Mus mengaku juga selalu memakai pakaian adat lokal, seperti batik, sebagai wujud untuk mengikuti Nabi Muhammad. “Wajah selalu tersenyum dan ramah,” kata Gus Mus.

MH/Sumber: tempo.co

2 responses to “Gus Mus: Kebanyakan Media Online Dikuasai Orang Tak Paham Agama”

  1. Ketika marak ilmu sihir di zaman Fir’aun, Alloh SWT mengutus Musa AS sebagai RosulNya dengan mu’jizat tongkatnya yang mengalahkan para ahli sihir. Begitu juga AlQur-an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, disamping sebagai petunjuk bagi ummatnya adalah sebagai i’jaz terhadap sya’ir2 yang pada saat itu lagi kondang. Kini saatnya para pewaris Rosul dan calon pewaris Rosul harus dibekali dan membekali diri dengan kepiawaian dalam penguasaan IT, kalau perlu menjadi Bos Media. Semoga

  2. binta says:

    hemm.. Ya..ya..ya.. True story..

Leave a Reply to binta Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *